Hobi Makan Salmon Mentah? Baca Dulu yang Satu ini  

Reporter

Editor

Susandijani

Jumat, 13 Januari 2017 13:00 WIB

Ikan salmon. kineticsnj.com

TEMPO.CO, Jakarta - Cacing pita Jepang (Diphyllobothrium nihonkaiense) telah ditemukan dalam tubuh ikan salmon dari Alaska. Para pimpinan peneliti meyakini bahwa salmon yang berasal dari Teluk Amerika dan Asia-Pasifik dapat berpotensi berbahaya bagi manusia yang memakan ikan mentah. Penemuan terbaru ini akan muncul dalam Jurnal Emerging Infectious Diseases edisi Februari 2017 yang diterbitkan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat.

Para peneliti mengatakan cacing pita pertama kali dikenal sebagai parasit manusia pada 1986. Awalnya, cacing itu diduga hanya menginfeksi ikan di Asia. Salmon mentah yang terinfeksi cacing pita berjenis chum, masu, pink, dan sockeye dapat mempengaruhi manusia yang memakannya, seperti dilansir situs Alaska Dispatch News.

Menurut para peneliti, parasit ini muncul kembali karena “impor global dan meningkatnya ketenaran memakan ikan mentah”. Sekitar 2.000 kasus telah dilaporkan, sebagian besar dari sebelah timur laut Asia. Ikan salmon asal Alaska telah membawa sejumlah cacing pita. Makhluk dengan “siklus hidup yang kompleks” awalnya menjangkiti burung-burung, selanjutnya telur-telur cacing pita keluar bersama kotoran mamalia ke dalam perairan.

Rekanan peneliti Jayde Ferguson, ahli patologi ikan di Departemen Fish and Game Amerika Serikat, mengatakan, awalnya, mereka membantu para peneliti dari Yayasan Peneliti Ceko melakukan penelitian tentang parasit laut. Kedua pihak memeriksa 64 salmon Alaska yang ditangkap, termasuk 31 jenis sockeye, 23 pink, 8 rainbow trout, serta masing-masing 1 king salmon dan coho salmon.

Hasilnya, sejumlah cacing pita ditemukan, termasuk satu larva yang diambil dari salmon pink yang ditangkap di area Resurrection Creek yang 99 persen cocok dengan cacing pita Jepang berdasarkan basis data genetis.

Karena salmon dari Pasifik sering kali diekspor dalam keadaan tidak beku (unfrozen), larva cacing pita Jepang di dalam tubuh ikan itu dapat bertahan hidup dan menyebabkan infeksi terhadap manusia di wilayah-wilayah yang bukan endemik, seperti Cina, Eropa, Selandia Baru, serta Amerika Serikat wilayah tengah dan timur.

Lembaga Pemasaran Makanan Laut Alaska menyatakan Alaska menyumbang sekitar 90 persen salmon Pasifik yang dipanen secara komersial Amerika, tapi hanya sekitar 6 persen ikan itu dikirim dalam keadaan segar. Sebagian besarnya dibekukan atau dikalengkan sebelum diekspor.

TIME | HOTMA SIREGAR




Berita terkait

Rutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?

3 hari lalu

Rutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?

Olahraga bukan hanya tentang membentuk tubuh atau memperkuat otot

Baca Selengkapnya

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

9 hari lalu

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

11 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

12 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

19 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

20 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

20 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

21 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

21 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

21 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya