Kunyah Permen Karet Membunuh 100 Bakteri di Mulut

Reporter

Senin, 26 Januari 2015 12:54 WIB

TEMPO/ Sudaryono

TEMPO.CO, Jakarta - Menurut sebuah penelitian, mengunyah permen karet dapat menghilangkan bakteri berbahaya dari mulut. (Baca: Permen Karet Camilan Wajib Saat Diet)

Para peneliti di Universitas Groningen, Belanda, menemukan bahwa sepotong permen karet dapat menghilangkan 100 juta bakteri, dengan penghitungan 10 persen dari jumlah mikroba dalam air liur dengan waktu selama sepuluh menit. Penelitian ini diterbitkan Jurnal Plus dan dilansir dari Daily Mail pada Minggu, 25 Januari 2015.

Para peneliti tersebut juga mengatakan bahwa mengunyah permen karet memiliki manfaat atau sama efektifnya seperti membersihkan gigi dengan benang. (Baca: Hilang di Semeru, Pendaki Tinggalkan Jejak Permen)

Menurut mereka, manfaat permen karet itu efektif pada 30 detik kunyahan pertama. Setelah itu akan menjadi kurang efektif dalam menangkap bakteri.

Hasil penelitian ini juga memaparkan bahwa hanya permen karet yang tidak mengandung gula yang berguna. Sedangkan permen karet yang mengandung gula justru dapat menambah bakteri mulut. (Baca: 10 Langkah Jitu Menghentikan Kebiasaan Merokok)

DAILY MAIL | WINONA AMANDA

Terpopuler
Prevalensi Gizi Buruk Balita Meningkat di 2014
Instagram Ani Yudhoyono Tembus Sejuta Follower
Kolektor Kecap: dari Kecap Salemba sampai Tintin
Inilah Pemburu Kecap Nusantara
Pengguna Pil KB Terancam Terkena Kanker Otak






Advertising
Advertising

Berita terkait

Dua Kubu Masyarakat Dalam Budaya Olahraga, yang Malas dan Ekstrem

2 jam lalu

Dua Kubu Masyarakat Dalam Budaya Olahraga, yang Malas dan Ekstrem

Banyak pula orang yang baru mulai olahraga setelah divonis mengalami penyakit tertentu.

Baca Selengkapnya

Rutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?

4 hari lalu

Rutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?

Olahraga bukan hanya tentang membentuk tubuh atau memperkuat otot

Baca Selengkapnya

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

11 hari lalu

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

13 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

13 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

20 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

21 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

22 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

22 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

23 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya