Cara Menstimulasi Anak yang Belajar Bicara Menurut Dokter

Reporter

Antara

Rabu, 11 September 2024 21:13 WIB

Ilustrasi balita. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Spesialis anak di RS Dr. Ben Mboi Kupang, Winda Yanuarni Meye, membagi tips mengajari anak berbicara, seperti kontak mata, penggunaan bahasa baku, serta menyanyi. Ia mengatakan ada empat aspek tahapan perkembangan anak dan bicara serta bahasa merupakan salah satu aspek tersebut dan proses belajar anak adalah dengan meniru sehingga saat mengajari perlu dipastikan ada kontak mata agar anak dapat belajar bicara.

"Jadi anak umumnya ukurannya mungil-mungil. Kalau orang dewasa ngomong ke anak tapi sambil berdiri atau anak tidak melihat wajah kita, tidak melihat gerakan bibir dan mulut kita, nanti anak tidak bisa meniru. Jadi, hanya ada suara-suara yang masuk tapi karena tidak ada kontak mata langsung anak jadi bingung bagaimana merespons terhadap suara-suara ini," katanya, Rabu, 11 September 2024.

Gunakan bahasa baku
Winda mengatakan selain kontak mata, anak perlu diajari dengan bahasa baku. Dia mencontohkan, kata makan sebaiknya tidak diganti menjadi mamam atau maem karena dapat membuat anak bingung. Kemudian, hindari penggunaan berbagai bahasa dan berfokus pada bahasa ibu terlebih dulu. Apabila sudah bisa, boleh mengajari bahasa-bahasa lain, seperti bahasa daerah. Secara teori, mengajari anak berbahasa lain di luar bahasa ibu umumnya saat berusia 2 tahun.

"Kemudian menyanyi. Menyanyi itu bagi orang dewasa apa sih? Tapi bagi anak itu adalah suatu proses pembelajaran yang sangat kompleks," jelasnya.

Dia menjelaskan saat menyanyi anak harus mengetahui kata dan merangkainya menjadi kalimat, kemudian menyanyikannya dengan nada-nada tertentu. Karena itu, memberi stimulus dengan menyanyikan lagu anak-anak dapat menjadi pilihan.

Advertising
Advertising

Menurut Winda, secara umum ketika memasuki 2 tahun, anak sudah dapat merangkai kata-kata yang dapat dipahami orang dewasa, contohnya ayah main atau ibu sapu. Dia juga menyarankan untuk membatasi penggunaan gawai karena tidak ada komunikasi dua arah yang dapat membantu perkembangan anak.

"Yang disarankan adalah menggunakan gadget tapi untuk kegiatan yang interaktif. Contohnya mungkin orang tua atau saudara, kakek neneknya, berada di luar kota. Kadang-kadang kita melakukan panggilan video," ujarnya.

Pilihan Editor: IDAI Sebut Ajarkan Anak Bahasa Butuh Interaksi, Tak Cuma lewat Gawai

Berita terkait

Studi: Anak yang Banyak Waktu di Depan Layar Lebih Sulit Kuasai Keterampilan Bahasa

1 hari lalu

Studi: Anak yang Banyak Waktu di Depan Layar Lebih Sulit Kuasai Keterampilan Bahasa

Peneliti Universitas Tartu melakukan studi bahwa anak yang banyak waktu di depan layar lebih sulit dalam keterampilan berbahasa.

Baca Selengkapnya

6 Pola Asuh Kesehatan untuk Cegah Anak Stunting

17 hari lalu

6 Pola Asuh Kesehatan untuk Cegah Anak Stunting

Berikut enam pola asuh kesehatan pada anak yang perlu dipahami orang tua untuk mencegah anak stunting.

Baca Selengkapnya

Mirip Nama pada Manusia, Monyet Marmoset Punya Panggilan Berbeda untuk Setiap Anggota Keluarganya

19 hari lalu

Mirip Nama pada Manusia, Monyet Marmoset Punya Panggilan Berbeda untuk Setiap Anggota Keluarganya

Temuan itu menjadikan monyet marmoset primata non-manusia yang pertama diketahui memiliki panggilan unik kepada sesamanya.

Baca Selengkapnya

IDAI Sebut Ajarkan Anak Bahasa Butuh Interaksi, Tak Cuma lewat Gawai

29 hari lalu

IDAI Sebut Ajarkan Anak Bahasa Butuh Interaksi, Tak Cuma lewat Gawai

Mengajarkan bahasa kepada anak sebaiknya dilakukan melalui interaksi langsung dengan orang tua dan penutur lain, bukan lewat gawai.

Baca Selengkapnya

Pakar: Jangan Paksakan Anak Jika Sulit Belajar 2 Bahasa

29 hari lalu

Pakar: Jangan Paksakan Anak Jika Sulit Belajar 2 Bahasa

Pakar mengatakan mengajarkan lebih dari satu bahasa berdasar kemampuan umumnya tidak menimbulkan masalah pada anak dengan tingkat kecerdasan normal.

Baca Selengkapnya

Guru Besar FKUI Ungkap Manfaat Ajarkan Anak Lebih dari 1 Bahasa

29 hari lalu

Guru Besar FKUI Ungkap Manfaat Ajarkan Anak Lebih dari 1 Bahasa

Pakar menjelaskan anak yang menguasai lebih dari satu bahasa biasanya lebih fleksibel dan kreatif serta memiliki kemampuan analisis yang lebih baik.

Baca Selengkapnya

Psikolog: Orang Tua Harus Luangkan Waktu untuk Mengasuh Anak meski Bekerja

32 hari lalu

Psikolog: Orang Tua Harus Luangkan Waktu untuk Mengasuh Anak meski Bekerja

Menjaga keseimbangan antara tanggung jawab pekerjaan dan pekerjaan rumah, termasuk mengasuh anak, tidak mudah tapi perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Benarkah Tidur Siang Menghambat Perkembangan Anak?

47 hari lalu

Benarkah Tidur Siang Menghambat Perkembangan Anak?

Penelitian membuktikan bahwa tidur siang tidak menghambat perkembangan anak.

Baca Selengkapnya

Tuai Polemik, Kemendikbudristek Hapus Jurusan IPA, IPS, dan Bahasa di SMA

59 hari lalu

Tuai Polemik, Kemendikbudristek Hapus Jurusan IPA, IPS, dan Bahasa di SMA

Kemendikbudristek menghapus jurusan IPA, IPS, dan Bahasan yang akan diterapkan mulai tahun ajaran 2024/2025.

Baca Selengkapnya

Contoh Perkenalan Bahasa Arab Singkat dan Mudah

19 Juli 2024

Contoh Perkenalan Bahasa Arab Singkat dan Mudah

Berikut ini contoh perkenalan dengan bahasa Arab yang mudah. Anda bisa mempelajari dari bahasa yang dasar terlebih dahulu.

Baca Selengkapnya