TEMPO.CO, Jakarta - Para atlet renang semisal Michael Phelps telah mengkonfirmasi bahwa orang-orang membuang urine di kolam renang. Lalu berapa banyak kadarnya dan berbahaya bagi kita?
Para peneliti merancang sebuah tes untuk memperkirakan berapa banyak urine dalam air di kolam renang. Cara kerja tes ini adalah mengukur konsentrasi pemanis buatan, kalium asesulfam (ACE), yang umum ditemukan dalam makanan olahan.
Baca juga: Pria Lebih Berisiko Terganggu Pendengaran! Ini Alasannya
Mereka lalu mengukur tingkat pemanis dalam dua kolam renang umum di Kanada selama tiga minggu. Hasilnya, terdapat 75 liter urine dalam kolam pertama (sekitar 830 ribu liter, satu hingga sepertiga ukuran kolam renang Olimpiade) dan 30 liter urine dalam kolam kedua.
Meskipun begitu, peneliti tidak dapat mengkonfirmasi apakah pengunjung memilih diam-diam membuang urinenya di kolam atau di toilet. Namun, hasil tes menunjukkan terdapat kandungan urine dalam kolam setiap harinya.
"Kami tidak memonitor jumlah pengguna kolam renang selama periode waktu tiga minggu penelitian, sehingga tidak ada cara kita bisa memperkirakan jumlah kejadian buang air kecil individu per hari," kata Lindsay Blackstock, salah satu peneliti.
Temuan yang dipublikasikan dalam jurnal American Chemical Society, Environmental Science, & Technology Letters itu juga menunjukkan bahwa kolam air panas mengandung kadar urine jauh lebih tinggi dari kolam biasa. Bahkan, jacuzzi di satu hotel mengandung konsentrasi pemanis tiga kali lipat ketimbang di kolam renang.
(Baca: Bakteri Tahan Antibiotik Ini Takluk oleh Minyak Zaitun)
Secara total, tim peneliti menggunakan 31 kolam dan dua bak di dua kota di Kanada. Mereka menemukan adanya ACE dengan konsentrasi hingga 570 kali lipat dalam sampel air keran. Konsentrasi ACE ini bisa digunakan untuk mengukur volume perkiraan urine dalam air kolam.
Dalam satu survei anonim, 19 persen dari orang dewasa mengakui telah membuang urinenya di kolam renang setidaknya sekali. Bahkan, perenang profesional sekaliber Ryan Lochte dan Michael Phelps mengaku hal ini biasa.
"Saya pikir semua orang buang air di kolam renang. Klorin dalam air bisa membunuh (bakteri atau apa pun itu), sehingga tidak masalah," ujar Phelps.
Lalu, berbahayakah urine di kolam renang? Peneliti mengatakan senyawa dalam urine, termasuk urea, amonia, dan kreatinin bereaksi dengan disinfektan sehingga dapat menyebabkan iritasi mata dan pernapasan. Paparan jangka panjang senyawa ini berhubungan dengan munculnya asma.
(Baca: Sakit Dada, Bukan Saja Gejala Sakit Jantung! Ini Faktanya)
Di masa depan, para ilmuwan menyarankan penggunaan ACE sebagai bagian tes untuk memastikan urine di kolam tetap berada di level higienis. Demikian seperti dilansir The Guardian.
ANTARA
Berita terkait
Dua Kubu Masyarakat Dalam Budaya Olahraga, yang Malas dan Ekstrem
1 hari lalu
Banyak pula orang yang baru mulai olahraga setelah divonis mengalami penyakit tertentu.
Baca SelengkapnyaRutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?
6 hari lalu
Olahraga bukan hanya tentang membentuk tubuh atau memperkuat otot
Baca SelengkapnyaJokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis
12 hari lalu
Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.
Baca SelengkapnyaMengapa Bayi Harus Diimunisasi?
14 hari lalu
Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.
Baca Selengkapnya6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi
14 hari lalu
Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?
Baca SelengkapnyaKonimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda
22 hari lalu
PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaAliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik
23 hari lalu
Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.
Baca SelengkapnyaSejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri
23 hari lalu
Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.
Baca Selengkapnya5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes
24 hari lalu
Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.
Baca SelengkapnyaPenelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi
24 hari lalu
Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang
Baca Selengkapnya