TEMPO.CO, Jakarta - Saat anda memutuskan untuk berhenti merokok, akan terjadi perubahan signifikan pada tubuh. Merokok menjadi kebiasaan yang terbukti menimbulkan serangkaian penyakit. Sekali Anda memutuskan untuk berhenti merokok, tubuh akan mengalami perubahan drastis.
Keuntungan yang anda peroleh saat memutuskan untuk berhenti merokok mungkin akan membuat tercengang. Setelah dua jam tanpa menghisap satu batang rokok, tekanan darah dalam tubuh menjadi normal kembali. Begitu pula dengan detak jantung.
Baca: Pilih Naik Tangga dan Hindari Soda agar Lebih Energik
Nikotin terbukti menyebabkan beberapa gejala awal penyakit seperti rasa lapar berlebihan, gelisah, frustasi, insomnia, hingga kehilangan nafsu makan. Berhenti merokok selama dua jam saja, tubuh anda akan mengalami beberapa hal di bawah ini:
1. 20 menit setelah merokok, detak jantung dan tekanan darah dalam tubuh akan kembali normal.
2. Setelah delapan jam tanpa rokok, karbon monoksida di dalam darah akan kembali netral seiring dengan masuknya oksigen dalam tubuh.
3. Setelah rentang waktu 24 jam, risiko gagal jantung akan berkurang.
4. Bahkan setelah 48 jam, indra perasa dan penciuman anda akan berangsur-angsur membaik. Saraf-saraf yang sempat putus pun akan kembali berkembang.
5. Dalam kurun waktu dua hingga tiga minggu, sirkulasi darah dalam tubuh akan mengalami peningkatan. Langkah kaki anda akan terasa lebih ringan. Bahkan fungsi dari paru-paru mengalami kenaikan sebesar 30 persen.
6. Setelah satu hingga sembilan bulan, tubuh mendapatkan energinya kembali. Penyakit seperti sinus, batuk, akan berkurang secara drastis.
7. Satu tahun tanpa rokok akan membuat risiko terkena penyakit jantung korener tak akan lagi membayangi hidup anda.
8. Lima tahun berlalu? Kanker mulut, kanker tenggorokan hingga kanker esophagus tak lagi mengancam Anda.
9. Tepat setelah 10 tahun benar-benar hidup tanpa rokok, kanker paru-paru yang menyebabkan kematian tidak akan lagi hinggap di pikiran anda.
BOLDSKY | ESKANISA RAMADIANI
Berita terkait
Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan
42 hari lalu
Pakar mengingatkan bahaya kandungan senyawa bromat yang banyak terbentuk saat Air Minum Dalam Kemasan (AMDK).
Baca SelengkapnyaKemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja
18 Mei 2022
Banyak perubahan terjadi pada ketenagakerjaan. Perlu penyiapan untuk perlindungan tenaga kerja.
Baca SelengkapnyaTips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker
8 Maret 2022
Potensi peradangan semakin besar apabila seseorang memiliki kulit sensitif dan menggunakan masker dalam waktu yang lama.
Baca SelengkapnyaKenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi
30 Desember 2021
Penyakit pembuluh darah adalah gangguan yang mempengaruhi sistem peredaran darah dari dan ke organ tubuh.
Baca SelengkapnyaSikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan
20 Desember 2021
Banyak masyarakat bersikap skeptis terkait bahaya pandemi Covid-19. Untuk tangani hal itu, Daewoong ajak anak muda galakkan info kesehatan
Baca SelengkapnyaAsam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung
18 November 2021
Beberapa hal yang yang harus diperhatikan penderita gangguan asam lambung adalah posisi tidur dan diet.
Baca SelengkapnyaMengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali
13 November 2021
Indonesia masih endemi demam tifoid atau dikenal dengan sebutan penyakit tipus atau tipes.
Baca SelengkapnyaManfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik
11 November 2021
Rutin berjalan kaki setiap hari membantu mengurangi risiko penyakit jantung, diabetes, dan menurunkan berat badan.
Baca SelengkapnyaSering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya
30 Oktober 2021
Salah satu cara mencegah Covid-19 adalah dengan menyemprotkan cairan khusus ke hidung. Apa kandungan dalam cairan itu dan bagaimana cara kerjanya?
Baca Selengkapnya5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala
24 Oktober 2021
Penyebab sakit kepala yang dominan terjadi selama pandemi Covid-19 adalah kelelahan dan kurang tidur.
Baca Selengkapnya