TEMPO Interaktif, Yogyakarta - Kaum muda di Daerah Istimewa Yogyakarta kembali menggelar ajang kreativitas dan bisnis di Jogja Expo Center sejak kemarin hingga hari ini, Ahad, 18 Desember 2011. Mereka menjual berbagai produk kreatif, mulai dari pakaian, sepatu, hingga pernak-pernik aksesori. Selain itu, ada juga festival band yang diikuti oleh 30 band independen atau indie.
Pameran yang digelar Kick Yogyakarta ini berkonsep ekshibisi pakaian dan community gathering. Ajang yang bertajuk "The Parade 2011" ini menghadirkan 55 merek indie dari Bandung, Yogyakarta, Solo, Malang, dan Makassar. Komunitas indie di Yogyakarta yang juga ikut berpartisipasi adalah Cycle Bandidos, YK BMX, Balkot Skateboard, Fingerskate YK, Grafitti, Kayu Made, dan Lomography.
"Awalnya hanya membuat kaus dengan desain mereka. Lama-kelamaan malah menjadi industri," kata Danang Pandu, salah satu pengelola distro Slackers asal Yogyakarta, kemarin. Menurut dia, dengan mendirikan distro yang menjual pakaian dan aksesori, banyak anak muda yang kini bisa menjadi tumpuan ekonomi keluarga. Dalam tiga hari pameran, kata Danang, distro miliknya bisa mengeruk untung lebih dari Rp 100 juta.
Di DIY, ada lebih dari 30 distro yang sudah beroperasi sejak sepuluh tahun lalu. Selain menjual produk sendiri, mereka juga menghadirkan produk dari luar kota, bahkan barang impor. Harga kaus, misalnya, berkisar dari Rp 60 ribu-Rp 120 ribu, sedangkan kemeja dari Rp 140 ribu-Rp 200 ribu. Sedangkan sepatu diberi harga Rp 90 ribu-Rp 1 juta juga ada.
Optimistis pengunjung akan mencapai 70 ribu orang, panitia menargetkan transaksi selama pameran mencapai Rp 6 miliar. "Tahun lalu saja Rp 5,1 miliar," kata Project Officer Kick Yogyakarta, Aras Suryo.
Hiburan oleh band indie dimulai pukul 15.00 WIB setiap hari selama pameran. Yang akan tampil antara lain Shaggy Dog, Endank Soekamti, Pee Wee Gaskins, Gigantor, dan Venomed. Pengunjung dipungut ongkos masuk Rp 10 ribu, tapi mendapatkan mendapatkan starter pack dari operator seluler dan voucher makan dengan nilai yang sama.
MUH SYAIFULLAH
Berita terkait
Ingin Membuat Film? Kenali 5 Tahap Produksi Ini
5 Mei 2023
Pembuatan film memiliki 5 tahap, yakni pengembangan, pra-produksi, produksi, pasca-produksi, dan distribusi.
Baca Selengkapnya3 Film Indie Terbaik Pilihan Forum Film Jawa Barat 2022
29 Desember 2022
Penghargaan itu diberikan Forum Film Jawa Barat di ruang Auditorium Bandung Creative Hub pada Selasa, 27 Desember 2022.
Baca SelengkapnyaMinikino Film Week 4, Ada Pengenalan Teori Akting
7 Oktober 2018
Sederet sineas Tanah Air dan mancanegara ikut meramaikan festival film pendek Minikino Film Week 4 di Denpasar, Bali.
Baca SelengkapnyaMobil Bekas dan Malila Bakal Diputar di FMM 2018
28 Februari 2018
Tujuh film Indie tampil di FMM 2018 ditemani musik dari Rental Video
Baca SelengkapnyaPudarnya Paradigma Hollywood-sentris di Dunia Perfilman
29 November 2017
Produser di beberapa negara mulai fokus menggarap film-film yang mengandung nilai-nilai lokal, tak lagi berkiblat pada Hollywood
Baca SelengkapnyaWarga Kota Besar Mulai Tertarik Nonton Film di Bioskop Alternatif
18 September 2017
Banyak penonton yang merasa film yang ditawarkan bioskop alternatif berbeda dengan bioskop jaringan.
Baca SelengkapnyaDua Sekolah Ini Jadi Pemenang Kompetisi Kid Witness News
7 Februari 2017
Sebagai pemenang, dua sekolah ini akan mewakili Indonesia di Kid Witness News tingkat global.
Baca SelengkapnyaMenteri Rudiantara dan Muhadjir Nonton Film Lentera Maya
3 Februari 2017
Menteri Rudantara dan Muhadjir menggalakkan literasi digital.
Baca SelengkapnyaErix Soekamti Luncurkan Film Perjalanan ke Indonesia Timur
23 Januari 2017
Anggota band Endang Soekamti, Erix, membuat video dokumenter perjalanannya dengan kapal pinisi ke Indonesia timur.
Baca SelengkapnyaRio Dewanto Luncurkan Film Dokumenter Konflik Agraria
17 Januari 2017
Konflik agraria di Langkat menarik perhatian Rio Dewanto.
Baca Selengkapnya