TEMPO.CO, Jakarta - Jangan heran jika sebagian orang bermasalah dengan bentuk paha. Ada yang berpaha besar meski tubuhnya ramping atau bahkan kurus. Bentuk dan ukuran paha bersifat genetis. Karena itu, bentuk paha cenderung susah diubah. Bentuk dan ukuran paha biasanya menyesuaikan dengan pinggul. Orang yang berpinggul lebar cenderung memiliki paha yang besar.
“Paha yang besar itu terkadang bukan karena orang gendut, tapi karena pinggulnya memang besar,” ujar Izrawan Bayu, pelatih pribadi dari Celebrity Fitness, saat ditemui di Celebrity Fitness Gandaria City, Senin pekan kedua Oktober 2013 lalu.
Namun, meski sifatnya genetis, ukuran paha masih bisa diubah dengan cara mengencangkannya. Caranya berbeda dengan latihan mengencangkan bagian tubuh lainnya. Karena pada pahalah otot terbesar bersemayam. Menurut Izra, mengencangkan dan mengecilkan paha sebaiknya tak menggunakan beban. Sebab, memakai beban justru akan memperbesar otot di dalamnya.
Ia menyarankan agar program pengencangan paha diisi dengan lari, bersepeda, latihan kardio, serta functional training. “Intinya, jangan latihan beban jika tujuannya mengecilkan paha. Karena pengisi paha adalah otot, bukannya lemak. Jika diberi latihan beban, ukurannya malah akan bertambah besar,” kata pria 33 tahun itu.
Bagi pemula, berlatih di rumah tanpa didampingi instruktur bisa dilakukan. Izra membeberkan sejumlah latihan pengencangan paha. Berbagai latihan ini bisa dilakukan tanpa menggunakan alat maupun mesin. Namun, agar tubuh tidak kaget, latihan sebaiknya tidak langsung dilakukan dalam intensitas tinggi dan cepat.
Untuk pemanasan selama lima menit, Anda bisa jalan di tempat dengan intensitas pelan, lalu perlahan dipercepat. Setelah gerakan joging mulai stabil, angkat paha hingga membentuk siku 90 derajat dengan tubuh. Posisi tangan bergantian menepuk paha yang sedang terangkat. Lakukan dengan gerakan konsisten dan cepat. Selingi joging dengan gerakan melompat.
Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri
22 hari lalu
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri
Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.
