Saran Psikolog agar Anak Terhindar dari Pemikiran Kriminal

Reporter

Antara

Rabu, 2 Oktober 2024 21:26 WIB

Ilustrasi perisakan/bullying atau pengeroyokan. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Psikolog Anastasia Satriyo menyebut sejumlah tips menghindarkan anak dari pemikiran dan tindakan kriminal, yaitu dengan berfokus pada perkembangan otak anak yang dimulai saat mempersiapkan kehamilan. Ia mengatakan kesiapan emosi orang tua merupakan salah satu hal yang diperlukan dalam perkembangan otak anak.

Namun di Indonesia, biasanya pasangan yang baru menikah diharapkan sudah hamil di bulan berikutnya sehingga belum siap menjadi orang tua. Dia menilai stresor seperti emosi-emosi yang intens atau kekerasan yang dialami atau dilihat selama kehamilan dapat mempengaruhi kesehatan janin. Karena itu, dia menyebutkan idealnya pasangan menunggu dulu setahun untuk bersiap terkait kehamilan.

"Kalau kita belum tahu berlatih cara mengelola stres hidup sebagai orang dewasa, individu saja kesulitan, lalu kita berpasangan juga ada stres yang harus kita kelola bersama, gimana nanti kita mampu mengelola stres ketika punya anak karena punya anak itu kita bahagia, tapi stres juga," katanya dalam siaran Kementerian Kesehatan, Rabu, 2 Oktober 2024.

Selain kesiapan mental orang tua, faktor lingkungan juga mempengaruhi. Karena itu, orang tua perlu mencari tahu data tentang kriminalitas di daerah tinggal serta mengamati seperti apa orang-orang di komunitas tempat tinggalnya. Anas juga menyebut perlunya membangun kelekatan psikologis antara orang tua dan anak, yang dibentuk saat anak di bawah umur 2 tahun.

"Gimana setiap pagi anaknya bangun kita sapa dengan wajah menyenangkan karena ketika kita wajahnya senang lihat anak, itu masuk ke pengalaman otaknya dan rasanya dicintai level ini," ujarnya.

Advertising
Advertising

Peran penting orang tua
Dia juga menyebut Kemenkes menaruh perhatian pada fenomena depresi pada ibu setelah melahirkan karena wajah menjadi datar dan ekspresi yang datar adalah sesuatu yang menakutkan bagi bayi. Ia juga menambahkan anak juga mempelajari hubungan sebab-akibat sehingga apabila anak tersebut merasa orang tuanya hanya memberikan respons saat anak melakukan kegiatan berbahaya atau agresif, mereka akan lebih sering berulah agar diperhatikan orang tua.

Dia menyebut orang tua juga perlu membantu mengelola emosi anak karena pada masa anak-anak dan remaja otak masih mengalami co-regulation. Menurutnya, untuk mengembangkan manusia yang sehat mental, orang perlu ditenangkan dan masalahnya dibereskan.

"Karena emosi anak dan otaknya kayak sekering listrik, kalau turun enggak bisa naik sendiri atau turun sendiri, harus dibantu sama orang dewasanya," katanya.

Apabila orang punya masalah-masalah emosional dan selalu hidup dalam ketakutan, baik karena ancaman atau masalah yang tak terselesaikan, maka mereka akan merasa hidup dalam stres dan ketakutan adalah sebuah hal wajar.

"Lama-lama anak-anak yang dulunya menjadi korban kekerasan, korban bully, penindasan, tanpa proses intervensi psikologis atau tanpa dibantu profesional, semua yang jadi korban akan menjadi pelaku," paparnya.

Pilihan Editor: Cegah Pelecehan, Pengamat Sebut Perlunya Pendidikan Seksual Komprehensif

Berita terkait

Manfaat Membaca Bareng Anak, Tingkatkan Hubungan dan Perkembangan Otak

14 jam lalu

Manfaat Membaca Bareng Anak, Tingkatkan Hubungan dan Perkembangan Otak

AAP merekomendasikan orang tua membaca bersama anak sejak ia lahir dan terus melakukannya setidaknya sampai anak masuk TK.

