TEMPO.CO, Jakarta – Seorang pria paruh baya muntah darah di ruang gawat darurat sebuah rumah sakit di Amerika Serikat. Kepada dokter, ia mengaku sudah menderita sakit perut dan diare sejak dua bulan lalu. Dokter mendiagnosis pankreasnya mengalami radang kronis.
“Ia, yang namanya kami samarkan, telah 15 tahun mengkonsumsi setengah pint vodka setiap hari,” demikian diungkapkan Yub-Raj Sedhai dan Dhruvan Patel dalam artikel “Calcific Pancreatitis Associated with Alcohol Use”, yang terbit dalam The New England Journal of Medicine, edisi Februari lalu.
Baca juga: Jagalah Hati dengan Menjauhi 7 Makanan Ini
Temuan Sedhai dan Patel, praktisi kesehatan sekaligus peneliti di Mercy Catholic Medical Center di Pennsylvania, Amerika Serikat, ini menambah daftar buruk alkohol—yang sebelumnya diketahui merusak sistem metabolisme tubuh, serta menyebabkan kelainan fungsi hati dan kerusakan saraf. Semua terjadi karena konsumsi yang berlebihan.
Coba lihat pengalaman si pria yang muntah darah itu. Selama 15 tahun tanpa henti, setiap hari, dia menenggak setengah pint vodka, setara dengan 240 mililiter—sama dengan jumlah air minum dalam kemasan ukuran gelas. Berarti, sebanyak 1.300 liter vodka tandas di perutnya. Tanpa disadarinya, seperti kata dua dokter itu, dia telah menimbun endapan kalsium di pankreasnya.
Hasil pindai computerized tomography (CT) pun menunjukkan pria tersebut memiliki deposit kalsium yang berlimpah di pankreasnya. Itu menandakan semua enzim di pankreasnya tak bekerja dengan baik. Kondisi tersebut, menurut mereka, telah berlangsung lama sehingga membuat pankreas pria itu mengalami peradangan kronis. Sebab, dia berlebihan mengkonsumsi alkohol.
Padahal kasus kalsifikasi (pengendapan kalsium) pada tubuh pasien jarang terjadi. “Kami menemukan alkohol secara perlahan merusak sel di pankreas yang berfungsi melakukan sekresi enzim,” ujar Sedhai, seperti dikutip dari Live Science. “Ini kasus langka.” (Baca: Salat Juga Bermanfaat untuk Kesehatan? Ini Penelitiannya)
Kalsium secara alami ada dalam tubuh, termasuk di dalam aliran darah. Zat ini dapat membangun kembali sel tubuh yang rusak. Namun, jika enzim di pankreas—yang membantu menyerap nutrisi dari makanan—rusak, kalsium tak bisa bekerja dengan baik dan mengendap di sana. “Selain dimasukkan ke dalam program rehabilitasi alkohol, untuk menyembuhkannya, pria ini harus menerima suplemen enzim pankreas,” kata Sedhai.
Setidaknya, pria itu muntah darah tiga kali dalam sehari. Pankreasnya memerah seperti hampir mau pecah. Kalau kondisinya makin parah, Sedhai dan Patel khawatir akan menjadi kanker pankreas.
LIVE SCIENCE | THE SCIENTIST MAGAZINE | THE NEW ENGLAND JOURNAL OF MAGAZINE | AMRI M
Baca juga:
7 Langkah Ini Bikin Tetap Bugar Usai Kemoterapi
Berita terkait
Kapolres Bekasi Minta Pemda Bikin Perda Miras, Alasannya?
6 Desember 2019
Kapolres Bekasi Kota Kombes Pol Indarto meminta pemda membuat peraturan daerah atau Perda yang mengatur soal miras atau minuman keras.
Baca SelengkapnyaPemerintah Kota Bogor Razia Miras di 2 Lokasi, Hasilnya?
22 November 2019
Kepala Dinas UMKM dan Satpol PP Kota Bogor menyisir beberapa kios yang disinyalir menjual miras di sekitar dua taman di Kota Bogor.
Baca SelengkapnyaKapolsek Pemberi Miras ke Mahasiswa Papua Dinonaktifkan
23 Agustus 2019
Kapolda Jawa Barat meminta maaf kepada mahasiswa Papua yang merasa tersinggung atas pemberian dua kardus minuman keras itu.
Baca SelengkapnyaPolisi: Beri Miras ke Mahasiswa Papua Bandung Inisiatif Pribadi
23 Agustus 2019
Polda Jawa Barat sudah memeriksa polisi yang memberikan miras ke mahasiswa Papua Bandung.
Baca SelengkapnyaPropam Usut Polisi Beri Miras ke Mahasiswa Papua Bandung
23 Agustus 2019
Propam Polda Jawa Barat mengusut pemberian miras ke mahasiswa Papua oleh polisi.
Baca SelengkapnyaMiras untuk Mahasiswa Papua Bandung, Polisi: Ini Minuman Penyegar
23 Agustus 2019
Polisi diduga memberikan miras ke Mahasiswa Papua di Bandung.
Baca SelengkapnyaPolisi di Bandung Diduga Beri Miras Topi Koboi ke Mahasiswa Papua
23 Agustus 2019
Mahasiswa Papua di Bandung marah karena polisi memberikan miras kepada mereka. Pemberian ini dianggap merendahkan.
Baca SelengkapnyaPromosikan Miras Sophia, Wagub NTT: Lebih Hebat dari Vodka
28 Juni 2019
Ada beberapa jenis Sophia dengan ukuran kecil dan besar dengan kadar alkohol antara 35-40 persen.
Baca SelengkapnyaGubernur NTT Pastikan Tata Niaga Miras Sophia Bakal Diatur
20 Juni 2019
Tata niaga minuman tradisional NTT yang mengandung alkohol, Sophia, akan diatur khusus.
Baca SelengkapnyaProduk Miras Sophia Berkadar 40 Persen Alkohol Resmi Diluncurkan
19 Juni 2019
"Rencananya ada tiga jenis Sophia yang dihasilkan, tetapi saat ini baru dua."
Baca Selengkapnya