Menghidupkan Kembali Konsep Desakota  

Reporter

Kamis, 17 September 2015 17:06 WIB

Tiga gerobak sapi melaju dengan latar depan areal persawahan di Bantul, DIY, 6 September 2015 ANTARA/Regina Safri

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah akademikus berupaya menghidupkan konsep Desakota. Desakota merupakan istilah akademis dalam studi geografi urban yang pertama kali diperkenalkan Terry McGee, pakar geografi dari University of British Columbia, Vancouver, pada 1990-an.

Sesuai dengan namanya, desakota diadopsi dari penelitian McGee di Indonesia. Saat itu Jabodetabek serta perpanjangan metropolitan Bangkok dan Manila menjadi contoh yang dikemukakan ilmuwan kelahiran Selandia Baru tersebut.

Menurut McGee, desakota merupakan daerah di luar wilayah peri-urban—daerah transisi kota ke desa—yang sangat mungkin digunakan sebagai tempat tinggal penglaju. Jaraknya dari pusat kota berkisar 30 hingga 50 kilometer. Cirinya antara lain ditandai dengan keberadaan wilayah tani yang masih luas serta padat penduduk. Desakota merupakan konsep wilayah multidimensional yang meliputi kesatuan entitas sosial, politik, budaya, hingga ekonomi.

Para akademikus--di antaranya Krill Office for Resilient Cities Architecture Eko Prawoto Architecture, Felixx Landscape Architects, Sigit Kusumawijaya Architect & Urbandesign, serta Firm SHAU dari Belanda--berupaya membangun konsep itu di Bantul. Daerah di selatan Yogyakarta itu masih punya persawahan yang cukup luas.

Bagi akademikus Bakti Setiawan dari Departemen Arsitektur Universitas Gadjah Mada, desakota punya ciri lain. “Kesatuan konsep ideologis menjadi satu ciri utamanya,” kata Bakti seperti ditulis Koran Tempo, Kamis, 17 September 2015.

Ideologi yang dimaksud Bakti merujuk pada karakter wilayah desakota yang terus-menerus dipertahankan. Dia mencontohkan Kasongan, Yogyakarta dan Batu di Malang, Jawa Timur. Keberadaan identitas semacam itu, dia melanjutkan, bisa menjadi modal untuk mengembangkan wilayah desakota sebagai entitas yang mandiri serta bisa menekan laju urbanisasi.

Arsitek Eko Prawoto menyebutkan proyek percontohan itu punya nama Proto Tamansari. “Ini sebenarnya pelesetan dari semboyan ‘Projo Tamansari’,” ujar Eko. Semboyan Kabupaten Bantul itu singkatan dari produktif-profesional, ijo royo-royo, tertib, aman, sehat, dan asri.

Sayangnya, desakota masih menjadi terminologi yang asing dalam perangkat hukum tata ruang di Indonesia. “Ini merupakan istilah yang relatif baru dan belum diadopsi pemerintah,” kata Direktur Perkotaan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Endra Atmawijaya.

Menurut Endra, konsep desakota bisa menjadi solusi untuk mencegah proses “metropolitanisasi”, wilayah pinggiran yang ketularan wabah beton kota dan tidak hijau lagi. Hilangnya area pertanian, ketidakseimbangan lingkungan, polusi, dan kemacetan merupakan contoh nyata perubahan daerah desakota menjadi kota yang tidak tertata.

