Bagaimana Cuaca Dingin Membunuh Manusia?  

Reporter

Rabu, 8 Januari 2014 13:47 WIB

Seorang pekerja sedang membersihkan tepi jalan yang tertutup salju di Muskegon Heights, Michigan, (8/1). Sebagian wilayah Amerika Serikat mengalami musim dingin yang sangat ekstrem. AP/The Muskegon Chronicle, Ken Stevens

TEMPO.CO, Washington – Dinginnya cuaca akibat fenomena babi kutub membuat sejumlah warga Amerika khawatir. Meski tidak sedahsyat badai topan atau tornado, babi kutub juga bisa menyebabkan kematian. Bahkan, hingga hari Selasa, 7 Januari 2014, tercatat sudah 21 orang yang tewas akibat fenomena ini.

Risiko kesehatan dari paparan dingin ini tidak bisa dipandang sebelah mata. Dilansir dari Live Science, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS, masalah kesehatan yang umum terjadi akibat cuaca dingin adalah hipotermia dan radang dingin.

Serangan dingin akan mulai menggigit saat tubuh mulai membeku dan menyebabkan tubuh hilang rasa. Perubahan warna kulit juga akan terlihat. Pertama kali, kondisi ini akan menyerang bagian tubuh yang paling rentan, yakni jari tangan, jari kaki, ujung hidung, dan juga telinga.

Lamanya waktu sebelum dingin akhirnya mengganggu kesehatan bervariasi, bergantung pada suhu dan kecepatan angin. Misalnya, dengan suhu minus 15 derajat Celsius dan suhu angin mencapai minus 28 derajat Celsius, tubuh bisa terserang radang dingin dalam waktu 30 menit.

Selain radang dingin, hipotermia juga bisa menyerang tubuh. Ketika hipotermia merasuk, tubuh akan kehilangan panas lebih cepat daripada yang dapat diproduksi. Hal ini akan menyebabkan suhu inti turun. Normalnya, suhu tubuh manusia adalah 37 derajat Celsius. Namun, hipotermia bisa membuat suhu turun menjadi 35 derajat Celsius.

Ketika suhu mulai menurun, hal-hal buruk akan terjadi. Orang bisa menderita amnesia, kehilangan kesadaran, hipotermia akut, hingga akhirnya kematian. Jadi, kematian akan menyerang jauh sebelum tubuh membeku, tidak akan tiba-tiba terjadi. Oleh sebab itu, seseorang harus segera mengantisipasinya bila gejala hipotermia sudah mulai terasa.

ANINGTIAS JATMIKA | LIVE SCIENCE




Berita Lain:
Sampai Kapan Fenomena Cabe-cabean Bertahan?
Soal Cabe-cabean, Orang Tua Harus Melakukan Ini
Psikolog: Remaja Cabe-cabean Perilaku Alami
Kegiatan Rutin Harian Pengaruhi Kualitas Tidur
Begini Kalau Konsumsi Alkohol Kadar Tinggi

Berita terkait

Rutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?

4 hari lalu

Rutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?

Olahraga bukan hanya tentang membentuk tubuh atau memperkuat otot

Baca Selengkapnya

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

11 hari lalu

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

13 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

13 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

20 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

21 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

21 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

22 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

22 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

23 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya