Jaga Tenggorokan dari Kanker  

Reporter

Editor

Sabtu, 23 April 2011 12:15 WIB

krka.si

TEMPO Interaktif, Makassar - Seseorang yang menderita penyakit kronis terkadang tidak menyadari gejala awalnya. Seperti yang diceritakan oleh Dokter Spesialis Bedah Umum, Kwat Kyat Leong, dalam seminar kesehatan di Hotel Makassar Golden, beberapa waktu lalu. Dokter dari Rumah Sakit Tropicana, Malaysia, ini menceritakan, suatu ketika, ia didatangi seorang pasien dengan keluhan sakit tenggorokan.

"Dokter, tenggorokan saya sakit. Saya pikir akan pilek, tapi lama-lama saya tidak batuk apalagi mengeluarkan dahak," kata Kwan menirukan keluhan pasien itu. Tidak hanya merasa sakit, saat berbicara pun, kata Kwan, pasien tersebut kesulitan. Suaranya sangat serak. Sakit yang dialami pasien itu meliputi daerah telinga, hidung, dan tenggorokan.

Selama dua bulan keluhan itu tak pernah berhenti. Pasien Dokter Kwan makin tak tahan ketika ia kesulitan menelan makanan. Setelah diperiksa, dokter mendiagnosis bahwa pasien tersebut mengidap kanker tenggorokan atau karsinoma nasofaring. Dalam tenggorokan bagian atas, ditemukan tumor atau gumpalan sel-sel kanker.

"Gejala awal kanker ini sangat tak diduga dan sulit didiagnosis," ujar Kwan. Ia melanjutkan, awalnya kebanyakan penderita merasa bahwa mereka akan mengalami pilek biasa. Apalagi gejala-gejala itu terjadi di sekitar tenggorokan, telinga, dan hidung, seperti yang dialami pasien tersebut.

Gejala awal yang paling parah, kata Kwan, tak hanya menyerang tenggorokan, tapi juga hidung dan telinga. Misalnya, hidung terasa buntu, pendengaran terasa kurang tajam, telinga berdengung, dan nyeri pada hidung dan telinga. Kanker tenggorokan, kata Kwan, masih jarang terdengar di masyarakat. Padahal, di Indonesia, penderitanya cukup tinggi. Data Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mencatat, sekitar 600-700 warga Indonesia menderita kanker ini setiap tahun. Jumlah ini diambil dari 4,7 persen total penderita kanker tenggorokan di Asia Tenggara.

Kwan menjelaskan, dalam tenggorokan bagian atas, terdapat saluran berbentuk tabung yang disebut faring. Ini adalah bagian yang menghubungkan antara rongga mulut, telinga, bagian belakang hidung, dan tenggorokan. Kanker ini disebabkan oleh pertumbuhan sel-sel skuamosa dalam tenggorokan sehingga menjadi tumor. Hal ini bisa berpengaruh pada pita suara, hidung, dan telinga.


Pertumbuhan sel ini bisa dipicu oleh banyak hal. Kwan mengatakan dalam banyak kasus, penyebab utamanya adalah kebiasaan merokok pasif dan aktif. Zat nikotin pada rokok dapat merusak dan memicu pertumbuhan sel-sel kanker.

Begitu pula dengan asap rokok yang dihirup. Dari kebiasaan ini, bagian yang paling pertama terkena dampaknya adalah hidung dan tenggorokan.

Selain itu, jenis makanan yang dikonsumsi juga berpengaruh. Seperti makanan yang mengandung bahan pengawet dan pewarna buatan. Makanan tertentu, seperti ikan asin, juga berbahaya karena dalam proses pengeringan, ikan dapat mengeluarkan nitrosamine yang termasuk zat pemicu kanker.

Jika Anda mendapati gejala-gejala serupa, sebaiknya cari tahu kondisi kesehatan. "Ada kemungkinan bukan kanker. Sebaiknya diperiksa ke dokter," kata Kwan. Sebab, dengan melakukan pemeriksaan gejala awal, peluang untuk sembuh masih besar. Harapan sembuh pada penderita kanker stadium pertama adalah 80 persen dan stadium kedua harapannya 60 persen.

