Beda Radang dan Sakit Tenggorokan serta Penyebabnya

Reporter

Tempo.co

Minggu, 13 Oktober 2024 14:37 WIB

Radang Tenggorokan/Canva

TEMPO.CO, Jakarta - Sakit tenggorokan termasuk masalah kesehatan yang sering muncul bila cuaca sedang tidak bersahabat. Sakit tenggorokan bisa merupakan efek samping dari penyakit lain seperti flu atau batuk. Apa bedanya dengan radang tenggorokan?

Radang tenggorokan tak disebabkan virus yang umum seperti influenza tapi karena infeksi bakteri yang menular sehingga menyebabkan peradangan dan rasa tak nyaman. Kondisi ini umum dialami anak berusia 5-12 tahun namun bisa juga menyerang segala usia. Gejalanya biasanya demam dan sakit tenggorokan, atau ada rasa gatal dan peruh saat menelan makanan.

Infeksi ini juga memiliki gejala lain seperti tenggorokan memerah dan amandel membengkak. Rasa sakit akibat radang tenggorokan juga lebih parah dibanding sakit tengorokan biasa. Kelenjar getah bening di leher juga bisa terasa lunak saat disentuh serta muncul bercak-bercak kecil dan merah di langit-langit mulut, juga ruam di bagian tubuh lain.

"Ruam biasanya bermula di leher dan dada kemudian menyebar ke seluruh tubuh," kata Dr. Jason Nagata, doker anak di UCSF Benioff Children’s Hospital di San Francisco, kepada USA Today.

Apa penyebabnya?
Radang tenggorokan disebabkan bakteri Streptococcus pyogenes dari kelompok streptococcus. "Bakteri ini sangat menular dan bisa menyebar melalui droplet saat orang batuk atau bersin atau berbagi makanan dan minuman," jelas Nagata.

Advertising
Advertising

Penularan juga bisa disebabkan sentuhan pada permukaan yang mengandung bakteri, seperti gagang pintu atau penyiram toilet, dan kemudian tangan menyentuh hidung mulut, atau mata.

Bisakah sembuh sendiri?
Bagaimana pun cara Anda terinfeksi, radang tenggorokan tak bisa hilang sendiri seperti penyakit karena virus macam flu. Untuk mengatasinya perlu antibiotik.

"Kecuali jika memiliki alergi, penisilin adalah pilihan pengobatan," ujar Dr. David Levine, dokter anak di Rumah Sakit Anak Goryeb di New Jersey.

Amoksisilin juga pengobatan yang umum. Ia menjelaskan dalam 24 jam setelah meminum antibiotik maka penderita tak akan lagi menularkan penyakit dan demam pun berkurang. Meski gejala sudah mereda, penggunaan antibiotik tak boleh dihentikan dan harus dihabiskan. Bantuan lain untuk meredakannya di samping antibiotik adalah semprotan tenggorokan, obat batuk, pastiles, dan berkumur air garam.

Pilihan Editor: Sebab Orang Bisa Terserang Dua Penyakit Sekaligus

Berita terkait

Mengapa Disarankan Makan Es Krim setelah Operasi Amandel?

3 hari lalu

Mengapa Disarankan Makan Es Krim setelah Operasi Amandel?

Es krim dapat memberikan kelegaan yang menenangkan bagi sebagian penderita radang amandel karena teksturnya yang dingin dan lembut.

Baca Selengkapnya

Bahaya Pakai SocialSpy WhatsApp dan Cara Menghapusnya

5 hari lalu

Bahaya Pakai SocialSpy WhatsApp dan Cara Menghapusnya

Ketahui sederet bahaya dari penggunaan aplikasi SocialSpy WhatsApp yang harus diwaspadai. Jika sudah menginstal, ketahui cara menghapusnya ini.

Baca Selengkapnya

Yang Tak Boleh Dilakukan usai Digigit Nyamuk dan yang Disarankan

9 hari lalu

Yang Tak Boleh Dilakukan usai Digigit Nyamuk dan yang Disarankan

Reaksi gigitan nyamuk berbeda pada setiap orang. Ada yang hanya gatal ringan dan ada yang parah disertai bentol. Jangan lakukan hal ini.

Baca Selengkapnya

Durasi Pemakaian Sikat Gigi, Kapan Sebaiknya Diganti?

13 hari lalu

Durasi Pemakaian Sikat Gigi, Kapan Sebaiknya Diganti?

Sikat gigi tergolong peranti yang rentan terpapar bakteri, karena sering terkontaminasi mikroorganisme dalam air liur dan jaringan mulut

Baca Selengkapnya

Pakar Ingatkan Bahaya Tren Fridgescraping, Menata Kulkas seperti Ruangan

13 hari lalu

Pakar Ingatkan Bahaya Tren Fridgescraping, Menata Kulkas seperti Ruangan

Pakar kesehatan mengingatkan bahaya fridgescraping -- menaruh barang dekoratif di kulkas -- daripada sekadar mencari perhatian di media sosial.

Baca Selengkapnya

Cara Kerja Nyamuk Wolbachia

16 hari lalu

Cara Kerja Nyamuk Wolbachia

Ada cara lain dalam pencegahan demam berdarah, yaitu menyebar virus wolbachia di kelompok nyamuk aedes aegepty menjadi nyamuk wolbachia

Baca Selengkapnya

5 Fakta Nyamuk Wolbachia, Aedes Aegypti yang Tak Tularkan Demam Berdarah

16 hari lalu

5 Fakta Nyamuk Wolbachia, Aedes Aegypti yang Tak Tularkan Demam Berdarah

Nyamuk wolbachia diklaim tidak akan bisa menularkan virus demam berdarah saat menyengat manusia.

Baca Selengkapnya

Masih Misteri, Satu Pasien Flu Burung di Amerika Belum Diketahui Asal Penularannya

17 hari lalu

Masih Misteri, Satu Pasien Flu Burung di Amerika Belum Diketahui Asal Penularannya

Salah satu kemungkinan yang diantisipasi para ahli adalah penularan flu burung dari air susu sapi yang diminum si pasien.

Baca Selengkapnya

Penyakit yang Umum Menular di Sekolah dan Cara menghindarinya

32 hari lalu

Penyakit yang Umum Menular di Sekolah dan Cara menghindarinya

Bergulat dengan penyakit seperti pilek, sakit perut, dan flu membuat anak-anak stres. Berikutsaran agar anak tak gampang tertular penyakit di sekolah.

Baca Selengkapnya

Penularan Hepatitis, dari Malas Cuci Tangan sampai Hubungan Seksual

33 hari lalu

Penularan Hepatitis, dari Malas Cuci Tangan sampai Hubungan Seksual

Hepatitis bisa menular melalui makanan dan minuman yang tercemar virus vepatitis, tangan kotor, hingga hubungan seksual.

Baca Selengkapnya