TEMPO.CO, Jakarta - Penelitian menunjukkan bahwa bifosfonat dapat mengurangi risiko kanker tertentu. Sharon Hensley Alford, seorang peneliti kesehatan masyarakat dari Henry Ford Health System, mengungkapkan hal itu dalam Detroit Cancer Journal, 24 Desember 2014.
Bifosfonat termasuk obat yang terkenal dengan merek seperti Actonel, Boniva, dan Fosamax. "Kami adalah yang pertama menunjukkan bahwa risiko kanker endometrium juga dapat dikurangi," kata Sharon.
Penelitian terbaru menunjukkan wanita yang mengambil bifosfonat memiliki sekitar setengah risiko untuk mengobati keropos tulang dan dapat menurunkan risiko kanker endometrium. Berdasarkan studi, wanita yang menggunakan obat tersebut memiliki sekitar setengah risiko kanker endometrium dibandingkan dengan wanita yang tidak menggunakan obat ini. (Baca: Duduk Tingkatkan Risiko Kena Kanker hingga...)
Kanker endometrium adalah salah satu jenis kanker yang paling umum terjadi pada wanita dan mempengaruhi lapisan rahim.
Para peneliti memeriksa rekam medis perempuan yang mengambil bifosfonat yang mengandung nitrogen, yang diduga meningkatkan kemampuan anti-kanker. Mereka mempelajari pada hampir 30 ribu wanita secara keseluruhan. Ketika menilai risiko tersebut, mereka menimbang faktor-faktor seperti usia, ras, dan status merokok.
"Studi ini menunjukkan bahwa wanita yang membutuhkan obat tulang lebih memilih bifosfonat nitrogen karena produk ini dapat mengurangi risiko kanker endometrium," Sharon menjelaskan.
Studi ini menemukan hubungan antara obat untuk menjaga kesehatan tulang dan mengurangi risiko kanker endometrium.
RIZAL | WEBMD
Berita Terpopuler:
Kenali Tanda-tanda Sperma yang Tokcer
Awas Racun, Jangan Sembarang Makan!
Supaya Isi Kulkas Aman
Pemerintah Serukan Penurunan Angka Kematian Ibu
Berita terkait
10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai
33 menit lalu
Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel
Baca SelengkapnyaPasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas
1 hari lalu
Waktu konsultasi yang terbatas menyebabkan pasien kanker sering merasa bingung untuk memahami betul penyakitnya.
Baca SelengkapnyaImigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun
4 hari lalu
Pemenang lotere jackpot bersejarah Powerball Amerika Serikat senilai lebih dari Rp21 triliun adalah seorang imigran dari Laos pengidap kanker
Baca SelengkapnyaCara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter
4 hari lalu
Dokter menjelaskan cara mengendalikan nyeri pada pasien kanker. Berikut yang perlu dilakukan.
Baca SelengkapnyaRaja Charles III Siap Kembali Bertugas
7 hari lalu
Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.
Baca SelengkapnyaGaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat
10 hari lalu
Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.
Baca SelengkapnyaMemahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca
11 hari lalu
Dokter menjelaskan metode penyembuhan kanker darah dengan melakukan transplantasi sel punca atau stem cell. Simak penjelasannya.
Baca SelengkapnyaHindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah
11 hari lalu
Masyarakat diminta menghindari paparan zat asing demi mencegah risiko kanker darah. Apa saja yang dimaksud?
Baca SelengkapnyaHati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat
14 hari lalu
Hati-hati, asap rokok dapat meningkatkan 20 kali risiko utama kanker paru, baik pada perokok aktif maupun pasif. Simak saran pakar.
Baca SelengkapnyaSering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker
16 hari lalu
Peradangan yang terlalu sering berbahaya bagi kesehatan dan kita kerap mengabaikan dampaknya, yakni penyakit kronis.
Baca Selengkapnya