Aksi Ketok Pintu untuk Deteksi Penderita Tuberkulosis

Reporter

Kamis, 30 April 2015 12:20 WIB

Slamet Widodo dan ibunya Sri Diana, menjalani perawatan di RSUP Fatmawati, Jakarta, Rabu (13/1). Slamet anak pengidap komplikasi penyakit gizi buruk, TBC dan HIV. Slamet membutuhkan dana perawatan kurang lebih enam juta rupiah. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Usai pemeriksaan sampel dahak di mikroskop, Rosana Ipeng membuat catatan di buku kader kesehatan. "Ditemukan tiga kasus penderita tuberkulosis (TB) baru di Kelurahan Pancoran Mas, Kota Depok," tulisnya. Beberapa hari kemudian, dia mendampingi tiga warga tersebut ke Puskesmas untuk berobat jalan secara gratis.


Apa yang dilakukan Rosana merupakan salah satu aktivitas Perkumpulan Pemberantasan Tuberkulosis Indonesia (PPTI) cabang Kota Depok, Jawa Barat. Kegiatan yang dimulai sejak akhir Maret 2015 itu bertajuk "Ketok Pintu 300 Rumah untuk Menemukan Suspek TB."


Para kader kesehatan mengunjungi 300 rumah tangga di setiap kecamatan di Kota Depok untuk menemukan pasien terduga penyakit itu. Rumah tangga yang dipilih yang berada di pemukiman kumuh dan menjadi kantong penyakit TB. "Kegiatan itu dilakukan karena case detection rate (CDR) di Kota Depok rendah yakni 44,1%," kata Ketua PPTI cabang Kota Depok Dr. dr. Anna Rozaliyani SpP kepada Tempo, Selasa, 28 April 2015.


CDR menggambarkan cakupan penemuan pasien baru dari uji basil tahan asam (BTA) positif pada wilayah tersebut. Tahun 2014, Dinas Kesehatan Kota Depok memperkirakan ada 2.168 kasus TB paru BTA positif. Jumlah penduduk Kota Depok adalah 1,7 juta jiwa.


Rendahnya CDR di Depok, kata Anna, salah satu faktornya karena belum semua kasus ditemukan. Banyak warga yang tidak mengetahui indikasi penyakit TB atau malu untuk berobat. Faktor lain adalah rumah sakit swasta tidak melaporkan data pasien TB ke Dinas Kesehatan, seperti yang dilakukan Puskesmas dan rumah sakit daerah.


Advertising
Advertising

Tuberkulosis merupakan penyakit menular yang disebabkan kuman Mycobacterium tuberculosis (M.tb). Daerah yang padat penduduk, seperti di Indonesia bagian barat menjadi wilayah yang rentan terjadi penularan tuberkulosis (TB). Kuman TB mudah menular melalui udara, ketika seorang penderita sedang berbicara, bersin, atau pun batuk.



Berita terkait

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

4 jam lalu

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

2 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Bantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker

6 hari lalu

Bantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker

Kementerian Kesehatan membantu warga terdampak Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara dengan penyediaan masker.

Baca Selengkapnya

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

6 hari lalu

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes mengirimkan tim khusus ke area banjir Musi Rawas Utara. Salah satu tugasnya untuk antisipasi penyakit pasca banjir.

Baca Selengkapnya

Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

16 hari lalu

Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

Kementerian Kesehatan mencatat hipertensi menjadi penyakit yang paling banyak ditemui di Pos Kesehatan Mudik Idulfitri 1445 H/2024 M.

Baca Selengkapnya

Ciri-ciri Batuk TBC Menurut Dokter

24 hari lalu

Ciri-ciri Batuk TBC Menurut Dokter

Dokter menjelaskan batuk berkepanjangan selama dua minggu atau lebih adalah gejala utama TBC, waspadalah.

Baca Selengkapnya

Penyebab Target Elimisasi TBC Sulit Terealisasi pada 2030

26 hari lalu

Penyebab Target Elimisasi TBC Sulit Terealisasi pada 2030

Pasien TB mengalami siklus panjang dalam pengobatan. Sehingga target eliminasi TB pada 2030 sulit diwujudkan

Baca Selengkapnya

Percepat Target Eliminasi TBC 2030, Kemenko PMK Luku Pedoman Mitra Penanggulangan TBCncurkan Bu

26 hari lalu

Percepat Target Eliminasi TBC 2030, Kemenko PMK Luku Pedoman Mitra Penanggulangan TBCncurkan Bu

Indonesia merupakan negara dengan beban TBC tertinggi kedua di dunia setelah India dengan estimasi 969.000 kasus.

Baca Selengkapnya

USAID Bantu Berikan Terapi Pencegahan TBC di Indonesia

32 hari lalu

USAID Bantu Berikan Terapi Pencegahan TBC di Indonesia

USAID memberikan terapi pencegahan tuberkulosis (TPT) kepada 145.070 orang di Indonesia, untuk mempercepat akses pengobatan preventif melawan TBC

Baca Selengkapnya

Alasan Pengobatan TBC pada Anak Harus Tuntas

33 hari lalu

Alasan Pengobatan TBC pada Anak Harus Tuntas

Anak penderita TBC harus menjalani pengobatan sampai tuntas agar bakteri penyebab infeksi bisa dibasmi sampai habis.

Baca Selengkapnya