TEMPO.CO, Jakarta - Bell's palsy adalah kelumpuhan karena radang yang menyerang serabut saraf tepi wajah atau saraf kranial ketujuh (CN-VII). Saraf ini juga dikenal sebagai saraf ekspresi wajah. Peradangan itu menekan dan mendesak saraf, sehingga ekspresi muka menjadi sulit diatur.
Adalah Rano Karno, pelaksana tugas Gubernur Banten, yang sempat mengalami kesulitan bicara dan separuh wajahnya kaku akibat serangan Bell's palsy selama sepuluh hari. Menurut dokter Hermawan Suryadi, dokter ahli saraf dan anti penuaan, Bell's palsy muncul jika terjadi peradangan akibat infeksi virus.
Dan kelompok yang berisiko tinggi di antaranya perempuan dan perempuan hamil, berusia tua, dan penderita immuno compromise—orang yang daya tahan tubuhnya menurun—seperti pengidap AIDS, serta orang yang menjalani kemoterapi dan radioterapi.
Menurut dokter Hermawan, kunci penanganannya, adalah waktu pengobatan. “Minimal tiga hari setelah serangan, agar pengobatan lebih efektif, jangan lebih dari lima hari," katanya. Risiko serangan bertambah parah meningkat pada orang yang berpotensi mengidap stroke, seperti hipertensi, diabetes, penyakit jantung, atau obesitas.
Hermawan menambahkan, jika tak ditangani dengan benar, serangan itu bisa menimbulkan cacat yang mengganggu kepercayaan diri. Untuk mencegah serangan dan serangan ulang, menjalankan gaya hidup sehat adalah satu-satunya jawaban.
Setengah dari pasien Bell's palsy bisa sembuh sendiri, di antaranya dengan beristirahat, mengatasi stres, dan berlatih dengan cermin. Separuh lagi tidak bisa sembuh dan membutuhkan terapi medis selama satu atau dua minggu.
Menurut spesialis rehabilitasi medik dari Winlab, dokter Sandra Sp.RM, tanda serangan Bell's palsy adalah rasa nyeri di bagian samping telinga—bisa di bagian depan, belakang, atau di bagian belakang kepala—beberapa jam sebelum otot wajah lumpuh.
Selain itu, menurut Sandra, suara penderita terdengar lebih keras pada telinga sisi yang lumpuh. Ada juga gejala ringan berupa kesemutan di sekitar bibir, mata menjadi kering, serta cepat merasa berat. Penderita juga sering merasa pusing.
Penderita Bell's palsy biasanya diberi obat-obatan berupa kortikosteroid dan antivirus. Penelitian pada pemakaian kombinasi antivirus dan kortikosteroid menunjukkan bahwa kesembuhan bisa 100 persen jika diminum segera setelah kejadian.
"Waktu penyembuhan bisa beberapa hari hingga beberapa bulan, bergantung pada sejauh mana kerusakan pada saraf ketujuh," kata Sandra. Biasanya kesembuhan sempurna memerlukan waktu 3-6 pekan.
CHETA NILAWATY| HP | PDAT | ANTARA
Berita terkait
Rutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?
2 hari lalu
Olahraga bukan hanya tentang membentuk tubuh atau memperkuat otot
Baca SelengkapnyaJokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis
8 hari lalu
Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.
Baca SelengkapnyaMengapa Bayi Harus Diimunisasi?
10 hari lalu
Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.
Baca Selengkapnya6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi
11 hari lalu
Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?
Baca SelengkapnyaKonimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda
18 hari lalu
PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaAliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik
19 hari lalu
Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.
Baca SelengkapnyaSejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri
19 hari lalu
Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.
Baca Selengkapnya5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes
20 hari lalu
Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.
Baca SelengkapnyaPenelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi
20 hari lalu
Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang
Baca SelengkapnyaJokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?
20 hari lalu
Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?
Baca Selengkapnya