WWF Indonesia Luncurkan Aplikasi Pemandu Belanja Seafood

Reporter

Rabu, 13 April 2016 11:20 WIB

Ratusan lobster diolah di Sea Hag Seafood plant, St. George, Maine. Permintaan lobster meningkat tajam setelah melewati masa natal. AP/Robert F. Bukaty

TEMPO.CO, Jakarta - World Wild Fund for Nature (WWF) Indonesia meluncurkan “WWF Seafood Advisor”, aplikasi yang memberi panduan bagi penggemar hidangan laut sebelum membeli di pasar. Seafood Advisor memuat informasi soal hasil laut yang boleh disantap dan beberapa resep untuk mengolahnya.

Direktur Program Coral Triangle WWF Indonesia Wawan Ridwan mengatakan aplikasi di Android dan iOS itu merupakan usaha untuk membantu penikmat kuliner agar ikut menekan dampak negatif konsumsi makanan laut yang bisa mengancam sumber daya perikanan dan ekosistem laut. “Walhasil, penikmat seafood jadi bijak memilih produk hasil laut,” katanya, Selasa, 12 April 2016.

Wawan mengatakan Seafood Advisor merupakan pengembangan dari katalog mini Seafood Guide yang WWF Indonesia rilis beberapa tahun belakangan. Dengan hadir di gawai, dia berharap panduan tersebut makin memudahkan konsumen dalam mengakses informasi hidangan laut yang bergizi sekaligus melestarikan ekosistem laut.

Bukan apa-apa, laporan bertajuk Living Blue Planet yang dirilis WWF tahun lalu menunjukkan populasi ikan konsumsi secara global anjlok 50 persen sejak 1970. Penurunan lebih dramatis ditunjukkan ikan famili Scrombidae, meliputi tuna dan makarel, yang populasinya merosot 74 persen selama 35 tahun.

WWF Indonesia, Wawan menambahkan, akan memperbarui informasi sumber daya perikanan dalam aplikasi itu tiga tahun sekali. “Kami mengajak Kementerian Kelautan dan Perikanan serta nelayan untuk mengevalusi basis data hasil laut,” ujarnya.

Tempo mengunduh aplikasi sebesar 11 megabita ini. Pada awal berselancar, pengguna gawai harus menghadapi rambu merah-kuning-hijau. Tiap warna mengindikasikan derajat kepatutan mengkonsumsi hidangan laut. Warna merah berarti Anda dilarang mengkonsumsi, kuning artinya Anda mempertimbangkan berbagai syarat sebelum menyantap, dan hijau berarti Anda diizinkan melahap seafood itu.

Bila Anda penggemar hidangan laut, aplikasi ini wajib tersedia di telepon seluler. Sebab, kata Wawan, menikmati seafood bukan semata-mata karena kelezatannya tapi juga menuntut kesadaran untuk melestarikan populasi ikan di laut.

RAYMUNDUS RIKANG

Berita terkait

Solo Indonesia Culinary Festival 2024, Ada Pembagian 1.000 Porsi Soto hingga Edukasi Kuliner

5 hari lalu

Solo Indonesia Culinary Festival 2024, Ada Pembagian 1.000 Porsi Soto hingga Edukasi Kuliner

Festival kuliner ini diharapkan jadi ajang promosi potensi kuliner daerah sekaligus memperkuat branding Solo sebagai Food Smart City.

Baca Selengkapnya

Chef Juna dan Renatta Kenalkan Dua Kuliner Khas Tanah Morotai

6 hari lalu

Chef Juna dan Renatta Kenalkan Dua Kuliner Khas Tanah Morotai

Chef Juna dan Chef Renatta kenalkan Siput Popaco dan Sayur Lilin dari Morotai

Baca Selengkapnya

Membawa Kuliner Sichuan ke Jakarta

8 hari lalu

Membawa Kuliner Sichuan ke Jakarta

Menikmati kuliner hotpot dan bbq dari Sichuan, Cina

Baca Selengkapnya

Perkumpulan Penyelenggara Jasa Boga Perjuangkan Pembuatan Produk Kuliner Khas Nusantara untuk Ekspor

9 hari lalu

Perkumpulan Penyelenggara Jasa Boga Perjuangkan Pembuatan Produk Kuliner Khas Nusantara untuk Ekspor

PPJI berharap ke depan ada produk-produk kuliner jenis lainnya yang bisa diekspor seperti halnya rendang.

Baca Selengkapnya

Ikan Arsik dan Mie Gomak Khas Danau Toba Jadi Incaran Wisatawan

15 hari lalu

Ikan Arsik dan Mie Gomak Khas Danau Toba Jadi Incaran Wisatawan

Ada dua masakan khas masyarakat sekitar Danau Toba yang menjadi incaran pelancong dari berbagai penjuru

Baca Selengkapnya

Solo Indonesia Culinary Festival 2024 Bakal Digelar di Stadion Manahan Solo, Catat Tanggalnya!

18 hari lalu

Solo Indonesia Culinary Festival 2024 Bakal Digelar di Stadion Manahan Solo, Catat Tanggalnya!

Bagi penggemar kuliner masakan khas Indonesia jangan sampai melewatkan acara Solo Indonesia Culinary Festival atau SICF 2024

Baca Selengkapnya

Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

28 hari lalu

Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

Selain terkenal destinasi wisatanya, Semarang memiliki ikon oleh-oleh khas seperti wingko dan lumpia. Apa lagi?

Baca Selengkapnya

10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Ada Keju Busuk hingga Sup Kura-kura

29 hari lalu

10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Ada Keju Busuk hingga Sup Kura-kura

Berikut ini deretan makanan paling aneh di dunia, di antaranya keju busuk asal Italia, Casu Marzu, dan fermentasi daging hiu.

Baca Selengkapnya

Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

30 hari lalu

Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

Di akhir pekan dan di hari libur panjang dapat menyembelih 40-50 ekor kambing sehari dengan omzet sekitar Rp35-50 juta per bulan.

Baca Selengkapnya

Singgah ke Cirebon saat Libur Lebaran, Jangan Lupa Cicip Tiga Kuliner Lezat dan Bersejarah Ini

31 hari lalu

Singgah ke Cirebon saat Libur Lebaran, Jangan Lupa Cicip Tiga Kuliner Lezat dan Bersejarah Ini

Cirebon memiliki sejumlah kuliner yang bersejarah dan memiliki cita rasa yang lezat.

Baca Selengkapnya