Anak Usia Sekolah di Indonesia Jarang Sarapan  

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Rabu, 12 April 2017 16:04 WIB

Ilustrasi anak sarapan. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Sarapan sangat dianjurkan karena memiliki efek positif bagi tubuh. Tak hanya membuat tubuh sehat dan kuat, sarapan dengan pilihan makanan bergizi juga mampu mendongkrak semangat dan meningkatkan kecerdasan. Sebaliknya, tidak sarapan berdampak buruk terhadap proses belajar anak sekolah, menurunkan aktivitas fisik, menyebabkan kegemukan pada remaja dan orang dewasa serta meningkatkan risiko jajan yang tidak sehat.

Sayangnya, berbagai studi menunjukkan masih banyak anak usia sekolah di Indonesia yang tidak sarapan. Bahkan sebagian anak sekolah yang sarapan pun, makanan yang dipilih belum memenuhi standar gizi sarapannya.

Padahal, Direktur Gizi Masyarakat, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Doddy Izwardy mengatakan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan telah mengamanatkan perlunya mewujudkan gizi seimbang sebagai salah satu upaya perbaikan gizi. Dia mengatakan salah satu pesan Gizi Seimbang (pesan keenam), berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 41 Tahun 2014 adalah “Biasakan Sarapan”.

"Dalam upaya mempercepat mencapai perilaku sarapan sehat tersebut, pemerintah perlu bekerja sama dengan dunia usaha, organisasi pakar, dan kampus,” ujar Doddy.

Mengingat pentingnya sarapan, Perhimpunan Pakar Gizi dan Pangan (PERGIZI PANGAN) Indonesia bekerja sama dengan PT Indofood Sukses Makmur Tbk (Indofood) menyelenggarakan Pendidikan Sarapan Sehat yang bertema “Sarapan Sehat dan Jajanan Aman Menuju Generasi Sehat Berprestasi”.

Kegiatan ini ditujukan bagi 26.500 anak dan guru sekolah dasar, orang tua, mahasiswa, dan dosen di 11 kota, yakni Tangerang, Bandung, Tasikmalaya, Purwokerto, Wonogiri, Purwodadi, Sragen, Sidoarjo, Gresik, Malang, dan Jember.

Ketua Umum PERGIZI PANGAN Indonesia Hardinsyah MS menjelaskan, kegiatan Pendidikan Sarapan Sehat ini bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat, khususnya anak dan guru sekolah serta orang tua. "Materi yang diberikan mencakup prinsip gizi seimbang, cuci tangan sebelum makan, makna dan manfaat sarapan, jenis dan contoh sarapan, tip membiasakan sarapan, dan tip memilih jajanan yang aman,” ujarnya.

Dia menjelaskan, kegiatan pendidikan sarapan ini meliputi pelatihan fasilitator dan koki pendidikan sarapan sehat, pelatihan sarapan sehat bagi guru, edukasi sarapan sehat bagi anak sekolah dan orang tua, serta lomba foto dan video di media sosial.

Menurut Hardinsyah, agar pesan sarapan sehat mudah dipahami dan diterapkan, mereka akan menggunakan media pendidikan yang menarik, seperti komik Ayo Sarapan Sehat! dan Cakram Alternatif Sarapan Sehat, yang merupakan karya PERGIZI PANGAN Indonesia.

General Manager Corporate Communications PT Indofood Sukses Makmur Tbk Stefanus Indrayana menyatakan pihaknya ingin memberikan kontribusi nyata bagi perbaikan gizi bangsa melalui edukasi sarapan sehat sejak 2015. "Kami menyadari, untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan gizi seimbang, edukasi gizi yang terus-menerus perlu dilengkapi dengan contoh penerapannya dalam menu sehari-hari,” ujarnya.

BISNIS

Berita terkait

Dua Kubu Masyarakat Dalam Budaya Olahraga, yang Malas dan Ekstrem

1 hari lalu

Dua Kubu Masyarakat Dalam Budaya Olahraga, yang Malas dan Ekstrem

Banyak pula orang yang baru mulai olahraga setelah divonis mengalami penyakit tertentu.

Baca Selengkapnya

Rutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?

6 hari lalu

Rutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?

Olahraga bukan hanya tentang membentuk tubuh atau memperkuat otot

Baca Selengkapnya

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

12 hari lalu

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

14 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

15 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

22 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

23 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

23 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

24 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

24 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya