TEMPO.CO, Jakarta - Meskipun tidak berniat untuk datang terlambat, entah mengapa seseorang akan muncul setidaknya 10 menit lebih lama dari waktu yang ditentukan bahkan lebih. Menurut para ahli, terlambat tidak dapat dijadikan acuan untuk menentukan kepribadian seseorang. Pasalnya, tidak ada satu orang pun yang ingin datang terlambat.
Ada faktor-faktor lain di luar kendali sehingga menyebabkan seseorang datang terlambat. Penelitian yang dilakukan 2003 lalu mengungkapkan bahwa kebanyakan pekerja di New York, Amerika Serikat mengerjakan lebih dari satu hal dalam sehari sehingga menyebabkan dirinya sering datang terlambat daripada mereka di kota lain yang hanya mengerjakan satu pekerjaan dalam sehari.
Tahukah Anda bahwa mengerjakan banyak hal dalam satu waktu dapat membuat metacognition - tingkat kesadaran seseorang menurun, sehingga menyebabkan dirinya tidak fokus dan mungkin melewatkan beberapa acara penting arena terlambat.
“Buat pengingat yang muncul setiap 10 atau 15 menit sekali sebelum pertemuan.” ujar seorang profesor Universitas Massachusetts Amherst, Amerika Serikat, Susan Krauss-Whitbourne. Krauss-Whitbourne juga merekomendasikan untuk membuat peta bagaimana menyelesaikan hal A, hal B dan banyak hal lainnya berdasarkan waktu yang Anda miliki dalam satu hari.
Penelitian lain yang dilakukan 2006 lalu menemukan bahwa keterlambatan yang sangat parah mungkin berasal dari apa yang disebut Time-Based Prospective Memory, dimana fungsi daya ingat dipicu oleh isyarat waktu, seperti daya ingat untuk menonton sebuah acara pukul 9 malam, setiap hari.
Para peneliti tersebut juga menyarankan bagi mereka yang sering datang terlambat untuk tidak menyepelekan waktu yang mereka miliki. Semua orang memiliki waktu yang sama, 24 jam sehari. Semua bergantung bagaimana Anda memanfaatkan waktu tersebut dengan maksimal.
Tidak masalah jika sesekali datang terlambat, namun sangat penting untuk menghargai orang yang meluangkan waktunya untuk datang tepat waktu. Biasakan untuk menambahkan beberapa menit dalam jadwal harian yang Anda estimasikan, lakukan untuk semua hal, bukan hanya saat bertemu dengan atasan saja.
“Bayangkan jika Anda yang harus menunggu orang lain. Tidak mengenakan, bukan? Begitu pula dengan orang lain yang selalu menunggu kedatangan Anda.” ujar Krauss-Whitbourne.
