Awas, Ini Cara Mengenali 5 Tanda Psikopat  

Reporter

Senin, 14 September 2015 16:22 WIB

Sxc.hu

TEMPO.CO, London - Kata 'psikopat' mulai populer ketika penulis novel Alfred Hitcock kerap menggunakan kata ini untuk mendeskripsikan tokoh antagonis dalam cerita - ceritanya. Ia mampu menggambarkan karakter psikopat yang ada di dalam diri beberapa tokoh dengan menyentuh.

Tapi tahukah Anda bagaimana cara mengenali seorang yang memiliki karakter psikopat sebenarnya? Kriminolog sekaligus antropolog forensik asal Inggris, Xanthe D. Mallet memberikan 5 tanda seseorang adalah psikopat sejati.

1. Tidak mampu mengekspresikan empati, tapi sangat pintar meniru bentuk emosi tertentu
Jika Anda mengajukan pertanyaan yang sedikit lebih dalam, psikopat sejati akan berjuang memberikan deskripsi rinci mengenai perasaan mereka. Mereka akan menjawab sebuah bentuk perasaan, tapi mereka tidak dapat menggambarkan respon secara fisik dengan benar.

2. Isyarat kata - kata dan sikap fisik tidak cocok
Psikopat sejati adalah aktor yang terampil. Dalam keadaan normal, mereka mampu menyembunyikan ketidakmampuan mereka dalam merasakan emosi. Tapi ini tidak akan bertahan lama. Misalnya, ketika psikopat menyebut perasaan sangat menyedihkan, awalnya terlihat seperti benar-benar sedih. Tapi beberapa lama kemudian, kontak mereka akan menunjukkan keadaan berbeda, yaitu tatapan yang bila diukur seperti terlalu percaya diri.

3. Selalu ingin dekat secara fisik dan pribadi dengan orang lain
Pada beberapa orang, faktor kedekatan dengan orang lain bisa sangat terbatas. Mungkin dipengaruhi oleh pribadi atau budaya. Tapi bagi psikopat, semua batas itu dilanggar. Sebuah studi yang diterbitkan dalam Frontiers in Human Neuroscience pada 2014 menunjukkan, jarak berkomunikasi antar individu yang terdeteksi psikopat akan berkurang. Jarak ada kaitannya dengan struktur otak psikopat yang memiliki disfungsi pada daerah Amigdala, atau daerah yang berperan dalam mengatur emosi.

4. Memiliki rasa percaya diri tinggi bahkan sangat menarik dan dapat memperdaya orang lain
Dari beberapa wawancara yang dilakukan Mallet terhadap psikopat pelaku pembunuhan, terdapat sikap secara umum yang ditunjukkan, yaitu sangat angkuh ketika mengikuti proses penyidikan. Dalam setiap interogasi, pelaku psikopat akan merasa seperti bermain kucing dan tikus, serta yakin kalau mereka akan menang menghadapi penyidik.


5. Suka menyinggung sifat sejati mereka
Psikopat sejati suka berbicara tentang sesuatu hal yang sifatnya menguasai orang lain (kooptatif). Secara tidak sadar, kata-kata seorang psikopat sering mengandung ancaman tersembunyi di balik senyum yang karismatik.

Menurut Mallet, meskipun sebagai seorang kriminolog dan antropolog forensik sering mewawancarai psikopat dan mengenali tanda-tanda mereka, tidak menutup kemungkinan dirinya salah menilai. "Seorang psikopat sangat licik, dan memiliki keterampilan meniru yang sangat baik serta berpengalaman, psikolog forensik atau polisi yang berpengalaman saja masih bisa tertipu, terutama dalam interaksi singkat," kata Mallet, seperti yang dikutip dari indepeddent.co.uk.


INDEPENDENT.CO.UK | CHETA NILAWAT

Berita terkait

Cara Membantu Penderita Hoarding Disorder, Gangguan Mental Suka Menimbun Barang

2 hari lalu

Cara Membantu Penderita Hoarding Disorder, Gangguan Mental Suka Menimbun Barang

Hoarding disorder adalah gangguan kesehatan mental yang membuat orang ingin terus mengumpulkan barang hingga menumpuk.

Baca Selengkapnya

Gejala Awal Orang dengan Gangguan Jiwa yang Perlu Diperhatikan

18 Februari 2024

Gejala Awal Orang dengan Gangguan Jiwa yang Perlu Diperhatikan

Psikolog mengatakan umumnya gejala awal orang dengan gangguan jiwa ialah perubahan emosi maupun perilaku yang mendadak dan cenderung ekstrem.

Baca Selengkapnya

Psikolog Ungkap 3 Penyebab Orang Alami Gangguan Jiwa

17 Februari 2024

Psikolog Ungkap 3 Penyebab Orang Alami Gangguan Jiwa

Psikolog menjelaskan ada tiga faktor penyebab gangguan jiwa, mulai dari keturunan hingga paparan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Jangan Minta ODGJ yang Baru Pulih Hidup seperti Dulu atau Kondisinya akan Memburuk Lagi

16 Februari 2024

Jangan Minta ODGJ yang Baru Pulih Hidup seperti Dulu atau Kondisinya akan Memburuk Lagi

Jangan menuntut ODGJ yang sudah dinyatakan pulih dengan obat untuk kembali hidup sempurna. Ini yang perlu dipahami keluarga pasien.

Baca Selengkapnya

Caleg Stres dan Depresi karena Gagal di Pileg 2024, Begini Penanganannya

14 Februari 2024

Caleg Stres dan Depresi karena Gagal di Pileg 2024, Begini Penanganannya

Apa saja layanan psikologis yang disediakan sejumlah rumah sakit melayani para caleg stres dan depresi akibat gagal dalam Pileg 2024?

Baca Selengkapnya

Psikiater Ingatkan Hasil Pemilu 2024 Bisa Picu Gangguan Mental pada Pemilik Komorbid

13 Februari 2024

Psikiater Ingatkan Hasil Pemilu 2024 Bisa Picu Gangguan Mental pada Pemilik Komorbid

Psikiater menuturkan gangguan mental setelah Pemilu 2024 dapat memperparah kondisi pemilik komorbid. Ini yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Risiko Caleg Stres dan Alami Gangguan Jiwa Setelah Gagal Terpilih di Pemilu 2024

8 Februari 2024

Risiko Caleg Stres dan Alami Gangguan Jiwa Setelah Gagal Terpilih di Pemilu 2024

Menjelang Pemilu 2024, beberapa kota termasuk DKI Jakarta dan Cianjur sediakan layanan kesehatan jiwa bagi caleg stres karena gagal terpilih.

Baca Selengkapnya

RSKD Duren Sawit Jadi Rujukan untuk Caleg Alami Stres dan Gangguan Jiwa di Pemilu 2024, Ini Profilnya

8 Februari 2024

RSKD Duren Sawit Jadi Rujukan untuk Caleg Alami Stres dan Gangguan Jiwa di Pemilu 2024, Ini Profilnya

Dinkes DKI Jakarta mengantisipasi penanganan caleg alami gangguan jiwa pasca Pemilu 2024, rujukan di RSKD Duren Sawit.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat Dalam Kontainer di Tanjung Priok, Korban Memiliki Riwayat Gangguan Jiwa

6 Februari 2024

Kasus Mayat Dalam Kontainer di Tanjung Priok, Korban Memiliki Riwayat Gangguan Jiwa

Polres Pelabuhan Tanjung Priok dan Polres Fakfak masih menyelidiki kasus mayat dalam kontainer ini soal bagaimana korban masuk ke peti kemas.

Baca Selengkapnya

Ketua KPU: Orang dengan Gangguan Jiwa Dapat Hak Pilih

21 Desember 2023

Ketua KPU: Orang dengan Gangguan Jiwa Dapat Hak Pilih

Ketua KPU Hasyim Asy'ari menjelaskan teknis keterlibatan masyarakat dalam Pemilu 2024, khususnya pemilih yang ODGJ.

Baca Selengkapnya