Begini Cara Deteksi Kanker Semudah Tes Kehamilan

Reporter

Rabu, 26 Februari 2014 06:14 WIB

Kacamata untuk melihat sel kanker. Dailymail.co.uk

TEMPO.CO , Massachusetts: Sebentar lagi deteksi dini kanker akan makin gampang. Peneliti Amerika Serikat menemukan cara yang mudah dan murah untuk mengetahui keberadaan kanker pada seseorang. Diagnostik itu dilakukan dengan kertas dan urin seperti pada tes kehamilan.



Studi yang dilakukan peneliti dari Massachusetts Institute of Technology (MIT) menemukan hasil tes kanker itu bisa diketahui dalam hitungan menit. Pendekatan ini menggunakan teknologi pemerkuat sinyal dari protein tumor dengan menyuntikkan nanopartikel khusus ke dalam tubuh.



Nanopartikel ini, yang dilapisi dengan peptida, dapat berinteraksi dengan protein tumor yang disebut protease. Di dalam tubuh pasien, partikel-partikel ini berkumpul di lokasi tumor, di mana protease kanker membelah peptida, yang kemudian menumpuk di ginjal dan diekskresikan dalam urin pasien.



Biomarker tersebut mudah terdeteksi dengan menggunakan pendekatan yang dikenal sebagai uji aliran lateral, yakni teknologi yang juga digunakan dalam tes kehamilan. Dalam tes pada tikus, para peneliti mampu mengidentifikasi secara akurat tumor usus serta pembekuan darah.



Dengan teknik ini, pasien mula-mula akan menerima suntikan nanopartikel, kemudian buang air kecil pada strip kertas uji. Untuk membuat proses lebih nyaman, para peneliti sekarang bekerja pada sebuah formulasi nanopartikel yang bisa ditanam di bawah kulit untuk pemantauan jangka panjang. Hasil penelitian ini dipublikasikan dalam jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences.



Advertising
Advertising

Sangeeta Bhatia, guru besar MIT sekaligus peneliti senior, menggambarkan tes ini sebagai langkah pertama menuju perangkat diagnostik yang suatu hari nanti dapat berguna pada manusia. "Untuk membuktikan pendekatan ini benar-benar akan menjadi diagnostik yang berguna, langkah berikutnya adalah menguji dalam populasi pasien," kata Bhatia seperti dilansir Xinhua, Senin, 24 Februari 2014.



Bhatia mengatakan teknologi itu kemungkinan pertama kali akan diterapkan pada populasi berisiko tinggi, seperti orang-orang yang telah menderita kanker sebelumnya, atau orang yang keluarganya punya riwayat kanker. Dia juga ingin melihat teknologi itu digunakan untuk deteksi dini di negara-negara berkembang, di mana tingkat kanker telah meningkat tajam dalam beberapa tahun terakhir. Sebelumnya, peneliti juga menemukan strip tes kehamilan bisa mendeteksi kanker testis (baca: Alat Tes Kehamilan Dapat Mendeteksi Kanker Testis).



AMIRULLAH | XINHUA




Berita Lainnya
Pengakuan Sutan Bhatoegana Soal Ibas di Kasus SKK Migas
Ruhut: Bhatoegana Bohong, 12 Tahun Penjara!
Catherine Wilson Akui Terima Mobil dari Wawan
Apa Pesan Risma untuk Evan Dimas
Pembunuh Sisca Yofie Bergeming meski Diancam Hukuman Mati

Berita terkait

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

5 jam lalu

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel

Baca Selengkapnya

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

1 hari lalu

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

Waktu konsultasi yang terbatas menyebabkan pasien kanker sering merasa bingung untuk memahami betul penyakitnya.

Baca Selengkapnya

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

4 hari lalu

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

Pemenang lotere jackpot bersejarah Powerball Amerika Serikat senilai lebih dari Rp21 triliun adalah seorang imigran dari Laos pengidap kanker

Baca Selengkapnya

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

4 hari lalu

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

Dokter menjelaskan cara mengendalikan nyeri pada pasien kanker. Berikut yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

7 hari lalu

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

10 hari lalu

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.

Baca Selengkapnya

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

12 hari lalu

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

Dokter menjelaskan metode penyembuhan kanker darah dengan melakukan transplantasi sel punca atau stem cell. Simak penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

12 hari lalu

Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

Masyarakat diminta menghindari paparan zat asing demi mencegah risiko kanker darah. Apa saja yang dimaksud?

Baca Selengkapnya

Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

14 hari lalu

Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

Hati-hati, asap rokok dapat meningkatkan 20 kali risiko utama kanker paru, baik pada perokok aktif maupun pasif. Simak saran pakar.

Baca Selengkapnya

Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

17 hari lalu

Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

Peradangan yang terlalu sering berbahaya bagi kesehatan dan kita kerap mengabaikan dampaknya, yakni penyakit kronis.

Baca Selengkapnya