Waspada Bagi yang Alergi Debu Karena September Puncak Kemarau, Ini Cara yang Bisa Dilakukan

Reporter

Karunia Putri

Editor

Dwi Arjanto

Senin, 9 September 2024 15:56 WIB

Ilustrasi Alergi Debu. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika atau BMKG memprediksi bahwa puncak musim kemarau tahun 2024 akan terjadi pada bulan September ini. Terutama di sebagian besar wilayah Indonesia. Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, menjelaskan bahwa musim kemarau tahun ini mengalami pergeseran dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Bagaimana efeknya buat mereka yang memiliki alergi debu?

“Sebanyak 317 ZOM [Zona Musim] atau sekitar 45,61 persen wilayah Indonesia diperkirakan mengalami puncak musim kemarau pada Agustus 2024. Wilayah tersebut meliputi sebagian Sumatra Selatan, Jawa Timur, Kalimantan, Bali, NTB, NTT, Sulawesi, Maluku, dan sebagian besar Papua. Selain itu, ada juga beberapa wilayah yang mengalami puncak musim kemarau pada bulan Juli sebanyak 217 ZOM [31,22 persen], dan September sebanyak 68 ZOM [9,78 persen,” ujarnya seperti dikutip dari laman resmi BMKG.

BMKG memaparkan bahwa sifat musim kemarau tahun ini bervariasi di berbagai daerah. Beberapa wilayah diprediksi mengalami musim kemarau dengan curah hujan di bawah normal, seperti Aceh, Sumatra Utara, Riau, Bangka Belitung, Jawa Timur, Kalimantan Barat, dan beberapa bagian Sulawesi, NTT, serta Papua.

Sementara itu, wilayah lain diprediksi akan mengalami musim kemarau dengan curah hujan di atas normal, termasuk Sumatra Barat, Bengkulu, Lampung, sebagian besar Pulau Jawa, Bali, NTB, NTT, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua Selatan.

Musim kemarau sering kali membawa permasalahan tambahan bagi mereka yang memiliki alergi terhadap debu. Dengan angin yang kencang dan hujan yang jarang, debu mudah beterbangan di udara, memperburuk kondisi kesehatan bagi mereka yang sensitif terhadap partikel debu.

Advertising
Advertising

Bagi Anda yang memiliki alergi debu, musim kemarau ini mungkin akan terasa lebih berat. Namun, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengurangi dampak alergi debu selama musim kemarau.

Cara Mencegah Kambuhnya Alergi Debu

Berikut adalah beberapa cara untuk mencegah kambuhnya alergi debu di musim kemarau:

1. Jaga kebersihan tempat tidur dan bantal

Rutin mencuci peralatan tidur dengan air panas bisa membantu membunuh tungau debu dan menghilangkan alergen. Disarankan untuk menggunakan bantal berbahan sintetis agar lebih aman dari debu.

2. Bersihkan perabotan rumah secara teratur

Membersihkan dan mengganti gorden, karpet, serta perabotan lain secara rutin adalah langkah penting. Gunakan lap basah saat membersihkan perabotan keras untuk mencegah debu beterbangan.

3. Gunakan penutup tempat tidur anti-alergen

Gunakan pelindung kasur dan bantal yang anti-debu untuk mencegah tungau bersarang.

4. Gunakan penyedot debu yang efisien

Penyedot debu dengan filter HEPA bisa menjadi solusi membersihkan rumah tanpa menyebarkan debu kembali ke udara. Jika Anda alergi, kenakan masker saat membersihkan rumah.

5. Kontrol kelembapan udara

Jaga kelembapan udara di rumah agar tetap rendah. Dehumidifier bisa digunakan untuk menurunkan kelembapan yang sering kali menjadi tempat ideal bagi tungau debu untuk berkembang.

6. Ganti gorden tebal dengan tirai yang lebih ramah alergi

Mengganti gorden tebal dengan tirai venetian atau penutup jendela lipat bisa mengurangi penumpukan debu. Jika tetap menggunakan gorden, pastikan mencucinya dengan air panas secara teratur.

