Ahli Astrologi: Jokowi Gemini Sejati,Pekerja Keras  

Reporter

Senin, 13 Januari 2014 21:23 WIB

Astrologi1

TEMPO.CO, Jakarta -Ahli Astrologi Intan Ophelia, menilai Gubernur DKI Jokowi merupakan seorang Gemini sejati yang lahir pada 21 Juni 1961 di Solo. Bidang astrologi kini mulai dilirik dan dipelajari secara serius.

Astrologi menunjuk kepada beberapa sistem pengetahuan untuk mengerti, dan menerjemahkan tentang kenyataan dan keberadaan manusiawi, berdasarkan posisi dan gerak-gerik relatif berbagai benda langit, terutama Matahari, Bulan, planet, dan lunar node seperti dilihat pada waktu dan tempat lahir atau lain peristiwa dipelajari.


Menurut Intan bahwa setiap orang memiliki cetak biru atau peta kehidupan yang sudah tercetak pada saat orang itu dilahirkan. Intan menuturkan, semua orang itu unik karena tidak ada orang yang dilahirkan pada waktu, posisi koordinat, dan posisi planet-planet yang sama persis. "Bahkan seorang kembarpun memiliki peta kehidupan yang berbeda satu sama lain," ujarnya dalam perbincangan melalui telepon pada Minggu, 12 Januari 2014.

Intan menjelaskan dilihat dari astrologi India, garis kehidupan Jokowi adalah nakshatra ke 12 yaitu uthara Phalguni. Yang menggambarkan bahwa ia adalah seorang yang tulus, mampu menyelesaikan persoalan. Jokowi juga good communicator, hidup seimbang, nurturing atau dilahiurkan menjadi orang terkenal dan punya determinasi yang memiliki empati yang besar kepada orang lain.

Intan juga menjelaskan apabila dilihat dari astrologi Barat maka Jokowi adalah seorang Gemini dengan moon di sign Virgo. Ini menggambarkan seorang pekerja keras, detail oriented dan selalu menyelesaikan pekerjaan hingga akhir.

Dalam peta astrologi Jokowi yang menampakan seorang pemimpin yang baik, karena orang nomor satu di Jakarta ini lahir dengan aspek Merkurius Sextile 60 derajat dengan Pluto yang menggambarkan ia mempunyai sikap organisator dan manajerial yang sangat baik.

"Aspek astrologi yang dimiliki Jokowi ini banyak terdapat pada astrologi para akuntan atau banker ternama dunia," ujarnya.

Selain itu, Intan juga menjelaskan tentang aspek Matahari sextile 60 derajat Pluto dan Matahari sextile 60 derajat Uranus. Hal ini sekali lagi ditegaskan Intan menunjukan seseorang yang potensial.

"Jokowi adalah seorang pekerja keras. Ini terlihat dri aspek Matahari sextile 60 derajat Mars. Dan Saturnus di tanda Capricorn dan bulan di Virgo."

HADRIANI P
Topik Terhangat
Banjir Jakarta | Anas Ditahan | Ariel Sharon | Terbang dari Halim | Terminal Lebak Bulus |

Topik Terhangat
Memahami Pahami Karakter Anak Lewat Tulisan
Aksi 'Pakai Celana Dalam' di Kereta Bawah Tanah
Inilah Tips untuk Cegah Penyakit Saat Banjir
Virus West Nile Menginfeksi 12 Warga Surabaya
Ini Dia Tips Mendapatkan Air Bersih Saat Banjir





Advertising
Advertising


Berita terkait

Hadiri World Water Forum Ke-10, Elon Musk Disambut Luhut Pandjaitan

36 menit lalu

Hadiri World Water Forum Ke-10, Elon Musk Disambut Luhut Pandjaitan

Presiden Joko Widodo bersama Elon Musk akan meluncurkan Starlink di salah satu Puskesmas di Denpasar, Bali.

Baca Selengkapnya

Sistem Kelas BPJS Kesehatan Beralih Menjadi KRIS, Ini Kilas Balik Jaminan Kesehatan Nasional

1 jam lalu

Sistem Kelas BPJS Kesehatan Beralih Menjadi KRIS, Ini Kilas Balik Jaminan Kesehatan Nasional

BPJS Kesehatan barus saja mengumumkan bahwa mereka akan memberlakukan sistem kelas tunggal, bagaimana kilas balik jaminan kesehatan nasional?

Baca Selengkapnya

BPJS Kesehatan Menjadi KRIS, Bagaimana Ketentuan Bisa Naik Kelas Rawat Inap?

2 jam lalu

BPJS Kesehatan Menjadi KRIS, Bagaimana Ketentuan Bisa Naik Kelas Rawat Inap?

BPJS Kesehatan akan memberlakukan kelas tunggal dan sistem baru dalam bentuk KRIS, bagaimana sistem dan ketentuan naik kelas rawat inap?

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Ledakan Smelter PT KFI Ancam Keselamatan Warga, Pemerintah Klaim Pembebasan Lahan IKN Tidak Melanggar HAM

6 jam lalu

Terpopuler: Ledakan Smelter PT KFI Ancam Keselamatan Warga, Pemerintah Klaim Pembebasan Lahan IKN Tidak Melanggar HAM

Terpopuler bisnis: Keselamatan warga sekitar terancam karena smelter PT KFI kerap meledak. Pemerintah klaim pembebasan lahan IKN tidak melanggar HAM.

Baca Selengkapnya

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

14 jam lalu

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

Luhut mengungkap itu lewat pernyataannya bahwa World Water Forum di Bali harus menghasilkan, apa yang disebutnya, concrete deliverables.

Baca Selengkapnya

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

15 jam lalu

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

Novel Baswedan, mengomentari proses pemilihan panitia seleksi atau Pansel KPK.

Baca Selengkapnya

Dapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut

16 jam lalu

Dapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut

Partai Golkar Sumut optimistis PDIP akan mengusung Musa Rajekshah dalam Pilgub Sumut 2024.

Baca Selengkapnya

Respons KSP Ihwal Jokowi Tunjuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro sebagai Staf Khusus Presiden

17 jam lalu

Respons KSP Ihwal Jokowi Tunjuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro sebagai Staf Khusus Presiden

Tenaga Ahli Utama KSP Ali Mochtar Ngabalin belum mengetahui di bidang apa Grace Natalie dan Juri Ardiantoro akan ditugaskan.

Baca Selengkapnya

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

17 jam lalu

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

Satgas Pelaksana Pembangunan Infrastruktur IKN menyebut rumah dinas menteri di IKN bisa ditambah jika presiden terpilih Prabowo Subianto membentuk kementerian baru. Pengamat menilai hal ini sebagai bentuk pemborosan anggaran.

Baca Selengkapnya

Kritik PDIP Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Noel Kutip Puisi Soekarno

19 jam lalu

Kritik PDIP Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Noel Kutip Puisi Soekarno

Noel mengutip puisi karya Presiden Pertama RI Soekarno, untuk mengkritik PDIP yang tidak mengundang Jokowi di Rakernas

Baca Selengkapnya