TEMPO.CO, Jakarta - Peralihan musim dari kemarau ke hujan, alias pancaroba, biasanya menjadi momen peredaran kuman penyakit. Tidak sedikit orang yang terserang flu atau pilek kala musim pancaroba. Akibatnya, tak sedikit juga yang menderita bersin-bersin.
Menurut NBC News, bersin merupakan reaksi spontan. Terjadi ketika tubuh mendeteksi bakteri atau unsur lain yang membahayakan kesehatan tubuh. Dan sesungguhnya bersin tiap orang tidaklah sama. Ada yang berbunyi keras dan menimbulkan kelucuan, juga bersin kecil yang mirip dengan suara tikus. Dari gaya bersin itulah kepribadian seseorang dapat diketahui.
"Untuk mengetahui hubungan bersin dengan tipe kepribadian, peneliti asal Atlanta, Patti Wood, melakukan riset terhadap 500 responden," tulis koran Tampa Bay Times. Hasil riset itu menunjukkan, ada empat kepribadian berdasarkan tipe bersin.
1. Orang yang bersin dengan suara keras dan berkali-kali diperkirakan memiliki kepribadian yang demonstratif atau suka pamer, karismatik, serta apa adanya.
2. Orang yang mencoba menekan suara bersin biasanya bersifat sopan, ramah, dan tenang.
3. Orang dengan bersin keras dan cepat pada umumnya memiliki bakat menjadi pemimpin yang bersikap tegas.
4. Orang yang selalu menutup mulut ketika bersin memiliki kebiasaan yang rapi, metodis, dan selalu terencana.
Peneliti lain, Dr Alan Hirsch, berpendapat bersin tidak hanya bisa menunjukkan kepribadian seseorang. Ahli saraf dan psikiater di Chicago ini melihat bila bersin dapat menguak kehidupan seks seseorang. "Ketika kita berpikir soal bersin, itu mirip dengan kualitas seks," kata Hirsch ke NBC News. "Jadi, bila seseorang merasa tertekan dengan kegiatan seksnya, ia cenderung bersin tertahan. Sedangkan orang yang menikmati seksnya, akan bersin dengan kuat dan keras."
CONNIE PACIFICA | COUNSEL & HEAL
Topik terhangat:
Ahok vs Lulung | Anggita Sari | Bisnis Yusuf Mansur | Kursi Panas Kapolri
Berita lainnya:
Ahok Hadapi Preman, Prabowo Pasang Badan
Ahmadiyah: Moeldoko Terlibat Operasi Sajadah 2011
Penerobos Portal Busway Bukan Anak Jenderal
Nazaruddin Janji Ungkap Kasus yang Lebih Besar
Berita terkait
Dua Kubu Masyarakat Dalam Budaya Olahraga, yang Malas dan Ekstrem
1 hari lalu
Banyak pula orang yang baru mulai olahraga setelah divonis mengalami penyakit tertentu.
Baca SelengkapnyaRutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?
6 hari lalu
Olahraga bukan hanya tentang membentuk tubuh atau memperkuat otot
Baca SelengkapnyaJokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis
13 hari lalu
Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.
Baca SelengkapnyaMengapa Bayi Harus Diimunisasi?
14 hari lalu
Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.
Baca Selengkapnya6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi
15 hari lalu
Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?
Baca SelengkapnyaKonimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda
22 hari lalu
PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaAliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik
23 hari lalu
Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.
Baca SelengkapnyaSejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri
23 hari lalu
Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.
Baca Selengkapnya5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes
24 hari lalu
Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.
Baca SelengkapnyaPenelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi
24 hari lalu
Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang
Baca Selengkapnya