KARUNIA PUTRI | BMKG | RINDI ARISKA
Pilihan editor: Lengkap, Kenali Gejala dan Penyebab Rhinitis Alergi

Berita terkait

Prakiraan Cuaca BMKG: Bibit Siklon 98W Picu Hujan dan Gelombang 4 Meter

1 jam lalu

Prakiraan Cuaca BMKG: Bibit Siklon 98W Picu Hujan dan Gelombang 4 Meter

Dalam 12-24 jam ke depan bibit Siklon Tropis 98W berpeluang tinggi menjadi siklon tropis dan bergerak ke arah barat.

Baca Selengkapnya

Ada Puluhan Gempa Susulan di Bandung, Ratusan Rumah Rusak Hingga Garut

2 jam lalu

Ada Puluhan Gempa Susulan di Bandung, Ratusan Rumah Rusak Hingga Garut

Hingga Rabu sore pukul 15.35 WIB, gempa susulan sudah terjadi sebanyak 24 kali.

Baca Selengkapnya

Dosen ITB Sangsi Ledakan Pager di Lebanon dari Baterai dan Gempa Bandung Raya Runtuhkan Bangunan di Top 3 Tekno

4 jam lalu

Dosen ITB Sangsi Ledakan Pager di Lebanon dari Baterai dan Gempa Bandung Raya Runtuhkan Bangunan di Top 3 Tekno

Topik tentang dosen ITB Adi Indrayanto sangsi baterai sebagai penyebab ledakan massal pager di Lebanon menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno.

Baca Selengkapnya

Gempa M4,9 Sebabkan 81 Orang di Bandung dan 1 Orang di Garut Terluka, Merusak Total 700 Rumah

15 jam lalu

Gempa M4,9 Sebabkan 81 Orang di Bandung dan 1 Orang di Garut Terluka, Merusak Total 700 Rumah

BMKG mencatat tiga gempa masih bisa dirasakan di wilayah Kabupaten Bandung dan Garut pasca-gempa M4,9 pada pukul 09.41 WIB.

Baca Selengkapnya

Gempa Guncang Bandung Raya, BNPB: Waspadai Bangunan Runtuh

20 jam lalu

Gempa Guncang Bandung Raya, BNPB: Waspadai Bangunan Runtuh

Gempa membuat sebagian besar masyarakat panik lantaran guncangannya dirasakan cukup kuat dalam durasi 3-5 detik.

Baca Selengkapnya

Gempa Magnitudo 5 di Bandung, Ini Penjelasan Badan Geologi

21 jam lalu

Gempa Magnitudo 5 di Bandung, Ini Penjelasan Badan Geologi

Berdasarkan lokasi pusat gempa, kedalaman dan data mekanisme sumber dari BMKG dan GFZ Jerman, kejadian gempa diakibatkan oleh aktivitas sesar

Baca Selengkapnya

Catatan Peristiwa Gempa Merusak Sebelumnya dari Sesar Garut Selatan

21 jam lalu

Catatan Peristiwa Gempa Merusak Sebelumnya dari Sesar Garut Selatan

Gempa terkini dikoreksi dari info sebelumnya M5,0. Pernyataan semacam 'kerasa banget' atau 'lumayan kenceng' diungkap warganet di akun X BMKG.

Baca Selengkapnya

Info Terkini Gempa M4,9 Guncang Kabupaten Bandung, BMKG Catat Lima Aktivitas Susulan

23 jam lalu

Info Terkini Gempa M4,9 Guncang Kabupaten Bandung, BMKG Catat Lima Aktivitas Susulan

Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas Sesar Garsela.

Baca Selengkapnya

BMKG Perkirakan Jakarta Cerah dan Berawan Sepanjang Hari

1 hari lalu

BMKG Perkirakan Jakarta Cerah dan Berawan Sepanjang Hari

Pada pagi hari, seluruh wilayah Jakarta mengalami cuaca cerah berawan, kecuali wilayah Kepulauan Seribu yang mengalami berawan.

Baca Selengkapnya

Prakiraan Cuaca BMKG: Siklon Tropis Pulasan dan Bibit Siklon 98W Picu Hujan dan Gelombang Tinggi di Beberapa Wilayah

1 hari lalu

Prakiraan Cuaca BMKG: Siklon Tropis Pulasan dan Bibit Siklon 98W Picu Hujan dan Gelombang Tinggi di Beberapa Wilayah

Dampak tidak langsung bibit Siklon Tropis 98W adalah hujan sedang hingga lebat di Kepulauan Riau dan gelombang tinggi hingga 4 meter.

Baca Selengkapnya