Baca Selengkapnya

FSGI Minta Pemerintah Baru Lanjutkan Program Pencegahan Kekerasan di Satuan Pendidikan

14 jam lalu

FSGI Minta Pemerintah Baru Lanjutkan Program Pencegahan Kekerasan di Satuan Pendidikan

FSGI mendorong pemerintahan baru melanjutkan program pencegahan kekerasan di satuan pendidikan karena terjadi kenaikan kasus kekerasan.

Baca Selengkapnya

Saingi Singapura, Anak Mulai dari Usia 6 Tahun Bisa Pakai Autogate di Bandara Indonesia

18 jam lalu

Saingi Singapura, Anak Mulai dari Usia 6 Tahun Bisa Pakai Autogate di Bandara Indonesia

Sebelumnya, anak-anak di bawah 14 tahun harus melewati pemeriksaan manual. Kini mereka bisa lewat autogate.

Baca Selengkapnya

Selebrasi Tsania Marwa atas Penegasan MK Soal Orang Tua Ambil Paksa Anak

1 hari lalu

Selebrasi Tsania Marwa atas Penegasan MK Soal Orang Tua Ambil Paksa Anak

Tsania Marwa sebagai saksi bersyukur atas penegasan MK terkait orang tua kandung yang mengambil anak secara paksa tanpa hak atau izin dapat dipidana.

Baca Selengkapnya

Pengasuhan, Kunci Tangani Kekerasan dalam Keluarga

2 hari lalu

Pengasuhan, Kunci Tangani Kekerasan dalam Keluarga

Kemenko PMK menyebut pengasuhan adalah kunci untuk menangani kekerasan dalam keluarga dan perlunya kesiapan dalam membangun keluarga.

Baca Selengkapnya

Daycare di BSD Serpong Dilaporkan ke Polisi, Diduga Membiarkan Terjadinya Kekerasan

2 hari lalu

Daycare di BSD Serpong Dilaporkan ke Polisi, Diduga Membiarkan Terjadinya Kekerasan

Salah satu orang tua melaporkan sebuah daycare di BSD Serpong ke Polres Metro Tangerang Selatan atas dugaan membiarkan terjadinya kekerasan.

Baca Selengkapnya

Duel Satu Lawan Siswa Sekolah Dasar di Cianjur Viral, Kepala Sekolah: Hari Ini Semua Pihak Dipanggil

2 hari lalu

Duel Satu Lawan Siswa Sekolah Dasar di Cianjur Viral, Kepala Sekolah: Hari Ini Semua Pihak Dipanggil

Video viral perkelahian duel satu lawan satu siswa sekolah SD di Cianjur, Jawa Barat viral di media sosial. Kepala sekolah panggil pihak terkait.

Baca Selengkapnya

Dampak Kekurangan Vitamin D pada Pemulihan Patah Tulang Anak

3 hari lalu

Dampak Kekurangan Vitamin D pada Pemulihan Patah Tulang Anak

Penelitian mendapati anak yang patah tulang dan kekurangan vitamin D butuh waktu lebih lama untuk pulih dibanding yang kadar vitamin D normal.

Baca Selengkapnya

USAID Intensifkan Dukungan Pemberantasan Polio di Indonesia

4 hari lalu

USAID Intensifkan Dukungan Pemberantasan Polio di Indonesia

USAID memperkuat dukungannya untuk memerangi wabah polio di Aceh, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Papua Pegunungan, dan Papua Tengah.

Baca Selengkapnya

LPSK Minta Proses Hukum Kasus Kekerasan Seksual Anak di Singkawang Berjalan Adil dan Transparan

4 hari lalu

LPSK Minta Proses Hukum Kasus Kekerasan Seksual Anak di Singkawang Berjalan Adil dan Transparan

Wakil Ketua LPSK Sri Suparyati mengingatkan agar tidak ada yang melakukan intervensi terhadap kasus tersebut.

Baca Selengkapnya