Tetap Sehat Saat Liburan

Reporter

Editor

Isma Savitri

Senin, 5 Januari 2015 15:40 WIB

Supermodel Alessandra Ambrosio menikmati liburan Natal dengan dua minuman segar di pantai. Instagram.com

TEMPO.CO, Jakarta - Saat berlibur ataupun cuti, segala kepenatan akan hilang karena saat itu adalah waktu untuk berkumpul, makan enak, dan bersenang-senang. Namun, di balik segala keriaan itu, ada bahaya yang mengancam. Hasil penelitian terbaru dari jurnal PLOS One yang dimuat ABCnews menunjukkan bahwa orang-orang lebih banyak makan saat liburan. "Temuan kami menunjukkan bahwa konsumsi makanan sehat meningkat, tapi konsumsi makanan sampah juga tetap," ujar Brian Wansink, Kepala Laboratorium Merk dan Makanan di Cornell University, New York, pekan lalu.

Wansink, kepala penelitian tersebut, menemukan bahwa 207 keluarga yang menjalani pola hidup sehat sebelum berlibur mengalami peningkatan kalori dari rata-rata 389 menjadi 793 kalori per sajian seusai liburan. Menurut dia, peningkatan kalori tersebut merupakan gambaran tentang royalnya konsumsi kala liburan. Supaya liburan akhir tahun tidak merusak pola hidup sehat, berikut ini beberapa tip dari ahli nutrisi, dokter gizi, juga Profesor Kirk.

1. Rencanakan waktu makan.
Pesta dan makan besar membuat orang melupakan satu kebiasaan penting, yaitu makan teratur. "Terkadang orang berkata, 'Aku ada pesta nanti malam, jadi aku tidak akan makan seharian.' Itu salah besar," ujar Cathy Paroschy, ahli diet dari Pusat Ilmu Kesehatan Thunder Bay Health. Efek melewatkan sarapan atau makan siang adalah balas dendam sewaktu malam, yang tentunya tidak bagus bagi pencernaan.

2. Fokus ke percakapan, bukan makanan.
Kebersamaan dengan keluarga merupakan waktu yang langka. Maka, nikmati percakapan dan suasananya. "Tunggu dua puluh menit untuk mengambil piring kedua," ujar Alina Z., ahli detoksifikasi yang juga chef makanan mentah di Miami. Otak membutuhkan waktu sekitar 20 menit untuk menerima pesan lengkap dari perut dan sistem pencernaan.

3. Jaga hidrasi.
Minum cukup air akan menjaga hidrasi Anda. Terkadang kita merasa lapar, "Padahal, mungkin sebenarnya kita hanya haus," ujar dokter gizi Lisa Young. Profesor pembantu di New York University ini menyarankan konsumsi air putih atau teh herbal. Dan tentu juga buah serta sayur yang mengandung air melimpah, seperti semangka dan timun.

4. Tetap berolahraga rutin.
Meski tak ada tempat kebugaran, aktivitas fisik tetap bisa berjalan. Tak hanya menjaga kadar kalori, joging atau bersepeda bersama juga memiliki nilai tambah, yaitu mempererat rasa kekeluargaan. "Bersenang-senang tidak harus dalam bentuk makanan kan?" kata Profesor Kirk.

5. Cukup tidur.
Tidur yang cukup adalah faktor penting untuk menjaga berat badan. "Ketika kita kurang tidur, hormon akan terganggu," ujar Laura Maclean, pakar diet dan nutrisi dari University of Alberta, Kanada. Menurut dia, rasa lapar naik hingga 30 persen pada mereka yang kurang tidur sehari sebelumnya. Jadi, meski sedang asyik-asyiknya bercengkerama dengan teman dan saudara saat liburan, waktu tidur tidak bisa ditawar.

DIANING SARI | DARI BERBAGAI SUMBER






Baca juga:
Kobe Bryant: Pemain Eropa Lebih Jago
Tak Patuhi Rute, Jonan Ancam Cabut Izin Maskapai
Rumah Ditabrak, Moeldoko: Ah, Itu Biasa Anak-anak
Libanon Terapkan Visa Bagi Pengungsi Suriah






Advertising
Advertising

Berita terkait

Dua Kubu Masyarakat Dalam Budaya Olahraga, yang Malas dan Ekstrem

4 jam lalu

Dua Kubu Masyarakat Dalam Budaya Olahraga, yang Malas dan Ekstrem

Banyak pula orang yang baru mulai olahraga setelah divonis mengalami penyakit tertentu.

Baca Selengkapnya

Rutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?

4 hari lalu

Rutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?

Olahraga bukan hanya tentang membentuk tubuh atau memperkuat otot

Baca Selengkapnya

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

11 hari lalu

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

13 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

13 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

20 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

22 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

22 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

22 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

23 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya