Bekerja 11 Jam, Penyakit Jantung Mengintai

Reporter

Editor

Selasa, 5 April 2011 10:15 WIB

Ilustrasi: womenshealth.gov
TEMPO Interaktif, Apakah Anda menghabiskan waktu lebih dari 11 jam setiap hari di kantor? sekarang saatnya menghentikan kebiasaan itu. Sebuah penelitian di Inggris menemukan mereka yang bekerja lebih dari 11 jam memiliki risiko terserang penyakit jantung lebih besar.

Penelitian ini melibatkan 7.000 responden yang bekerja selama 11 tahun terakhir. Mereka diteliti berapa lama berada di kantor dan bekerja. Para responden juga ditanya soal berapa kali mereka minum dan merokok saat bekerja. Selain itu, tentu saja rekaman kesehatan para responden dilihat dan diteliti, mereka juga diminta melakukan cek kesehatan terbaru.

Hasilnya, sebanyak 67 persen responden yang bekerja lebih dari 11 jam per hari berisiko menderita penyakit jantung lebih besar dibandingkan mereka yang bekerja teratur dari jam 9 sampai jam 17.

Para peneliti mengatakan temuan ini sangat penting. Sebab, ini bisa mencegah orang orang terserang penyakit jantung. Nah, studi yang dipublikasikan di jurnal Annals of Internal Medicine juga merekomendasikan mereka yang terlalu gemuk dan merokok memangkas waktu kerjanya.

Professor Mika Kivimaki yang memimpin penelitian ini mengatakan bekerja dalam waktu yang panjang meningkatkan risiko penyakit jantung. "Ini sebuah alarm buat mereka yang bekerja terlalu lama, bila tidak ingin terkena serangan jantung lebih cepat," kata dia.

DAILY MAIL | PGR

Berita terkait

Dua Kubu Masyarakat Dalam Budaya Olahraga, yang Malas dan Ekstrem

1 hari lalu

Dua Kubu Masyarakat Dalam Budaya Olahraga, yang Malas dan Ekstrem

Banyak pula orang yang baru mulai olahraga setelah divonis mengalami penyakit tertentu.

Baca Selengkapnya

Rutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?

6 hari lalu

Rutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?

Olahraga bukan hanya tentang membentuk tubuh atau memperkuat otot

Baca Selengkapnya

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

12 hari lalu

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

14 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

15 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

22 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

23 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

23 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

24 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

24 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya