Pencarian Indentitas Revolusi Tradisi

Reporter

Jumat, 17 Mei 2013 19:05 WIB

Peragaan Busana rancangan desainer Indonesia dalam acara Jakarta Fashion Food Festival 2013 di Hotel Harris, Kelapa Gading, Jakarta Utara (15/5).TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo

TEMPO.CO, Jakarta -Perkembangan yang terjadi dari waktu ke waktu turut menciptakan bagaimana sebuah tren berubah dan senantiasa berkembang. Namun hal tersebut tidak dapat dipungkiri juga apabila pada satu titik sebuah tren kembali pada titik awalnya, dengan kata lain kembali ke masa lalu. Pembahasan mengenai prediksi tren pada tahun 2014 ini dibahas dalam Tradition Revolution, 2014 Trend Forecast Seminar, Kamis 16 Mei 2013 di Cinema XXI Mall Kelapa Gading 3.

Isti Dhaniswari, dari Industrial Designer sekaligus Trend reseacher di Nuremberg, Jerman dalam sesi seminar melalui rekaman videonya, mengungkapkan bahwa tren sedang berjalan sesuai dengan pencarian indentitas dan akar budaya secara serentak, di seluruh dunia. Proses ini tidak selalu berjalan dengan evolusi, melainkan dnegan revolusi, seperti yang terjadi di negara-negara Timur Tengah beberapa tahun belakangan ini. Karena itu, trend untuk 2014 dinamakan "Tradition Revolution".

Banyak kejadian yang terjadi di dunia yang membuat masyarakat jadi berpikir ulang mengenai kehidupan yang selanjutnya akan berpengaruh pada tren yang ada. Kejadian yang dianggap dapat memberi prediksi terhadap penggerak sebuah tren (trend driver) dapat dilihat dari sisi historis yang melibatkan banyak sisi seperti sosiologi, psikologi, demografi, dan karakter-karakter yang mempengaruhinya. Dari beragam prediksi yang ada, selanjutnya akan muncul visual imaji yang dikembangkan menjadi tema besar besar tren turunan untuk tahun 2014 mendatang yaitu 'Tradition Revolution'.

Isti menambahkan, sebagai contoh di New York terdapat sebuah situs yang memuat foto-foto beragam fashion masyarakat New York secara perorangan. Ketika terjadi bencana Badai Sandy beberapa waktu lalu, peristiwa tersebut turut mengubah pandangan masyarakat New York terhadap kesadaran bahwa tidak ada yang abadi di dunia ini. Hal tersebut pun turut mengubah tren yang ada saat itu.

Jadi, Isti menegaskan bahwa tradisi yang di maksud dalam "Tradition revolution" ini bukan tradisi dalam pemaknaan secara umum, tapi lebih pada gaya hidup yang berlangsung sudah sangat lama terjadi pada lingkup yang lebih kecil yaitu personal. Perubahan struktur tatanan yang ada bukan pada sebuah perubahan yang asing melainkan perubahan yang melihat ke belakang yang kembali berupaya untuk menyaring nilai positif atau negatif dari tren yang pernah ada.

AISHA



Topik terhangat:
PKS Vs KPK
| E-KTP | Vitalia Sesha | Ahmad Fathanah | Perbudakan Buruh

Berita lainnya:

Indoguna Akui Setor Uang ke PKS

Fathanah Akui Indehoy dengan Maharani

Fathanah Ketahuan Curi Dokumen KPK

Cerita Dewi Queen of Pantura, Soal Sawer Pejabat

Berita terkait

Bersiap Hadapi 2 Laga Kualifikasi Piala Dunia 2026, Timnas Indonesia Akan Beruji Coba Melawan Tanzania

8 menit lalu

Bersiap Hadapi 2 Laga Kualifikasi Piala Dunia 2026, Timnas Indonesia Akan Beruji Coba Melawan Tanzania

Timnas Indonesia akan menjalani uji coba melawan Tanzania pada 2 Juni mendatang di Stadion Madya Gelora Bung Karno, Jakarta.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Pusat dan Pemkot DKI Bakal Tanggung Biaya Pinjaman Proyek Pembangunan Jalur MRT Jakarta Timur-Barat

