Ini Dampak Racun VX, Bagaimana Manusia Bisa Terkena?

Reporter

Editor

Susandijani

Selasa, 28 Februari 2017 06:00 WIB

Racun Tetrodotoxin. wikipedia.or.og

TEMPO.CO, Kuala Lumpur -Polisi Malaysia mengumumkan penyebab kematian Kim Jong-nam, abang tiri Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un adalah racun VX atau nama kimianya S-2 Diisoprophylaminoethyl methylphosphonothiolate. Racun itu dikalsifikasi sebagai racun yang sangat berbahaya dan masuk dalam kategori senjata pemusnah masal.

Polisi Malaysia mengumumkan racun yang membunuh Kim Jong-nam diketahui bernama ethyl N-2-Diisopropylaminoethyl methylphosphonothiolate atau VX (nerve agent). Menurut ahli toksikologi dari Univeritas Udayana I Made Agus Gelgel, racun ini masuk kategori racun yang sangat mematikan dibanding racun lainya. "Jika dibandingkan dengan sianida, jauh. Seribu kali lipat lebih toksik daripada Sianida. VX lebih toksik," kata Gelgel pada Tempo, Jumat, 24 Februari 2017.

Baca juga :Ahli Toksikologi Gelgel: VX Lebih Mematikan daripada Sianida

Apa itu VX dan seberapa dahsyat dampaknya? Berikut penjelasannya seperti dilansir dari CNN dan Channel News Asia, 24 Februari 2017.

Dimana pertama kali dikembangkan racun VX?
VX pertama kali dikembangkan sekitar medio 1950-an di Inggris yang kemudian ditetapkan sebagai senjata kimia mematikan berdasarkan laporan dari Pusat Kendali dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC). Racun itu berbentuk cairan berminyak dengan warna agak kuning jernih, tidak berbau dan tidak berasa.

Apa saja bahan kimia yang terkandung di VX dan seberapa berbahaya?
Bahan kimia yang terkandung didalamnya mirip seperti pestisida, namun jauh lebih kuat dan berbahaya. Jika dibandingan dengan gas sarin, zat ini lebih beracun saat masuk ke jaringan kulit atau saluran pernapasan.

Kapan dan dimana racun VX pernah digunakan?
VX pernah sekali digunakan dalam perang, yakni pada perang Iran-Irak sekitar tahun 1980an.

Seperti apa saja bentuk racun VX?
VX sangat mematikan jika dalam bentuk uap . Bentuk uap merupakan bentuk tercepat dan paling mematikan. Sebagai cairan, bisa berpotensi dilepas ke pasokan air atau digunakan untuk meracun makanan seseorang.

Bagaimana seseorang bisa terpapar racun VX?
Dengan terkontaminasi lewat kulit atau memakan makanan yang terkena VX atau cairan. Pakaian yang terpapar racun VX lalu dipakai oleh seseorang, maka orang itu dapat terkena racun VX juga.

Selanjutnya: Bagian tubuh mana yang diserang VX?
<!--more-->

Bagian tubuh mana yang diserang racun VX?
Seperti kebanyakan racun saraf, VX menghentikan fungsi enzim penting dalam tubuh manusia yang kemudian melemahkan tubuh dan menghentikan pernapasan sebelum akhirnya meninggal dunia. VX bukan hanya gas saraf yang sangat mematikan, tetapi juga yang paling ganas di alam yang menguap perlahan, terutama dalam kondisi dingin, sehingga menjadi ancaman baik untuk jangka panjang dan jangka pendek.

Apa akibat jika terkena racun VX?
Akibat yang ditanggung jika terkena racun itu tergantung pada seberapa banyak seseorang terkena racun VX. Gejala akan mulai terjadi seketika itu juga atau sampai dengan 18 jam kemudian.

Dalam dosis besar, gas syaraf VX dapat menyebabkan kejang-kejang, kehilangan kesadaran, kelumpuhan dan kematian, karena kegagalan pernapasan.

Jika dalam dosis kecil, dapat menyebabkan berbagai gejala yang mencakup peningkatan denyut jantung, penglihatan kabur, mual, diare, nyeri dan kelemahan. Bahkan dosis yang sangat kecil saja dari racun itu dapat menyebabkan kebingungan dan rasa kantuk.

Adakah penangkal racun VX?
Racun ini memiliki penangkal, hanya saja orang yang terkena harus segera ditangani karena VX bekerja dengan sangat cepat.

Apakah racun VX terlarang?
Di bawah Konvensi Senjata Kimia 1997, zat ini dilarang kecuali untuk keperluan riset atau medis. Negara-negara pun sepakat untuk segera melaporkan jika memiliki zat VX dan langsung menghancurkan persediaannya.

CNN| CHANNEL NEWS ASIA | YON DEMA

Baca juga :
Pelihara Kucing Tak Ada Kaitannya dengan Gangguan Mental
Sering Kesemutan? Mungkin Tulang Punggung Anda Bermasalah



Berita terkait

Dua Kubu Masyarakat Dalam Budaya Olahraga, yang Malas dan Ekstrem

55 menit lalu

Dua Kubu Masyarakat Dalam Budaya Olahraga, yang Malas dan Ekstrem

Banyak pula orang yang baru mulai olahraga setelah divonis mengalami penyakit tertentu.

Baca Selengkapnya

Rutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?

4 hari lalu

Rutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?

Olahraga bukan hanya tentang membentuk tubuh atau memperkuat otot

Baca Selengkapnya

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

11 hari lalu

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

13 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

13 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

20 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

21 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

22 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

22 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

23 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya