TEMPO.CO, Detroit - Bayi yang terlahir melalui operasi caesar lima kali lebih mungkin berisiko alergi dibandingkan mereka yang lahir secara alami. Alergi yang diamati dalam penelitian adalah alergi dengan pemicu umum, seperti tungau debu dan hewan peliharaan.
Para ilmuwan percaya bahwa bayi yang lahir melalui persalinan normal lebih tahan karena dalam proses persalinan mereka "berkenalan" lebih dulu dengan bakteri yang berada di jalan lahir ibunya. Penemuan ini memberikan dukungan terhadap 'hipotesis kebersihan', yang menghubungkan anak alergi terhadap kondisi "terlalu bersih" di awal kehidupannya.
Peneliti utama, dr Christine Cole Johnson, dari Henry Ford Hospital di Detroit, Amerika Serikat, mengatakan, hasil penelitian ini merupakan kemajuan lebih lanjut dari hipotesis kebersihan pada masa awal kanak-kanak. Paparan awal mikro-organisme dianggap mempengaruhi perkembangan sistem kekebalan tubuh dan timbulnya alergi. "Kami percaya eksposur bayi terhadap bakteri di jalan lahir adalah pengaruh terbesar pada sistem kekebalan tubuh mereka," katanya.
Tim Johnson mempelajari 1.258 bayi baru lahir dan menilai mereka ketika berumur 1 bulan, 6 bulan, 1 tahun, dan 2 tahun. Hasilnya, pada usia 2 tahun, bayi yang lahir melalui operasi caesar lebih mungkin memiliki alergi atas pemicu yang ada di rumah, seperti tungau debu atau bulu anjing dan kucing.
Tali pusar dan sampel tinja dari setiap bayi dianalisis, bersama sampel darah dari kedua orang tuanya, ASI, dan debu rumah. Informasi juga dikumpulkan tentang riwayat alergi atau asma keluarga, hewan peliharaan, paparan asap tembakau, penyakit bayi, penggunaan obat, dan aspek kehamilan.
Hasil penelitian ini dipresentasikan pada pertemuan tahunan American Academy of Allergy, Asthma, and Immunology di San Antonio, Texas.
MAIL ONLINE | TRIP B
Berita terkait
Rutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?
4 hari lalu
Olahraga bukan hanya tentang membentuk tubuh atau memperkuat otot
Baca SelengkapnyaJokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis
11 hari lalu
Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.
Baca SelengkapnyaMengapa Bayi Harus Diimunisasi?
13 hari lalu
Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.
Baca Selengkapnya6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi
13 hari lalu
Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?
Baca SelengkapnyaKonimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda
20 hari lalu
PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaAliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik
21 hari lalu
Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.
Baca SelengkapnyaSejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri
21 hari lalu
Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.
Baca Selengkapnya5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes
22 hari lalu
Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.
Baca SelengkapnyaPenelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi
22 hari lalu
Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang
Baca SelengkapnyaJokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?
23 hari lalu
Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?
Baca Selengkapnya