YLKI Sebut Minuman Manis Mirip Nasi Putih Terkait Risiko Diabetes

Reporter

Antara

Rabu, 28 Agustus 2024 13:49 WIB

Ilustrasi minuman manis (pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) menegaskan minuman manis memiliki risiko lebih tinggi menyebabkan diabetes tipe 2 dan obesitas serta langsung berpengaruh pada resistensi insulin jika dibandingkan dengan nasi putih.

“Minuman manis seperti soda atau teh kemasan mengandung gula tambahan dalam jumlah besar yang langsung meningkatkan kadar gula darah tanpa memberikan manfaat gizi,” kata Pelaksana Sementara Ketua Harian YLKI, Indah Sukmaningsih, melalui keterangan pers.

Indah mengatakan riset telah membuktikan minuman manis dan nasi putih memiliki potensi meningkatkan risiko diabetes namun tingkatnya berbeda. Konsumsi rutin minuman manis dikaitkan dengan peningkatan risiko obesitas dan diabetes tipe 2. Sebaliknya, nasi putih meski memiliki indeks glikemik tinggi tapi tidak mengandung gula tambahan dan masih memberikan karbohidrat sebagai sumber energi, terutama jika dikonsumsi dalam porsi wajar.

“Namun untuk menjaga kesehatan pilihan yang lebih aman adalah mengurangi konsumsi keduanya, mengganti minuman manis dengan air putih atau teh tanpa gula serta mengganti nasi putih dengan karbohidrat yang lebih sehat seperti nasi merah atau quinoa,” sarannya.

Tetap perlu cukai
YLKI berpendapat menyehatkan masyarakat Indonesia perlu pendekatan holistik yang mencakup kebijakan fiskal seperti cukai, regulasi yang ketat, dan kampanye edukasi yang masif. Cukai minuman berpemanis dalam kemasan (MBDK) tetap menjadi solusi efektif untuk mengubah perilaku konsumsi gula di masyarakat.

Advertising
Advertising

“Cukai MBDK adalah bagian integral dari upaya tersebut yang diharapkan dapat membantu masyarakat Indonesia mengurangi konsumsi gula berlebih dan mencegah peningkatan prevalensi PTM (penyakit tidak menular) di masa depan,” ujar Indah.

Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia (Gapmmi) menyarankan pengendalian gula, garam, dan lemak (GGL) sebagai alternatif pengenaan cukai MBDK dan ditanggapi YLKI sebagai upaya jangka panjang namun tetap disertai kebijakan fiskal yang tegas untuk menghasilkan perubahan perilaku konsumsi yang dibutuhkan.

“Argumen bahwa kontribusi minuman berpemanis terhadap total konsumsi gula nasional hanya 4 persen tidak mengurangi urgensi pengendalian produk. Sebaliknya, pengenaan cukai akan secara langsung mendorong produsen menyesuaikan kadar gula dalam produknya,” tegasnya.

Pilihan Editor: Pakar Sebut Minuman Manis Bisa Picu Gagal Ginjal

Berita terkait

Cukai Minuman Berpemanis untuk Kurangi Ancaman Diabet Tergantung Prabowo

3 hari lalu

Cukai Minuman Berpemanis untuk Kurangi Ancaman Diabet Tergantung Prabowo

Rencana penerapan cukai minuman berpemanis dalam kemasan bergulir sejak 2017 dan sempat masuk RAPBN 2024 sebesar Rp3,08 triliun, tapi tidak dijalankan

Baca Selengkapnya

Perlu Cara Bertahap, Ini Tips Kurangi Asupan Manis pada Anak

15 hari lalu

Perlu Cara Bertahap, Ini Tips Kurangi Asupan Manis pada Anak

Kesukaan terhadap rasa manis seringkali terbentuk sejak dini dan dapat bertahan hingga dewasa jika tidak diintervensi dengan tepat.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Ungkap Cukai Minuman Berpemanis Tetap Jalan Tahun Depan

21 hari lalu

Sri Mulyani Ungkap Cukai Minuman Berpemanis Tetap Jalan Tahun Depan

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan MBDK tetap masuk dalam objek cukai tahun depan

Baca Selengkapnya

Apindo Minta Kemenkes Libatkan Pengusaha dalam Penyusunan Aturan Teknis Cukai MBDK

24 hari lalu

Apindo Minta Kemenkes Libatkan Pengusaha dalam Penyusunan Aturan Teknis Cukai MBDK

Pengenaan cukai MBDK dinilai akan berdampak terhadap industri.

Baca Selengkapnya

Ibu Jadi Panutan Anak Konsumsi Gula

30 hari lalu

Ibu Jadi Panutan Anak Konsumsi Gula

Kebiasaan ibu dalam konsumsi gula dapat sangat memengaruhi pola makan anak.

Baca Selengkapnya

Tips Kurangi Konsumsi Makanan dan Minuman Manis Anak, Lakukan Secara Bertahap

30 hari lalu

Tips Kurangi Konsumsi Makanan dan Minuman Manis Anak, Lakukan Secara Bertahap

Guru besar bidang gizi menyarankan beberapa cara agar anak kurangi konsumsi makanan dan minuman manis.

Baca Selengkapnya

Perlunya Cukai MBDK untuk Lindungi Pola Konsumsi dan Kesehatan Masyarakat

37 hari lalu

Perlunya Cukai MBDK untuk Lindungi Pola Konsumsi dan Kesehatan Masyarakat

Pengenaan cukai pada produk minuman berpemanis dalam kemasan (MBDK) bisa menjadi cara mengatur pola konsumsi masyarakat.

Baca Selengkapnya

Perekonomian RI Dianggap Tak Mendukung, Penerapan Cukai MBDK dan Plastik Mundur Terus

49 hari lalu

Perekonomian RI Dianggap Tak Mendukung, Penerapan Cukai MBDK dan Plastik Mundur Terus

Dirjen Bea Cukai belum dapat memastikan penerapan pungutan cukai minuman berpemanis dalam kemasan (MBDK) dan plastik tahun depan meski sudah masuk dalam rangcangan kebijakan 2025

Baca Selengkapnya

Penyebab dan Gejala Gagal Ginjal pada Anak

51 hari lalu

Penyebab dan Gejala Gagal Ginjal pada Anak

Cara mencegah gagal ginjal pada anak dimulai dari mengetahui penyebab timbulnya penyakit tersebut

Baca Selengkapnya

Tiket Konser hingga Smartphone Bakal Kena Cukai? Ini Alasannya

56 hari lalu

Tiket Konser hingga Smartphone Bakal Kena Cukai? Ini Alasannya

Ditjen Bea Cukai telah melakukan pra-kajian penambahan objek cukai baru. Beberapa di antaranya rumah mewah, tiket konser hingga smartphone.

Baca Selengkapnya