9 menit lalu

Pemerintah Pusat dan Pemkot DKI Bakal Tanggung Biaya Pinjaman Proyek Pembangunan Jalur MRT Jakarta Timur-Barat

Pemerintah pusat dan Pemerintah Kota DKI Jakarta bakal menanggung biaya pinjaman proyek pembangunan jalur MRT dari JICA

Baca Selengkapnya

Massimiliano Allegri Diskors 2 Pertandingan karena Dapat Kartu Merah Saat Juventus Juarai Coppa Italia

25 menit lalu

Massimiliano Allegri Diskors 2 Pertandingan karena Dapat Kartu Merah Saat Juventus Juarai Coppa Italia

Massimiliano Allegri diskors untuk dua pertandingan setelah mendapat kartu merah saat Juventus menjuarai Coppa Italia.

Baca Selengkapnya

LHKPN Janggal Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta, KPK: Harta Rp 6 Miliar Tapi Bisa Beri Pinjaman Rp 7 Miliar?

27 menit lalu

LHKPN Janggal Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta, KPK: Harta Rp 6 Miliar Tapi Bisa Beri Pinjaman Rp 7 Miliar?

KPK telah menjadwalkan pemanggilan eks Kepala Bea Cukai Purwakarta pekan depan untuk mengklarifikasi kejanggalan LHKPN.

Baca Selengkapnya

Kontrak Hak Penamaan di Stasiun MRT Berkontribusi Terhadap 30 Persen Pendapatan

39 menit lalu

Kontrak Hak Penamaan di Stasiun MRT Berkontribusi Terhadap 30 Persen Pendapatan

MRT sebut kontrak hak penamaan atau naming right di sejumlah stasiun berkontribusi signifikan terhadap pendapatan perusahaan.

Baca Selengkapnya

Ditargetkan Rampung November 2024, Begini Perkembangan Konstruksi Tol Probolinggo-Banyuwangi Tahap 1

1 jam lalu

Ditargetkan Rampung November 2024, Begini Perkembangan Konstruksi Tol Probolinggo-Banyuwangi Tahap 1

Pembangunan jalur Tol Probolinggo-Banyuwangi Tahap 1 mencapai 35,84 persen hingga April 2024. Kejar tayang agar rampung sebelum ujung tahun.

Baca Selengkapnya

Ciptakan Sistem Deteksi Kardiovaskular, Peneliti Indonesia Sabet Penghargaan University of Manchester

1 jam lalu

Ciptakan Sistem Deteksi Kardiovaskular, Peneliti Indonesia Sabet Penghargaan University of Manchester

Peneliti dari Indonesia mengembangkan alat deteksi penyakit kardiovaskular. Cocok dipakai untuk tenaga medis di daerah pedesaan.

Baca Selengkapnya

KPK Geledah Rumah Adik Syahrul Yasin Limpo di Makassar, Setelah Sita 1 Rumah SYL

2 jam lalu

KPK Geledah Rumah Adik Syahrul Yasin Limpo di Makassar, Setelah Sita 1 Rumah SYL

Nilai rumah mewah Syahrul Yasin Limpo yang disita KPK di Makassar tersebut diperkirakan sekitar Rp4,5 miliar.

Baca Selengkapnya

Google Tingkatkan Fitur Anti Maling Android, Bukan untuk Ponsel Jadul

2 jam lalu

Google Tingkatkan Fitur Anti Maling Android, Bukan untuk Ponsel Jadul

Google menebalkan fitur keamanan anti maling pada sistem android 10 dan 15. Ponsel yang dicuri semakin sulit dibobol.

Baca Selengkapnya

Saksi Sebut Syahrul Yasin Limpo Minta Ditjen Tanaman Pangan Kementan Bayar Lukisan Rp 100 Juta

2 jam lalu

Saksi Sebut Syahrul Yasin Limpo Minta Ditjen Tanaman Pangan Kementan Bayar Lukisan Rp 100 Juta

Permintaan untuk membayar lukisan itu disampaikan oleh eks Staf Khusus (Stafsus) Syahrul Yasin Limpo yaitu Joice Triatman.

Baca Selengkapnya