Pada stadium tinggi, biasanya terjadi penurunan berat badan secara drastis, ditemukan darah keluar dari telinga, hidung, atau tenggorokan. Pada stadium tiga, seperti ini, harapan sembuhnya hanya 40 persen, sedangkan pada stadium empat harapan sembuhnya hanya 10 persen. Penyembuhan kanker pada stadium awal bisa dengan cara operasi atau terapi radiasi. Sementara itu, untuk stadium ketiga dan keempat dilakukan dengan kemoterapi.
| SUKMAWATI

Hati-hati dengan Aktivitas Seksual Anda

Aktivitas seksual juga bisa memicu kanker. Bukan hanya menyebabkan kanker serviks, tapi juga kanker tenggorokan. Dokter Spesialis Bedah Umum, Kwat Kyat Leong, mengatakan aktivitas oral seks bisa memicu kanker tenggorokan.
Alasannya, virus human papilloma, yang juga menyebabkan kanker serviks, bisa menyebar dari alat kelamin ke mulut hingga tenggorokan melalui oral seks. Oleh karena itu, ia menyarankan aktivitas seks dilakukan dengan menggunakan kondom.

Atau jika tidak, baik pria maupun wanita, menjaga diri dengan vaksin virus human papilloma. Hal ini dibenarkan oleh Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi, Boy Abidin. Menurut Boy, vaksin human papilloma dapat mencegah 90 persen penyebaran virus mematikan ini.
| SUKMAWATI

Waspada 10 Tanda Awal Kanker.

1. Adanya benjolan yang tidak hilang, bahkan membesar.
2. Buang air besar tidak teratur.
3. Terjadi perdarahan, seperti di saluran kelamin, hidung, atau telinga.
4. Rasa nyeri yang sangat parah, seperti di perut.
5. Kesulitan menelan makanan.
6. Batuk yang sangat parah dan berlangsung lama.
7. Terjadi perubahan pada tahi lalat, seperti membesar atau berdarah.
8. Sariawan yang tidak sembuh-sembuh.
9. Suara serak.
10. Berat badan menurun drastis sekitar 10 persen.
| SUKMAWATI

Berita terkait

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

1 hari lalu

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

Waktu konsultasi yang terbatas menyebabkan pasien kanker sering merasa bingung untuk memahami betul penyakitnya.

Baca Selengkapnya

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

3 hari lalu

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

Pemenang lotere jackpot bersejarah Powerball Amerika Serikat senilai lebih dari Rp21 triliun adalah seorang imigran dari Laos pengidap kanker

Baca Selengkapnya

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

4 hari lalu

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

Dokter menjelaskan cara mengendalikan nyeri pada pasien kanker. Berikut yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

6 hari lalu

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

10 hari lalu

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.

Baca Selengkapnya

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

11 hari lalu

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

Dokter menjelaskan metode penyembuhan kanker darah dengan melakukan transplantasi sel punca atau stem cell. Simak penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

11 hari lalu

Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

Masyarakat diminta menghindari paparan zat asing demi mencegah risiko kanker darah. Apa saja yang dimaksud?

Baca Selengkapnya

Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

14 hari lalu

Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

Hati-hati, asap rokok dapat meningkatkan 20 kali risiko utama kanker paru, baik pada perokok aktif maupun pasif. Simak saran pakar.

Baca Selengkapnya

Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

16 hari lalu

Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

Peradangan yang terlalu sering berbahaya bagi kesehatan dan kita kerap mengabaikan dampaknya, yakni penyakit kronis.

Baca Selengkapnya

Angka Kematian Tinggi, Jangan Sampai Telat Deteksi Kanker Mulut

17 hari lalu

Angka Kematian Tinggi, Jangan Sampai Telat Deteksi Kanker Mulut

Kanker mulut merupakan salah satu kasus keganasan dengan angka kematian yang tinggi sehingga deteksi dini adalah kunci keberhasilan mengatasinya.

Baca Selengkapnya