Kemenkes Bantah Pemerintah Tidak Siap Hadapi Virus Zika  

Reporter

Rabu, 3 Februari 2016 04:29 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kementerian Kesehatan Oscar Primadi membantah dikatakan tidak siap mencegah virus Zika. “Salah itu, kami tidak pernah (tidak siap),” katanya pada Selasa, 2 Februari 2016, di kantornya.

Menurut Oscar, pemerintah sudah sejak Oktober mencoba memberantas nyamuk Aedes aegypti, nyamuk penyebar virus Zika. Pemberantasan tersebut bekerja sama dengan pemerintah daerah. Pemberantasan nyamuk itu pun dilakukan berbarengan dengan kasus Demam Berdarah Dengue.

Pemerintah, kata Oscar, terus waspada dengan adanya perkembangan virus Zika yang terjadi di beberapa negara tropis lain. "Indonesia akan berfokus pada kegiatan pemberantasan nyamuk dengan berbagai program yang sudah ada, seperti juru pemantau jentik atau kelompok lainnya."

Baca: Virus Zika, Pemerintah Minta Masyarakat Tidak Panik

Pemerintah mengajak masyarakat ikut dalam kegiatan pemberantasan nyamuk penyebar virus Zika. Caranya dengan kegiatan menguras, menutup, dan mengubur. Masyarakat disarankan menggunakan lotion antinyamuk atau mengenakan pakaian panjang. “Virus Zika belum ada obat atau vaksinnya sehingga yang bisa kita lakukan ya menghindar agar tidak tergigit nyamuk,” katanya. Diharapkan dengan berbagai gerakan itu, masyarakat terhindari dari virus Zika, juga DBD yang kasusnya sering terjadi pada musim penghujan.

Sebelumnya, Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan banyaknya bayi lahir dalam kondisi mikrosefalus di Brasil sebagai keadaan darurat kesehatan yang menjadi perhatian internasional. Mikrosefalus ialah bayi lahir dengan ukuran kepala kecil dan mengalami kerusakan otak.

Baca Juga: Dibahas WHO, Virus Zika Lebih Buruk daripada Ebola

Deklarasi itu dibacakan Direktur WHO Margaret Chan di Jenewa pada Senin, 1 Februari 2016, memicu penelitian guna menentukan apakah virus Zika, yang disebarkan nyamuk, menjadi penyebab banyaknya bayi lahir dengan kepala tidak normal di Brasil.



MITRA TARIGAN

Berita terkait

Apa Itu Sistem KRIS yang Bakal Menggantikan Kelas BPJS Kesehatan?

2 hari lalu

Apa Itu Sistem KRIS yang Bakal Menggantikan Kelas BPJS Kesehatan?

KRIS merupakan sistem baru dalam mengatur rawat inap yang melayani pengguna BPJS Kesehatan.

Baca Selengkapnya

Sistem Kelas BPJS Kesehatan Diubah, Iuran Harus Pertimbangkan Finansial Masyarakat

4 hari lalu

Sistem Kelas BPJS Kesehatan Diubah, Iuran Harus Pertimbangkan Finansial Masyarakat

Pemerintah mewacanakan penghapusan sistem kelas BPJS Kesehatan dan menggantikannya dengan sistem KRIS sejak tahun lalu

Baca Selengkapnya

4 Vaksin Wajib Bagi Jamaah Haji 2024, Dua Jamaah dari Provinsi Ini Ada Tambahan Vaksin Polio

8 hari lalu

4 Vaksin Wajib Bagi Jamaah Haji 2024, Dua Jamaah dari Provinsi Ini Ada Tambahan Vaksin Polio

Jamaah Haji 2024 wajib menerima 3 vaksin, namun khusus jamaah dari Jawa Timur dan Jawa Tengah, ada penambahan vaksin polio.

Baca Selengkapnya

Ini Pesan Jokowi ke Prabowo untuk Lanjutkan Program di Bidang Kesehatan

12 hari lalu

Ini Pesan Jokowi ke Prabowo untuk Lanjutkan Program di Bidang Kesehatan

Presiden Jokowi menyoroti urgensi peningkatan jumlah dokter spesialis di Indonesia. Apa pesan untuk pemimpin baru?

Baca Selengkapnya

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

17 hari lalu

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

Tautan phishing itu berisi permintaan verifikasi data kesehatan pada SATUSEHAT.

Baca Selengkapnya

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

19 hari lalu

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

22 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Bantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker

25 hari lalu

Bantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker

Kementerian Kesehatan membantu warga terdampak Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara dengan penyediaan masker.

Baca Selengkapnya

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

25 hari lalu

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes mengirimkan tim khusus ke area banjir Musi Rawas Utara. Salah satu tugasnya untuk antisipasi penyakit pasca banjir.

Baca Selengkapnya

Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

35 hari lalu

Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

Kementerian Kesehatan mencatat hipertensi menjadi penyakit yang paling banyak ditemui di Pos Kesehatan Mudik Idulfitri 1445 H/2024 M.

Baca Selengkapnya