Kemenkes: Polusi Udara Kian Mengkhawatirkan  

Reporter

Rabu, 18 Desember 2013 11:04 WIB

Pekatnya polusi kendaraan bermotor hingga menyelimuti sejumlah Gedung-gedung perkantoran dan rumah penduduk yang menyebabkan pencemaran udara di Jakarta, Kamis, 19 Juli 2012. Tingginya tingkat pencemaran udara yang disebabkan meningkatnya jumlah populasi kendaraan bermotor yang menjadikan ancaman bagi warga Jakarta rentan terkena berbagai penyakit, seperti paru-paru, kanker, dan penyakit Infeksi saluran pernafasan atas (ISPA). TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan, Tjandra Aditama, mengimbau masyarakat untuk mewaspadai bahaya polusi udara. Tjandra mengatakan, polusi udara merupakan salah satu sumber pencemaran udara yang berdampak negatif terhadap kesehatan manusia. "Bisa menyebabkan kanker," kata Tjandra dalam siaran persnya, Rabu, 18 Desember 2013.

Polusi udara, kata Tjandra, dapat mengakibatkan penyakit pernapasan karena unsur atau senyawa asing yang seharusnya tidak masuk ke dalam tubuh. Senyawa tersebut masuk melalui sistem pernapasan, bersama udara yang terkontaminasi. "Senyawa ini bisa menghambat saluran pernapasan, mengganggu metabolisme tubuh, dan memicu kanker karena bisa bereaksi pada tingkat biokimia," kata Tjandra.

Prosesnya, ujar Tjandra, hidrokarbon yang ada di udara akan bereaksi dengan bahan lain yang akan membentuk ikatan baru yang disebut plycyclic aromatic hydrocarbon (PAH), yang banyak terdapat di daerah industri dan lalu lintas. Bila PAH masuk ke paru-paru, akan menimbulkan luka dan merangsang terbentuknya sel-sel kanker. Namun, kata Tjandra, hal ini tidak begitu saja terjadi. "Tergantung kondisi tubuh manusia, seperti usia, jenis kelamin, kekebalan tubuh, dan tingkat stres," kata dia.

Untuk mengurangi dan mengatasi penyakit pernapasan yang ada di masyarakat, Kementerian Kesehatan memiliki beberapa program, yaitu mensosialisasikan perilaku hidup bersih dan sehat. Seperti tidak membakar sampah, tidak merokok di dalam rumah, tidak memanaskan kendaraan bermotor di dalam ruangan. (Baca : Kota-kota Peraih Langit Biru Award 2013)

Selain itu, Kementerian Kesehatan menggalakan program green office. Salah satunya dengan merekomendasikan pegawai menggunakan transportasi umum atau bebas polusi. Menyepakati Dokumen Rencana Aksi Nasional Kesehatan Lingkungan (NEHAP) bersama kementerian terkait, yaitu Kementerian Lingkungan Hidup, Kementerian Perhubungan, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian Perindustrian, dan Dewan Nasional Perubahan Iklim.

TRI ARTINING PUTRI




Berita Terpopuler
Jamu 'Tongkat Madura' Berbahaya Buat Wanita
Olah Raga Ringan Kurangi Risiko Batu Ginjal
Petit Q, Celana Dalam Pria Supermini di Dunia
Lancome Rilis Parfum Harga Fantastis Rp 820 Juta

Berita terkait

Apa Itu Sistem KRIS yang Bakal Menggantikan Kelas BPJS Kesehatan?

1 hari lalu

Apa Itu Sistem KRIS yang Bakal Menggantikan Kelas BPJS Kesehatan?

KRIS merupakan sistem baru dalam mengatur rawat inap yang melayani pengguna BPJS Kesehatan.

Baca Selengkapnya

Institut Kesehatan Hermina Gelar Kuliah Pakar Internasional Keperawatan, Prof Kyoko Sudo dari Jepang Jadi Narasumber

3 hari lalu

Institut Kesehatan Hermina Gelar Kuliah Pakar Internasional Keperawatan, Prof Kyoko Sudo dari Jepang Jadi Narasumber

Institut Kesehatan Hermina gelar kuliah pakar internasional soal inovasi digital dan sistem informasi kesehatan. Satu narasumber Prof Sudo dari Jepang

Baca Selengkapnya

Sistem Kelas BPJS Kesehatan Diubah, Iuran Harus Pertimbangkan Finansial Masyarakat

3 hari lalu

Sistem Kelas BPJS Kesehatan Diubah, Iuran Harus Pertimbangkan Finansial Masyarakat

Pemerintah mewacanakan penghapusan sistem kelas BPJS Kesehatan dan menggantikannya dengan sistem KRIS sejak tahun lalu

Baca Selengkapnya

4 Vaksin Wajib Bagi Jamaah Haji 2024, Dua Jamaah dari Provinsi Ini Ada Tambahan Vaksin Polio

8 hari lalu

4 Vaksin Wajib Bagi Jamaah Haji 2024, Dua Jamaah dari Provinsi Ini Ada Tambahan Vaksin Polio

Jamaah Haji 2024 wajib menerima 3 vaksin, namun khusus jamaah dari Jawa Timur dan Jawa Tengah, ada penambahan vaksin polio.

Baca Selengkapnya

Ini Pesan Jokowi ke Prabowo untuk Lanjutkan Program di Bidang Kesehatan

11 hari lalu

Ini Pesan Jokowi ke Prabowo untuk Lanjutkan Program di Bidang Kesehatan

Presiden Jokowi menyoroti urgensi peningkatan jumlah dokter spesialis di Indonesia. Apa pesan untuk pemimpin baru?

Baca Selengkapnya

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

16 hari lalu

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

Tautan phishing itu berisi permintaan verifikasi data kesehatan pada SATUSEHAT.

Baca Selengkapnya

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

19 hari lalu

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

21 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Bantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker

25 hari lalu

Bantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker

Kementerian Kesehatan membantu warga terdampak Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara dengan penyediaan masker.

Baca Selengkapnya

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

25 hari lalu

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes mengirimkan tim khusus ke area banjir Musi Rawas Utara. Salah satu tugasnya untuk antisipasi penyakit pasca banjir.

Baca Selengkapnya