Cegah Diabetes dengan Pola Hidup Alami  

Reporter

Senin, 4 Februari 2013 20:09 WIB

sxc.hu

TEMPO.CO, Makassar-Sejak divonis menderita diabetes lima tahun lalu, Nurjannah, 48 tahun, harus berdiet ketat. Ia harus memilih makanan yang tidak terlalu banyak mengandung gula untuk dikonsumsi. Itu sebabnya, berat badan ibu rumah tangga ini turun.


Sebelum mengetahui bahwa ia mengidap diabetes, Nurjannah mendapati kadar gula darahnya tidak stabil dan cenderung naik. Tak jarang penglihatannya menjadi kurang jelas, terkadang juga kakinya terluka dan susah sembuh.


Diabetes melitus adalah penyakit dengan ciri-ciri: kadar gula darah tinggi akibat adanya gangguan hormon insulin dalam tubuh, yang diproduksi oleh kelenjar pankreas. Gangguan hormon insulin ini membuat tubuh tidak bisa mengendalikan kadar gula dalam darah, sehingga menjadi berlebih dan meracuni tubuh.

Kadar gula darah yang tinggi menyebabkan darah menjadi lebih kental. Akibatnya, fungsi peredaran darah terganggu. Menurut Dokter Makbul Aman, hal ini bisa menyebabkan transportasi nutrisi dan oksigen ke jaringan tubuh menjadi lebih sulit, terutama ke bagian tubuh yang terletak pada ujung-ujung pembuluh darah. Sehingga pengidap penyakit ini mudah mengalami kesemutan, sementara kulit menjadi kering, mudah pecah, dan gampang terluka.


“Luka yang dialami penderita diabetes akan sulit sembuh karena oksigen dan zat penyembuh lainnya sulit mencapai luka,” kata Makbul dalam talk show kesehatan bertema “Diabetes Melitus dan Stroke Sebagai Penyebab Utama Kecacatan di Indonesia”, yang diadakan oleh PT Fortuner Star Global,
di Makassar, Rabu lalu.


Menurut dokter spesialis penyakit dalam di Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo ini, orang yang mengidap diabetes bisa mengalami cacat dari ujung rambut sampai ujung kakinya. Tak hanya itu, diabetes juga bisa memicu munculnya penyakit lain, seperti jantung koroner, stroke, dan gagal ginjal.

Sering kali, pengidap diabetes harus menerima kenyataan bahwa salah satu anggota tubuhnya diamputasi akibat luka yang diderita, misalnya pada kaki. Menurut dokter spesialis fisik dan rehabilitasi medik, Nilla Mayasari, pasien yang kakinya harus diamputasi dapat menggunakan kaki palsu untuk mendukung aktivitasnya. “Tapi pemasangan tidak dilakukan secara langsung, perlu dilakukan pemeriksaan berlanjut untuk mengetahui kondisinya terlebih dulu,” ujarnya.


Advertising
Advertising

Makbul menjelaskan bahwa penyakit ini memiliki tiga gejala yang dikenal dengan 3P, yakni polidipsi (banyak minum), polifagi (banyak makan), dan poliuri (banyak kencing).


Namun, dalam banyak kasus, berat badan pengidap diabetes turun dalam waktu singkat akibat hilangnya jaringan lemak dan otot, sehingga sering dikatakan pasien penyakit ini memakan tubuhnya sendiri. Pengidap juga mengalami asthenia (perasaan lemah) karena badan kehilangan air dan elektrolit lewat urine. Gatal-gatal dan gangguan penglihatan juga merupakan gejala diabetes.


Penyebab seseorang terkena diabetes adalah ketidakseimbangan antara konsumsi makanan dan energi yang keluar karena kurang bergerak. Apalagi, pola hidup masyarakat sudah mulai berubah. Ada kecenderungan mengkonsumsi makanan dengan kadar kalori berlebihan, seperti makanan cepat saji, sulit dihindari.


Tapi diabetes bisa dicegah dengan mengurangi konsumsi makanan yang banyak mengandung kalori serta memperbanyak olahraga. Singkatnya, pola hidup instan harus diubah dan pola hidup alami harus kembali dijalani.


Selain pola hidup, kata Makbul, penyakit ini dapat dipicu faktor genetik. Namun hal itu masih bisa dicegah dengan membiasakan pola hidup sehat dan mengontrol asupan makanan yang dikonsumsi. “Jadi ketika si bapak menderita diabetes, anaknya tidak harus mengalami sakit yang sama,” ujarnya.


Seseorang yang mengalami obesitas juga rentan terkena diabetes. Karena itu, Makbul menyarankan diet bagi mereka yang mengalami obesitas untuk menghindari diabetes melitus dan mencapai berat badan ideal. Diet dilakukan dengan mengatur pola makanan serta memperbanyak konsumsi sayuran, buah, dan air putih.

Menurut hasil penelitian pada 2011, sekitar 7,5 persen penduduk Makassar yang berusia di atas 20 tahun menderita diabetes. Para penderita diabetes melitus disarankan selalu mengontrol kadar gula darahnya agar tidak naik dengan cara mengatur pola makan dan meminum obat secara teratur.


Kepala Dinas Kesehatan Kota Makassar Andi Naisyah Tun Nurainah Azikin mengatakan, saat ini, terjadi perubahan pola penyakit dari infeksi menjadi penyakit degeneratif.


Perubahan ini terjadi akibat pola hidup warga perkotaan yang tidak sehat. “Mereka senang mengkonsumsi makanan cepat saji, lalu malas bergerak,” katanya.



IIN NURFAHRAENI DEWI PUTRI

Berita terkait

Dua Kubu Masyarakat Dalam Budaya Olahraga, yang Malas dan Ekstrem

18 menit lalu

Dua Kubu Masyarakat Dalam Budaya Olahraga, yang Malas dan Ekstrem

Banyak pula orang yang baru mulai olahraga setelah divonis mengalami penyakit tertentu.

Baca Selengkapnya

Rutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?

4 hari lalu

Rutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?

Olahraga bukan hanya tentang membentuk tubuh atau memperkuat otot

Baca Selengkapnya

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

11 hari lalu

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

13 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

13 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

20 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

21 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

21 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

22 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

22 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya