TEMPO.CO, Jakarta - Kanker adalah kondisi pertumbuhan sel-sel tubuh yang tidak terkendali. Bagi penderitanya, baik yang masih menjalani terapi atau sudah sembuh, perlu mewaspadai sel-sel kanker ini agar tidak bertambah banyak atau tumbuh lagi.
Kondisi yang perlu dicermati adalah mereka yang baru saja menjalani radioterapi dan kemoterapi. "Beberapa pasien biasanya mengalami mulut kering, sariawan, dan perubahan rasa sehingga selera makannya jadi menguap," ujar Fahma.
Penulis buku Awakening the Appetite menuturkan bahwa pasien yang baru saja terapi tersebut sebaiknya mengkonsumsi makanan yang lembut dan dingin. Berikut ini adalah tip bagi pasien usai menjalani kemoterapi:
Untuk mulut kering (xerostomia)
1. Makan makanan yang dingin, bisa ditambah dengan saus atau kuah daging.
2. Gunakan permen karet untuk merangsang air liur.
3. Makan makanan penutup yang dingin atau es batu.
4. Jangan gunakan air untuk melembabkan mulut.
5. Hindari minuman dan makanan yang mengandung gula.
6. Gunakan sedotan untuk minum.
Untuk mulut luka (stomatitis)
1. Konsumsi makanan lembut, bubur, atau makanan cair yang bisa menghindari proses mengunyah.
2. Hindari makanan yang berbasis jeruk dan tomat,
3. Hindari makanan kering seperti kraker, sayur mentah dan roti tawar.
4. Hindari makanan pedas dan asin.
5. Hindari makanan asam seperti cuka atau acar.
6. Cobalah untuk memaksimumkan kalori dan protein dengan suplemen.
Untuk pengubahan rasa (munculnya rasa pahit)
1. Basuh mulut dengan air sebelum makan.
2. Coba buah-buah masam, seperti jeruk, asam, atau anggur.
3. Konsumsi dalam porsi kecil camilan yang sehat beberapa kali sehari.
4. Makan ketika lapar.
5. Gunakan peralatan plastik, jika rasa makanan seperti besi.
6. Daging merah biasanya lebih terasa pahit, ganti dengan ayam, ikan atau keju.
7. Coba sumber-sumber protein vegetarian seperti tahu, kacang atau gluten.
DIANING SARI
Berita Lain:
Hizbut Tahrir: Miss World 2013 di Bali Harus Batal
Tujuh Cara Menghindari Migrain
Efek Kalsium dan Vitamin D Saat Menopause
Tas Punggung yang Aman untuk Anak Sekolah
Tren Mode 2014: Pria, Tinggalkan Kepolosan!
Berita terkait
Dua Kubu Masyarakat Dalam Budaya Olahraga, yang Malas dan Ekstrem
1 hari lalu
Banyak pula orang yang baru mulai olahraga setelah divonis mengalami penyakit tertentu.
Baca SelengkapnyaRutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?
5 hari lalu
Olahraga bukan hanya tentang membentuk tubuh atau memperkuat otot
Baca SelengkapnyaJokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis
12 hari lalu
Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.
Baca SelengkapnyaMengapa Bayi Harus Diimunisasi?
14 hari lalu
Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.
Baca Selengkapnya6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi
14 hari lalu
Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?
Baca SelengkapnyaKonimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda
21 hari lalu
PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaAliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik
23 hari lalu
Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.
Baca SelengkapnyaSejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri
23 hari lalu
Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.
Baca Selengkapnya5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes
23 hari lalu
Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.
Baca SelengkapnyaPenelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi
24 hari lalu
Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang
Baca Selengkapnya