Asupan Air Seimbang, Atasi Obesitas Anak

Reporter

Kamis, 22 Januari 2015 05:59 WIB

essentialbaby.com.au

TEMPO.CO , Jakarta:Obesitas atau kegemukan pada masa kanak-kanak dapat menyebabkan dampak yang membahayakan bagi kesehatan fisik kesehatan jiwa dan sosial anak. Faktor asupan energi, baik dari karbohidrat maupun lemak, aktivitas fisik, gaya hidup, dan lingkungan memiliki peran penting dalam meningkatnya prevalensi obesitas di seluruh dunia. (Baca: Anak Kurang Tidur Cenderung Alami Obesitas)

Belakangan ini ada kecenderungan konsumsi minuman bergula atau berkalori (sugar-sweetened beverages) semakin meningkat pada anak-anak. Sementara itu, seiring pertambahan usia anak, konsumsi minuman yang mengandung gula (sugar-sweetened beverages) cenderung meningkat. Padahal meminum minuman mengandung gula dapat memicu obesitas. Minuman bergula adalah minuman manis berkalori, seperti minuman soda, jus, air tebu manis, kopi manis, jus manis, dan sport drink yang menggunakan soda berkalori.

Pentingnya asupan air yang seimbang untuk mengatasi obesitas pada anak-anak menjadi topik utama pada seminar kesehatan yang berlangsung di Hotel Le Meridien pada Rabu, 21 Januari 2015 dan menghadirkan tiga pembicara dokter spesialis dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo. Mereka adalah DR. Dr. Budi Iman Santoso, Sp.OG (K), Prof. DR. Dr. Parlindungan Siregar, Sp. PD-KGH, dan Dr. Sudung O. Pardede, Sp. A (K), serta Ahli Gizi Ibu dan Anak dari Institut Pertanian Bogor (IPB), Prof. DR. Hardinsyah, MS. Seminar ini juga menghadirkan Jana Parengkuan yang menerapkan pola hidup sehat untuk keluarga. (Baca: Sarapan, Kunci Hindari Obesitas Dini pada Anak)

Menurut data dari United Nations Children’s Fund (UNICEF) dalam World Children Report tahun 2012, Indonesia menempati urutan pertama negara dengan tingkat obesitas pada anak tertinggi di wilayah ASEAN, yaitu sebanyak 12,2 persen.

Presentase tersebut jauh diatas negara-negara wilayah Asia Tenggara lainnya yang juga memiliki masalah obesitas adalah Thailand sebanyak 8 persen Malaysia 6 persen, Vietnam 4,6 persen dan Filipina 3,3 persen.

Hardinsyah menerangkan seorang anak sangat membutuhkan asupan gizi seimbang selama masa pertumbuhannya. Tidak sedikit kasus obesitas pada anak berlanjut hingga sang anak dewasa. (Baca: Atasi Obesitas Anak dengan Healthy Buddies)

"Karena itu, kondisi obesitas pada anak ini sepatutnya dihindari dengan membiasakan si anak menjalankan gaya hidup sehat dengan gizi seimbang. Gizi seimbang di sini termasuk minum air putih sebelum makan utama, karena faktanya banyak minum air putih bisa turut membantu mencegah obesitas," kata Hardinsyah.

Pentingnya peran air dalam upaya mencegah dan mengatasi obesitas pada anak juga dipaparkan Parlindungan Siregar. Pakar penyakit dalam ini mengatakan.

“Cairan merupakan elemen substansial dalam komponen gizi seimbang. Kebutuhan cairan di tubuh manusia bervariasi sesuai dengan umurnya. Volume air yang dibutuhkan anak kecil lebih besar dari orang dewasa. Karena itu, sebaiknya orang tua menanamkan kepada anaknya untuk tidak mengabaikan rasa haus, karena itu adalah bentuk sinyal dari tubuh bahwa ia membutuhkan cairan,” kata Parlindungan panjang lebar. (Baca: Anak Obesitas Bisa Dipicu Perilaku Orang Tua)



HADRIANI P
Terpopuler
Alat Ini Bantu Tuna Runggu 'Mendengar Lewat Lidah'

Pil Ini Atasi Jetlag

Kadar Insulin Tinggi Bisa Picu Kanker Payudara

Terlalu Banyak Duduk Bikin Pendek Usia

Skizofrenia, dari Remaja hingga Dewasa




Berita terkait

Dua Kubu Masyarakat Dalam Budaya Olahraga, yang Malas dan Ekstrem

3 jam lalu

Dua Kubu Masyarakat Dalam Budaya Olahraga, yang Malas dan Ekstrem

Banyak pula orang yang baru mulai olahraga setelah divonis mengalami penyakit tertentu.

Baca Selengkapnya

Rutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?

4 hari lalu

Rutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?

Olahraga bukan hanya tentang membentuk tubuh atau memperkuat otot

Baca Selengkapnya

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

11 hari lalu

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

13 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

13 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

20 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

22 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

22 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

22 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

23 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya