TEMPO.CO, Leicester – Banyak orang gemuk yang mengalami kesulitan untuk menurunkan berat badan. Kesulitan ini seringkali terganjal oleh masalah “niat”, “malas”, dan “godaan”. Niat yang setengah-setengah tidak akan membuat diet mulai berjalan. Rasa malas untuk memulai menjalankan niat akan memperparahnya. Dan, jika niat sudah mantap dan malas pun tak ada, godaan justru muncul di tengah-tengah menjalankan diet, godaan dari makanan yang akan kembali membuat badan melar.
Namun demikian, hal ini tidak berlaku bagi Mike si labrador. Ia sukses menjalankan dietnya dalam waktu 7 bulan saja. Sebelumnya, Mike memiliki bobot yang sangat berat hingga ia tampak tak punya pinggang. Ia pernah mencapai berat 60 kilogram. Ini ukuran yang fantastis bagi seekor anjing.
Satu-satunya yang dibutuhkannya untuk menurunan berat badan adalah olahraga dan diet makanan sehat. Seperti halnya manusia yang terlalu gemuk, Mike juga ingin (dan harus kurus). Pasalnya, kakinya tidak mampu lagi menopang bobot tubuhnya, hingga menyebabkan ligamen kakinya rusak.
“Mike adalah anjing terbesar yang pernah kami miliki,” ujar Ella Tonge, salah satu penjaga anjing di Dogs Trust Loughborough, dilansir laman Daily Mail, Jumat, 6 Agustus 2013. Dogs Trust Loughborough merupakan yayasan tempat penampungan anjing yang terletak di kota Leicester, Inggris.
Dibantu para penjaga anjing, Mike berhasil menurunkan berat badannya. Sebelum menjalani pelatihan, kaki Mike lebih dulu dioperasi. Ia menjalani pelatihan hidroterapi dan mengontrol pola makannya. Tidak hanya itu, setelah kakinya benar-benar pulih, Mike juga melakukan pelatihan lari dan jalan kecil.
Hanya 7 bulan yang diperlkan Mike untuk bisa mencapai berat badan ideal. Dari 60 kilogram, kini badannya susut menjadi hanya 38 kilogram. Mike terliat lebih sehat dan lincah. Dan, tentunya, ia kini “memiliki” pinggang. Jika Mike saja bisa berhasil menghilangkan 22 kilogram bobot tubuhnya, tentunya tak ada lagi alasan bagi orang gemuk untuk menurunkan beratnya, bukan? Tubuh ideal tidak hanya mempercantik penampilan, tapi juga menjaga kesehatan.
DAILY MAIL | ANINGTIAS JATMIKA
Berita terkait
Diet Mediterania dan Konsumsi Minyak Zaitun Bantu Kurangi Risiko Demensia
8 hari lalu
Diet Mediterania yang mengkonsumsi biji-bijian utuh, kacang-kacangan, sayuran, ikan, produk susu, dan minyak zaitun bantu kurangi risiko demensia.
Baca SelengkapnyaPenelitian Sebut Diet Ini Bisa Turunkan Risiko Gagal Jantung
31 hari lalu
Diet sayur dan rendah gula, yang dikenal sebagai diet EAT-Lancet, membantu mengurangi risiko gagal jantung. Bagaimana hubungannya?
Baca SelengkapnyaTips Aman Konsumsi Makanan buat Penderita Diabetes saat Lebaran
49 hari lalu
Ahli gizi dari RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo membagikan kiat konsumsi makanan yang aman bagi pengidap diabetes saat hari raya lebaran.
Baca SelengkapnyaBagus untuk Kesehatan Jantung, Apa Saja Manfaat Alpukat
52 hari lalu
Alpukat dikenal karena sifat anti-inflamasi dan baik untuk kesehatan jantung. Apa lagi manfaat alpukat yang perlu Anda ketahui?
Baca Selengkapnya6 Fakta Puasa Ramadan Bisa Sekaligus Diet
12 Maret 2024
Selain manfaat rohani, puasa Ramadan yang juga dapat mendukung upaya diet dan kesehatan seseorang.
Baca SelengkapnyaBeda Diet Atlantik dan Mediterania, Cek Juga Kemiripannya
5 Maret 2024
Diet Atlantik dan Mediterania sebenarnya punya banyak kemiripan tapi ada juga bedanya. Berikut penjelasannya.
Baca SelengkapnyaApa Itu Diet Flexitarian?
29 Februari 2024
Diet flexitarian dikaitkan dengan risiko kardiovaskular yang lebih rendah dibandingkan pola makan omnivora.
Baca SelengkapnyaTips Bersantap di Restoran saat Sedang Diet
23 Februari 2024
Berikut tips dan teknik memesan makanan di restoran saat Anda tengah diet dan berpegang teguh pada rencana makan sehat.
Baca SelengkapnyaHasil Riset: Diet Atlantik Bisa Kurangi Risiko Sindrom Metabolik
11 Februari 2024
Para peneliti menemukan bahwa Diet Atlantik yang menjadi pola diet tradisional di Portugal dan Galisia dapat mengurangi risiko sindrom metabolik.
Baca Selengkapnya5 Makanan Terbaik untuk Diet Golongan Darah O
8 Februari 2024
Diet golongan darah O D'Adamo fokus pada daging organik tanpa lemak, buah-buahan, dan sayuran, serta menghindari produk susu, gandum, alkohol, dan kafein.
Baca Selengkapnya