TEMPO.CO, Jakarta - Kisah seorang pria asal California, Anatoliyevich yang meninggal mendadak gara-gara sakit gigi, tentu sangat memprihatinkan. Ini mengingat sakit gigi seringkali dianggap enteng oleh sebagian besar dari kita.
"Seringkali penderita hanya minum obat anti nyeri, setelah nyerinya tak terasa lagi, mereka anggap selesai masalahnya. Padahal penyebab sakitnya belum dituntaskan," ujar Praktisi Kesehatan, Dr Jusuf Kristianto, DDS pada Tempo.co Jumat, 3 Januari 2017.
Baca juga:Sakit Gigi Bisa Fatal, Ini Kisah dari Negeri Seberang
Banyak hal yang menjadi penyebab masalah gigi menjadi fatal akibatnya seperti yang dialami Anatoliyevich itu. Pertama adalah kelalaian memeriksakan gigi segera saat merasa sakit. Kelalaian ini bisa membuat kesempatan infeksi yang terjadi menyebar ke daerah dangerous space di dekat paru-paru,. "Jika infeksi sudah mencapai daerah ini, agak sulit lagi ditolong," ujar Jusuf. Dangerous space adalah ruang kosong di area dekat paru-paru yang mengganggu jalan nafas
Kedua adalah, kelalaian meminum obat anti nyeri tanpa menyelesaikan penyebab rasa sakitnya itu. Obat penahan nyeri hanya menghambat reseptor nyeri agar tidak direspon oleh otak, akibatnya nyeri hilang tapi penyebab utamanaya yaitu infeksi belum teratasi. Akibat fatalnya adalah infeksi menyebar ke dangerous space itu dan berpeluang menyebabkan kematian, " katanya.
Faktor kemungkinan pada penyakit ini adalah, faktor gaya hidup seperti clubbing, kurang tidur dan minum alkohol. "Gaya hidup yang tak sehat itu bisa menurunkan daya tahan tubuh, sehingga tubuh tidak punya kekuatan dalam menghadapi infeksi dan tentu saja berakibat bisa lebih parah," ujar Jusuf lagi.
Untuk mencegah hal yang tidak diinginkan, Jusuf wanti-wanti menyarankan agar jika merasa sakit gigi, segeralah memeriksakannya ke dokter gigi. "Jangan menunda, dan jangan pernah mengobati diri sendiri tanpa tahu sebab dan obatnya," katanya.
SUSANDIJANI
Baca juga:
Kenapa Pasta Bisa Merusak Gigi?
Hati-hati Jarang Bersihkan Karang Gigi, Berisiko Gingivitis!
Berita terkait
Dua Kubu Masyarakat Dalam Budaya Olahraga, yang Malas dan Ekstrem
8 jam lalu
Banyak pula orang yang baru mulai olahraga setelah divonis mengalami penyakit tertentu.
Baca SelengkapnyaRutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?
4 hari lalu
Olahraga bukan hanya tentang membentuk tubuh atau memperkuat otot
Baca SelengkapnyaJokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis
11 hari lalu
Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.
Baca SelengkapnyaMengapa Bayi Harus Diimunisasi?
13 hari lalu
Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.
Baca Selengkapnya6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi
13 hari lalu
Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?
Baca SelengkapnyaKonimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda
21 hari lalu
PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaAliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik
22 hari lalu
Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.
Baca SelengkapnyaSejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri
22 hari lalu
Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.
Baca Selengkapnya5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes
23 hari lalu
Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.
Baca SelengkapnyaPenelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi
23 hari lalu
Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang
Baca Selengkapnya