Efek Polusi Udara Bisa Dikurangi dengan Makanan Ini

Reporter

Editor

Susandijani

Senin, 6 Maret 2017 16:00 WIB

Ilustrasi steak salmon. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Kerusakan fungsi tubuh akibat polusi udara bisa kita kurangi. Salah satunya melalui konsumsi makanan yang mengandung omega-3.

Sebuah penelitian yang melibatkan hewan menunjukkan, asam lemak omega-3 (OFAs) dalam berbagai makanan, termasuk dalam ikan laut, kacang kedelai, dan bayam, bisa mengurangi peradangan dan stres oksidatif yang disebabkan oleh polusi udara hingga setengahnya.

Baca juga: Kardiovaskuler Lebih Berbahaya dari Kanker? Ini Kata Ahlinya

Perlu diwaspadai bahwa partikel yang terkandung dalam polusi udara dapat menembus paru-paru, kemudian organ-organ utama, termasuk otak dan testis. Inilah yang meningkatkan kemungkinan terjadinya masalah kesehatan.

"Saya pasti akan merekomendasikan konsumsi OFAs untuk melawan masalah polusi udara," kata pemimpin penelitian, Jing Kang, dari Rumah Sakit Umum Massachusetts, bagian dari Harvard Medical School di Amerika Serikat.

"OFAs dikenal memiliki banyak manfaat kesehatan lain, tidak seperti obat, tapi nutrisi dengan begitu banyak manfaat," kata Kang.

Seperti dilansir dari Indian Express, Kang merekomendasikan konsumsi dua sampai empat gram omega-3 per hari sebagai solusi praktis untuk mengurangi beban penyakit polusi udara.

ANTARA

Baca juga:
Zika Picu Kenaikan Cacat Lahir sampai 20 Kali
Buah Zaitun, Khasiatnya Segudang! Rahasia Bugar Raja Salman?



Berita terkait

Dua Kubu Masyarakat Dalam Budaya Olahraga, yang Malas dan Ekstrem

2 hari lalu

Dua Kubu Masyarakat Dalam Budaya Olahraga, yang Malas dan Ekstrem

Banyak pula orang yang baru mulai olahraga setelah divonis mengalami penyakit tertentu.

Baca Selengkapnya

Rutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?

6 hari lalu

Rutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?

Olahraga bukan hanya tentang membentuk tubuh atau memperkuat otot

Baca Selengkapnya

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

13 hari lalu

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

15 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

15 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

22 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

24 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

24 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

24 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

25 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya