Waspada, Sel Kanker Tidak Bisa Terdeteksi Sistem Tubuh

Reporter

Rabu, 3 Februari 2016 07:00 WIB

Ilustrasi. drpinna.com

TEMPO.CO, Jakarta - Jangan pernah meremehkan kondisi tubuh Anda, terutama dalam keadaan tidak fit. Sebab, penyakit berat seperti kanker terkadang tidak dapat terdeteksi oleh sistem tubuh. Gejala yang muncul pada setiap orang bisa berbeda-beda. Selain butuh perhatian khusus, pengobatan masing-masing pasien kanker berbeda satu sama lain.


"Pengobatan terhadap penyakit kanker tergolong sebagai personalize medicine, karena pengobatan yang diterapkan adalah pengobatan yang benar-benar didesain sesuai dengan keadaan tubuh pasien, makanya banyak antar pasien kanker yang bertanya, kok pengobatan saya dan dia berbeda?" tutur Dokter Spesialis Patologi Anatomi, Rumah Sakit Kanker Dharmais, Evlina Suzanna, kepada Tempo, Selasa 2 Februari 2016.


Evlina menjelaskan, sel kanker adalah sel yang sangat cerdas dan dapat bermutasi tanpa mengikuti sistem dalam tubuh. Evlina mencontohkan, bila sel kanker diblok atau dihalangi perkembangannya dari sisi hormonal - dengan pemberian anti hormon, sel kanker dapat beralih ke sisi lain.


"Sel kanker bisa meminta kepada sel lain dalam tubuh untuk membuka jalur," ujar Evlina. (Baca juga: Penderita Kanker Usus Besar di Indonesia Meningkat)

Sel kanker juga tumbuh secara independen di dalam tubuh manusia. Sel kanker tidak terikat dengan sel dalam tubuh untuk membentuk sebuah jaringan karena tumbuh independen. "Karena itu, meski pengobatan dengan terapi target (membunuh sel kanker di titik tertentu) sudah dilakukan, dokter masih harus melakukan pemantauan, terkadang dengan melakukan biopsi lagi untuk memastikan sel kanker sudah bersih," tutur Evlina.


Sifat sel kanker yang sangat cepat dan tidak terduga dalam bermutasi ini membuat setiap jengkal waktu bagi pasien kanker sangat berharga. "Deteksi dini kanker adalah upaya terbaik yang bisa dilakukan untuk mencegah penyebarannya," kata Spesialis Onkologi Rumah Sakit Dharmais, Edi Setiawan Tehuteru. (Baca juga: Menristekdikti Dukung Klinik Kanker Warsito)


CHETA NILAWATY

Berita terkait

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

17 jam lalu

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

Waktu konsultasi yang terbatas menyebabkan pasien kanker sering merasa bingung untuk memahami betul penyakitnya.

Baca Selengkapnya

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

3 hari lalu

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

Pemenang lotere jackpot bersejarah Powerball Amerika Serikat senilai lebih dari Rp21 triliun adalah seorang imigran dari Laos pengidap kanker

Baca Selengkapnya

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

3 hari lalu

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

Dokter menjelaskan cara mengendalikan nyeri pada pasien kanker. Berikut yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

6 hari lalu

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

9 hari lalu

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.

Baca Selengkapnya

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

10 hari lalu

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

Dokter menjelaskan metode penyembuhan kanker darah dengan melakukan transplantasi sel punca atau stem cell. Simak penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

10 hari lalu

Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

Masyarakat diminta menghindari paparan zat asing demi mencegah risiko kanker darah. Apa saja yang dimaksud?

Baca Selengkapnya

Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

13 hari lalu

Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

Hati-hati, asap rokok dapat meningkatkan 20 kali risiko utama kanker paru, baik pada perokok aktif maupun pasif. Simak saran pakar.

Baca Selengkapnya

Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

16 hari lalu

Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

Peradangan yang terlalu sering berbahaya bagi kesehatan dan kita kerap mengabaikan dampaknya, yakni penyakit kronis.

Baca Selengkapnya

Angka Kematian Tinggi, Jangan Sampai Telat Deteksi Kanker Mulut

17 hari lalu

Angka Kematian Tinggi, Jangan Sampai Telat Deteksi Kanker Mulut

Kanker mulut merupakan salah satu kasus keganasan dengan angka kematian yang tinggi sehingga deteksi dini adalah kunci keberhasilan mengatasinya.

Baca Selengkapnya