TEMPO.CO, Tokyo - Jepang bukan hanya Shibuya atau Harajuku. Tokyo adalah ibu kota mode yang menjadi ajang unjuk diri bagi para perancang dari berbagai negara Asia, seperti Korea dan Taiwan. Dalam Pekan Mode Tokyo yang berlangsung dua pekan lalu, hal itu amat terlihat. Ada beragam gaya yang mereka tawarkan. Gaya Jepang dan non-Jepang berbaur jadi satu. Setidaknya ada tiga kelompok tren di Tokyo dalam pergelaran untuk musim gugur tahun ini.
Pertama, kelompok yang berakar pada budaya Jepang, terutama kimono dan origami. Tapi jangan dibayangkan mereka akan membuat baju-baju bergaya geisha. Sama sekali tidak. Mereka hanya memakai teknik memakai kimono: dua sisi baju (kiri dan kanan) yang amat lebar ditangkupkan di tengah, diikat dengan gesper atau tali, hingga di tengahnya terbentuk V. Hal ini didukung oleh tren baju-baju berukuran gombrong ala grunge. Teknik lipat-lipat kertas origami juga sangat mudah diterapkan dalam gaya ini. A Degree Fahrenheit, Araisara, Atsushi Nakashima, Yasutoshi Ezumi, dan Ariunaa Suri adalah di antaranya.
Kelompok kedua adalah mereka yang mencoba mengeksplorasi kegilaan anak muda Jepang dalam berpakaian. Semua hal ditabrakkan: warna, gaya, bahan, bahkan gender. Ganryu, Gut's Dynamite Cabaret, Mercibeaucoup, Nozomi Ishiguro Tambourine, Anrealage, Dress Camp, Et Momonakia, ataupun Facetasm, benar-benar merayakan kesintingan. Untuk memakai baju mereka (dengan styling yang sama), Anda harus memiliki kepercayaan diri tinggi.
Yang terakhir adalah mereka yang mencoba menjadikan Tokyo sebagai Paris-nya Asia. Koleksi yang mereka tawarkan tidak terlalu berbeda dengan apa yang ditawarkan oleh Paris: cantik tapi tidak serapi-jali busana kerja New York, nakal tapi tidak seberantakan gaya eksperimental London. Christian Dada, Motonari Ono, Tiit, Conny Groenewegen, Cotoo, Creative Taiwan, Dressedundressed, Fleamadonna, G.V.G.V., Johan Ku, dan Matohu membuat baju seperti itu.
QARIS TAJUDIN
Berita Terpopuler:
Kasus Cebongan, Ketika Detektif Dunia Maya Beraksi
Kronologi Idjon Djambi Perlu Dikonfrontasikan
Pelaku Penyerangan Penjara Sleman Mulai Terkuak
Malam Jahanam di Cebongan
'Jangan Terpancing Cebongan Versi Idjon Djanbi'
Akun Idjon Djanbi Bisa Ubah Persepsi Publik
Berita terkait
Doomscrolling Pertama Kali Muncul Pada Awal Pandemi Covid-19, Berdampak bagi Kesehatan Mental
52 detik lalu
Doomscrolling mengacu pada kebiasaan terus-menerus menelusuri berita buruk atau negatif di media sosial atau internet, sering untuk waktu yang lama.
Baca SelengkapnyaBNPT Pastikan WWF Ke-10 Berjalan Lancar
5 menit lalu
Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) memastikan keamanan penyelenggaraan event internasional World Water Forum (WWF) Ke-10, di Nusa Dua, Bali, pada 18-25 Mei 2024.
Baca SelengkapnyaPrediksi Manchester City vs West Ham di Pekan Terakhir Liga Inggris: Jadwal, H2H, Kondisi Tim, Perkiraan Formasi
9 menit lalu
Duel Manchester City vs West Ham United akan tersaji pada laga pekan ke-38 Liga Inggris 2023-2024. Peluang The Citizens meraih gelar juara besar?
Baca SelengkapnyaAliansi Pendidikan Gratis Riau: 50 Mahasiswa Baru Terancam Tak Masuk Unri
10 menit lalu
Penetapan kelompok UKT dari Unri dianggap tidak sesuai dengan kemampuan ekonomi orang tua calon mahasiswa.
Baca SelengkapnyaPBB Sahkan Resolusi Indonesia soal Penanganan Anak yang Terasosiasi Kelompok Teroris
15 menit lalu
PBB melalui UNODC mengesahkan resolusi yang diajukan Indonesia mengenai penanganan anak yang terasosiasi dengan kelompok teroris.
Baca SelengkapnyaBamsoet Terima Penghargaan Collaborator Network di Mata Lokal Awards 2024
17 menit lalu
Penghargaan ini sebagai bentuk apresiasi terhadap berbagai peran Bamsoet dalam memajukan berbagai produk dalam negeri.
Baca SelengkapnyaKapal Pertamina Transko Moroko Resmi Beroperasi di Perairan Internasional
21 menit lalu
PT Pertamina Trans Kontinental memulai operasional kapal Transko Moloko miliknya di perairan Malaysia.
Baca SelengkapnyaKasus Persetubuhan Anak hingga Korban Melahirkan dan Depresi Mandek, Kak Seto akan Datangi Polres Tangsel
23 menit lalu
"Kami akan pertanyakan dulu kenapa ini begitu lama. Karena yang diprihatinkan, polres berbelit-belit," kata Kak Seto.
Baca SelengkapnyaSeloroh Airlangga soal Khofifah-Emil Maju di Pilkada Jawa Timur: Kami Pikir Mau ke Jakarta
28 menit lalu
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto resmi memberikan dukungan kepada pasangan Khofifah-Emil Dardak.
Baca SelengkapnyaBMKG Prakirakan Hujan Melanda Sebagian Kota Besar, Waspadai Banjir Rob di Pesisir Jateng
33 menit lalu
Sirkulasi siklonik membentuk daerah konvergensi yang mampu meningkatkan pertumbuhan awan hujan.
Baca Selengkapnya