TEMPO.CO, Beijing - Kondom selama ini dikenal hanya digunakan untuk mencegah kehamilan dan penularan penyakit. Namun sejumlah peneliti di Beijing menemukan manfaat baru dari pengaman karet ini.
Seperti dilansir situs LiveScience, Kamis, 25 Juli 2013, para peneliti di Beijing Friendship Hospital menemukan bahwa penggunaan kondom dalam hubungan seks bisa mengembangkan bakteri baik dalam vagina. Dalam temuan itu terkuak, wanita yang aktif secara seksual dan menggunakan kondom memiliki koloni bakteri baik yang lebih banyak dari pada wanita yang menggunakan jenis kontrasepsi lain.
Penelitian di rumah sakit itu merekrut 164 wanita Cina sehat dan sudah menikah. Mereka berusia antara 18-45 tahun dan tidak menggunakan alat kontrasepsi hormonal seperti pil KB.
Di antara peserta, 72 orang menggunakan kondom, 57 yang menggunakan alat kontrasepsi IUD, dan 35 orang menggunakan sistem kalender. Pada kelompok pengguna kondom, peneliti menemukan kadar bakteri lactobacillus lebih banyak.
Para peneliti itu menemukan peran bakteri lactobacillus yang mendominasi flora alami dalam vagina. Bakteri ini memproduksi asam laktat dan hidrogen peroksida. Dua zat itu bisa mempertahankan tingkat keasaman (pH) di angka rata-rata 4.5. Tingkat keasaman yang sebanding dengan keasaman bir ini diperkirakan memblokir bakteri berbahaya yang bisa menyebabkan infeksi.
Hubungan seksual dapat mengganggu keseimbangan ekosistem vagina, terutama ketika air mani yang memiliki pH 7.0-8.0 tercampur dalam vagina. Dengan kondom, yang fungsinya mencegah percampuran air mani ini, maka tingkat keasaman dalam vagina terjaga.
Kehadiran bakteri lactobacillus ini juga mencegah bakteri vaginosis, yakni kondisi bakteri yang tak seimbang, sehingga menyebabkan gatal dan bau tak sedap. Bakteri lactobacillus juga dikaitkan bisa menurunkan risiko tertular human immunodeficiency virus alias HIV. Temuan ini telah dipublikasikan dalam jurnal PLOS One, pekan ini.
NUR ROCHMI
Berita Lain:
Tips Busana untuk Selebriti
Majalah yang Mengkritik Penampilan Kate Dikecam
'Under The Sea' Koleksi Anyar Feronica Kristoofer
Berita terkait
Mengenal Apa Itu Platonic Relationship dan Karakteristiknya
13 Maret 2024
Platonic relationship adalah salah satu hubungan yang mengedepankan kedekatan tanpa gairah atau nafsu. Ini pengertian dan karakteristiknya.
Baca SelengkapnyaThe Strained Joko Widodo and Megawati Relationship
2 Oktober 2023
The relationship between President Joko Widodo and Megawati Soekarnoputri is becoming increasingly tense.
Baca SelengkapnyaTerjebak dalam Hubungan Tanpa Status, Hati-Hati Alami Situationship
13 Desember 2022
Situationship adalah kondisi yang menggambarkan hubungan tanpa status. Jika menjalani, siap terima konsekuensinya.
Baca SelengkapnyaJangan Menyangkal Sakit Hati Dikhianati, Ayo Bangkit dan Pulihkan Diri
7 Agustus 2021
Wajar jika kamu merasa sakit hati karena dikhianati. Tapi sampai batas mana sakit hati itu bersemayam di dalam dirimu?
Baca SelengkapnyaTerjebak dalam Hubungan Pertemanan yang Toxic, Lakukan 4 Langkah Berikut
22 Juli 2021
Kita harus menjaga pikiran tetap sehat dan jernih selama pandemi Covid-19. Sebab itu, jangan ambil risiko membangun hubungan yang toxic.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani: Pemimpin Harus Masukkan Ego ke Lemari Es, Dikunci, Ditutup
6 Maret 2021
Menteri Keuangan Sri Mulyani berbicara soal peran perempuan sebagai pemimpin.
Baca Selengkapnya9 Tips Agar Pria Tidak Lama Melajang
20 November 2018
Data menyatakan dunia bakal menghadapi ledakan jumlah pria yang lebih banyak daripada wanita. Simak 9 tips agar para pria tidak terlalu lama melajang.
Baca SelengkapnyaRasakan 5 Hal Ini dengan Pasangan, Tanda Hubungan akan Berakhir
14 November 2018
Para Pasangan suami istri perlu memahami kondisi saat hubungan sudah berada di ujung tanduk. Simak beberapa tanda hubungan akan berakhir.
Baca SelengkapnyaDijahati Teman, Tetaplah Bersikap Baik dan Rasakan Manfaatnya
30 Juni 2018
Ketika ada teman yang membencimu, jangan berfokus pada kebencian itu. Gunakan sikap teman tadi supaya kamu bisa menjadi pribadi yang lebih baik.
Baca SelengkapnyaPutus Cinta? Simak 3 Hal Atasi Putus Cinta Menurut Studi Ini
5 Juni 2018
Sebagian orang yang mengalami insomnia, pikiran terganggu dan bahkan sistem kekebalan tubuhnya menurun bila putus cinta.
Baca Selengkapnya