Sejumlah model memperagakan rancangan desainer Oscar Lawalata dalam perhelatan mode Jakarta Fashion Week 2014 di Senayan City, Jakarta (22/10). Sebanyak 60 rancangan, Oscar Lawalata mempersembahkan koleksi bertajuk "Iam Indonesia". TEMPO/Nurdiansah
TEMPO.CO, Jakarta - Jakarta Fashion Week 2014 resmi ditutup dengan pagelaran busana Dewi Fashion Knights yang menampilkan Oscar Lawalatta, Priyo Octaviano, Tex Saverio dan Toton Januar. Svidia Alisjahbana, Ketua Umum Jakarta Fashion Week 2014, Jumat, 25 Oktober 2013 menyampaikan sambutan pada penutupan pagelaran fashion ini.
"Tahun ini adalah Jakarta Fashion Week terbaik dari tahun-tahun sebelumnya. Saya sangat berterima kasih kepada semua pemegang kepentingan, baik itu dari desainer, model, buyers, media dan pihak-pihak lainnya," ujar Svidia Alisjahbana.
Menteri Perdagangan Gita Wirjawan yang hadir pada penutupan JFW 2014 juga mengungkapkan apresiasinya pada acara ini. "Ini merupakan kebanggaan karena JFW mencerminkan warisan dan tradisi bangsa Indonesia yang dikemas dalam lingkup fashion."
Gita yakin acara ini tidak akan terlaksana jika tidak terjadi pengorbanan. "Saya sangat mengapresiasi kerja semua pemegang kepentingan acara ini," ujar Gita saat ditemui di Tenant Show, JFW 2014, Senayan City.
Gita Wirjawan juga mengungkapkan, Kementrian Perdagangan akan terus mendukung acara fashion tersebut untuk menambah nilai ekspor Indonesia. Acara puncak JFW 2014 juga makin meriah dengan hadirnya peragaan busana karya empat desainer handal Indonesia, yaitu Oscar Lawalata, Priyo Oktaviano, Tex Saverio dan Toton Januar. (Baca: Tex Saverio Pamer Karya Terbaru di Jakarta Fashion Week 2014...)
Mereka menampilkan pementasan yang bertajuk Dewi Fashion Knights. Pameran ini merupakan pencapaian tersendiri bagi para perancang mode Indonesia yang terpilih karena memiliki peran aktif dalam menggerakkan kedinamisan dunia mode Tanah Air. Dengan tema Tale of The Goddess, para desainer terpilih menginterpretasikan pengertian sang dewi sebagai sosok wanita modern dari sudut pandang kreativitas personal masing-masing.
BCA lewat BCA Berbagi Ilmu berkomitmen untuk mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) Pendidikan Berkualitas, serta menyiapkan generasi muda yang berkualitas dan berdaya saing untuk menghadapi puncak bonus demografi pada tahun 2030 mendatang.
