Stres Bisa Memicu Kanker

Reporter

Senin, 7 September 2015 13:49 WIB

Seorang penderita kanker saat melakukan pemeriksaan MRI di Washington (May 2007). REUTERS/Jim Bourg

TEMPO.CO, Jakarta - Stres dan kanker memiliki korelasi positif. Demikian dinyatakan Dokter Ang Peng Tiam, senior medical consultant dan medical director dari Parkway Cancer Centre, Singapura.


Stres yang parah, kata dia, dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh. Padahal sistem ini bertugas memantau, mencari, dan menghancurkan infeksi serta kanker. "Ketika sistem kekebalan tubuh itu gagal, sel-sel dapat beraksi tanpa diketahui dan tumbuh menjadi tumor ganas," kata Ang, seperti ditulis Koran Tempo, Senin, 7 September 2015.

Dalam buku itu, Ang menceritakan pengalamannya selama 26 tahun di bidang medis. Setiap kali ada pasien kanker yang datang, Ang menanyakan kondisi psikisnya. Sering kali mereka bercerita tentang pasangan yang tak setia, masalah keuangan, ketidaknyamanan di tempat kerja, atau masalah dengan anak-anak dan studi mereka.

Ang mengakui hubungan antara stres dan kanker memang belum terbukti lewat penelitian. Namun sudah banyak pakar yang mengamatinya, diantaranya ahli pengobatan kanker terkenal dari Beijing, Profesor Sun Yan. Kepada Ang, Profesor Sun menceritakan pengalamannya berpraktek saat Revolusi Kebudayaan Cina. Selama periode 1966 sampai 1975 itu, banyak warga Cina mengalami stres karena harus beradaptasi dengan rutinitas baru yang keras. "Menurut Sun, selama periode itu, jumlah penderita kanker melonjak," ujar Ang, penulis buku Hope and Healing.

Ang juga mendapati, pasien kanker yang merasa tak berdaya dan memiliki emosi negatif cenderung memburuk kondisinya. Getaran pikiran ini mempercepat pertumbuhan atau penyebaran kanker di tubuh. Maka, selain mengobati pasien, Ang juga berpesan kepada pasien-pasiennya untuk menghindari stres. Dia menyarankan agar mereka melakukan kegiatan yang menyenangkan, meditasi, olahraga, serta selalu berpikiran positif. "Just be happy," kata mantan Ketua Himpunan Onkologis Singapura ini.

Dokter dari Parkway Cancer Centre Singapura ini juga menyarankan agar para dokter bisa berkomunikasi dengan baik kepada pasien, karena mereka juga membutuhkan penyembuhan secara psikologis. Menurut Ang, tak semua pasien siap mendengar vonis kanker. Alih-alih menuruti omongan dokter, bisa jadi pasien itu kabur dan memilih pengobatan alternatif yang justru memperparah penyakitnya. “Dokter harus menjaga sikap dan bahasa tubuhnya."

Seorang pasien kanker yang menuruti prinsip anti-stres adalah Rachmawati, 42 tahun. Saat ditemui pekan lalu, sulit mendapati raut kesedihan di wajah penderita kanker payudara stadium lanjut ini.

Padahal banyak hal yang membebaninya, termasuk biaya pengobatan. "Tapi saya tidak mau stres," ujarnya. Mungkin sikap positif itulah yang membuat Rachmawati bertahan tujuh tahun sejak vonis, jauh lebih lama ketimbang pasien kanker payudara dengan stadium sama, yang rata-rata harapan hidupnya hanya 2,5 tahun.

NUR ALFIYAH

Berita terkait

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

16 jam lalu

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel

Baca Selengkapnya

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

2 hari lalu

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

Waktu konsultasi yang terbatas menyebabkan pasien kanker sering merasa bingung untuk memahami betul penyakitnya.

Baca Selengkapnya

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

4 hari lalu

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

Pemenang lotere jackpot bersejarah Powerball Amerika Serikat senilai lebih dari Rp21 triliun adalah seorang imigran dari Laos pengidap kanker

Baca Selengkapnya

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

5 hari lalu

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

Dokter menjelaskan cara mengendalikan nyeri pada pasien kanker. Berikut yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

7 hari lalu

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

11 hari lalu

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.

Baca Selengkapnya

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

12 hari lalu

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

Dokter menjelaskan metode penyembuhan kanker darah dengan melakukan transplantasi sel punca atau stem cell. Simak penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

12 hari lalu

Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

Masyarakat diminta menghindari paparan zat asing demi mencegah risiko kanker darah. Apa saja yang dimaksud?

Baca Selengkapnya

Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

15 hari lalu

Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

Hati-hati, asap rokok dapat meningkatkan 20 kali risiko utama kanker paru, baik pada perokok aktif maupun pasif. Simak saran pakar.

Baca Selengkapnya

Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

17 hari lalu

Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

Peradangan yang terlalu sering berbahaya bagi kesehatan dan kita kerap mengabaikan dampaknya, yakni penyakit kronis.

Baca Selengkapnya