SUBKHAN J. HAKIM

Berita terkait

Sekolah di Sleman dan Bantul Yogyakarta Wajib Lapor Dinas jika Ingin Gelar Study Tour

1 hari lalu

Sekolah di Sleman dan Bantul Yogyakarta Wajib Lapor Dinas jika Ingin Gelar Study Tour

Setelah melapor ke Dinas Pendidikan, laporan akan diteruskan ke Dinas Perhubungan untuk pengecekan kendaraan yang digunakan dalam study tour.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Dorong Pertumbuhan Perkotaan Berkelanjutan

16 Desember 2023

Pemerintah Dorong Pertumbuhan Perkotaan Berkelanjutan

RDTR bukan hanya sebagai alat perencanaan, tetapi juga sebagai wahana inovasi yang juga mempertimbangkan beberapa isu global yang dihadapi

Baca Selengkapnya

Penyebab Wisatawan Diimbau Hindari Jalur Cinomati Saat Sambangi Kawasan Wisata di Bantul

10 Desember 2023

Penyebab Wisatawan Diimbau Hindari Jalur Cinomati Saat Sambangi Kawasan Wisata di Bantul

Untuk wisatawan yang lebih senang berwisata di kawasan perbukitan Kabupaten Bantul ini, diimbau lebih berhati-hati terutama jika memilih rute alternat

Baca Selengkapnya

Milad Guru TK ABA di Bantul, Bupati Berpesan Seperti Ini

12 Oktober 2023

Milad Guru TK ABA di Bantul, Bupati Berpesan Seperti Ini

Abdul Halim Muslih meminta para guru pendidikan anak usia dini (PAUD) di Bantul agar memberdayakan satuan pendidikan.

Baca Selengkapnya

Event Menantang Kitesurfing 2023 Dipusatkan di Laguna Pantai Depok Yogyakarta Akhir Pekan Ini

24 Agustus 2023

Event Menantang Kitesurfing 2023 Dipusatkan di Laguna Pantai Depok Yogyakarta Akhir Pekan Ini

Event kitesurfing bertaraf internasional ini merupakan pertama kalinya digelar di Yogya, yang akan diikuti peserta dari Rusia, Belanda, dan Inggris.

Baca Selengkapnya

Bantul Gelar Pemilihan Ketua OSIS Serentak, Kerja Sama dengan KPU

10 Agustus 2023

Bantul Gelar Pemilihan Ketua OSIS Serentak, Kerja Sama dengan KPU

Sebanyak 130 sekolah telah mengikuti kegiatan sosialisasi dalam rangka persiapan pemilihan Ketua OSIS serentak di Bantul.

Baca Selengkapnya

Watu Gagak, Bukit Tandus yang Disulap Jadi Destinasi Wisata

11 Juli 2023

Watu Gagak, Bukit Tandus yang Disulap Jadi Destinasi Wisata

Bukit tandus di Kabupaten Bantul diubah menjadi destinasi wisata Watu Gagak, yang menawarkan pemandangan alam dari ketinggian.

Baca Selengkapnya

Di Yogyakarta, Kampung Bahari Nusantara Dipusatkan di Pantai Samas Bantul

16 Mei 2023

Di Yogyakarta, Kampung Bahari Nusantara Dipusatkan di Pantai Samas Bantul

Pemerintah desa setempat telah mengupayakan agar sektor kebaharian di Pantai Samas bisa berkembang dengan berbagai cara.

Baca Selengkapnya

15 Wisata di Bantul, Yogyakarta, Mulai dari Goa, Pantai hingga Hutan Pinus

7 April 2023

15 Wisata di Bantul, Yogyakarta, Mulai dari Goa, Pantai hingga Hutan Pinus

Kabupaten Bantul, Yogyakarta ternyata menyimpan banyak tempat wisata alam yang menarik untuk dikunjungi, seperti Hutan Pinus Mangunan

Baca Selengkapnya

Yogyakarta Lacak Lagi Bangunan Cagar Budaya Kotagede yang Tertinggal

27 Januari 2023

Yogyakarta Lacak Lagi Bangunan Cagar Budaya Kotagede yang Tertinggal

Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta pada Januari 2023 ini memetakan lagi kawasan sejarah Kotagede demi melacak sejumlah bangunan yang sebenarnya masuk kategori cagar budaya namun belum sempat ditetapkan.

Baca Selengkapnya