Korban dan Pelaku Bullying Cenderung Ingin Operasi Plastik

Reporter

Selasa, 9 Mei 2017 12:56 WIB

ilustrasi bullying. Tempo/Indra Fauzi

TEMPO.CO, Jakarta - Pelaku bullying atau penindasan memiliki keinginan kuat untuk melakukan operasi plastik guna mengubah tampilan fisik dan menaikan status sosialnya. Benarkah demikian?

Anak-anak yang terlibat dalam kasus bullying atau penindasan, baik pelaku maupun korban, kemungkinan memiliki keinginan kuat untuk melakukan operasi plastik dibandingkan dengan mereka yang tidak terlibat sama sekali.

Peneliti dari Universitas Warwick di Inggris menemukan bukti bahwa pelaku penindasan memiliki keinginan kuat untuk melakukan operasi plastik agar penampilan dan status sosialnya berubah. Demikan pula dengan korban penindasan.

Pada dasarnya, korban penindasan hanya ingin mengubah tampilan yang selama ini menjadi ejekan pelaku penindasan. Keinginan melakukan operasi plastik tersebut didasari atas rendahnya kepercayaan diri.

Setidaknya, 2.800 remaja terbukti terlibat dalam penindasan terhadap teman-teman sebayanya. “Menjadi korban penindasan merupakan bukti dari rendahnya kepercayaan diri seseorang, yang kemudian mendorong dirinya melakukan operasi plastik.

Sementara bagi si penindas, operasi plastik merupakan sebuah taktik untuk meningkatkan status sosial mereka agar terlihat lebih baik dan dapat mendominasi lingkungan.” jelas seorang profesor dari Universitas Warwick, Dieter Wolke.

Sebanyak 752 orang dewasa, termasuk 139 orang yang diidentifikasi sebagai korban bullying, 146 orang sebagai penindas dan 294 orang lainnya merupakan penindas sekaligus korban. 173 orang sisanya tidak terlibat dalam kasus bullying.

Partisipan tersebut kemudian diberi pertanyaan apa tujuan operasi plastik yang dilakukan? Ingin membuat dirinya terlihat lebih menarik atau mengubah bentuk asli bagian-bagian tertentu pada tubuhnya.

Hasilnya menunjukkan bahwa orang dewasa yang terlibat dalam kasus bullying, baik sebagai korban maupun pelaku, menunjukkan keinginan untuk melakukan operasi plastik dibanding dengan yang tidak sama sekali terlibat. Keinginan tersebut lebih besar dimiliki oleh korban bullying.

Peneliti menemukan bahwa 11,5 persen korban bullying memiliki keinginan untuk melakukan operasi plastik, sedangkan pelaku bullying hanya berada diangka 3,4 persen dan 8,8 persen sisanya merupakan korban dan pelaku bullying.

Perempuan diketahui memiliki keinginan lebih kuat dibanding laki-laku untuk melakukan operasi plastik tersebut. Dalam sebuah sample group yang diteliti, sebanyak 7,3 persen perempuan sangat ingin melakukan operasi plastik, dimana laki-laki yang ingin melakukannya hanya dua persen saja.

“Keinginan untuk melakukan operasi plastik dalam kasus penindasan yang dilakukan oleh orang dewasa bersifat berkepanjangan jika tidak dilakukan dengan segera.” ungkap Wolke.


THE INDIAN EXPRESS | ESKANISA RAMADIANI

Berita terkait

Pola Asuh Anak yang Diterapkan Nikita Willy di Tengah Kesibukan

7 Februari 2024

Pola Asuh Anak yang Diterapkan Nikita Willy di Tengah Kesibukan

Nikita Willy memahami kunci pola asuh yang baik adalah dengan menerapkan rutinitas sehari-hari yang konsisten meskipun sebagai ibu yang juga bekerja.

Baca Selengkapnya

Pola Asuh Pintar dan Manfaatnya pada Perkembangan Anak

7 Februari 2024

Pola Asuh Pintar dan Manfaatnya pada Perkembangan Anak

Ibu perlu menerapkan pola asuh yang fokus pada aspek perkembangan anak sesuai usianya yang disebut smart parenting. Cek manfaatnya.

Baca Selengkapnya

Mengenal Helicopter Parenting, Dampak, dan Antisipasinya

23 Januari 2024

Mengenal Helicopter Parenting, Dampak, dan Antisipasinya

Helicopter parenting adalah pola asuh ketat orang tua terhadap seorang anak. Kenali ciri, dampak, dan antisipasinya berikut ini.

Baca Selengkapnya

Mengenal Pola Asuh Strawberry Parent dan Ciri-cirinya

9 Januari 2024

Mengenal Pola Asuh Strawberry Parent dan Ciri-cirinya

Strawberry parent adalah model pola asuh di mana orangtua terlalu banyak membantu atau memanjakan anak. Ini penjelasan dan karakter gaya didiknya.

Baca Selengkapnya

Kesalahan yang Biasa Dilakukan Orang Tua pada Anak di Hari Natal

10 Desember 2023

Kesalahan yang Biasa Dilakukan Orang Tua pada Anak di Hari Natal

Pakar parenting menyebut ada beberapa kesalahan yang biasa dilakukan orang tua terhadap anak-anak mereka di momen Hari Natal. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Menjadikan Anak seperti Raja, Efeknya Justru Merusak

28 November 2023

Menjadikan Anak seperti Raja, Efeknya Justru Merusak

Ada anak yang merasa bisa berpikir dan berlaku sesukanya, bisa juga mengacu pada anak manja. Penyebabnya mereka selalu mendapatkan segala keinginan.

Baca Selengkapnya

4 Reality Show Parenting dari Korea, Ada yang Membuat Orang Tua Menangis

23 November 2023

4 Reality Show Parenting dari Korea, Ada yang Membuat Orang Tua Menangis

Reality show parenting dari Korea yang sedang trending saat ini

Baca Selengkapnya

Psikolog Sarankan Authoritative Parenting untuk Anak Remaja, Ini Alasannya

20 November 2023

Psikolog Sarankan Authoritative Parenting untuk Anak Remaja, Ini Alasannya

Pola asuh authoritative parenting bisa memberikan pemahaman kepada anak, terutama remaja, mengenai konsekuensi tindakan yang mereka ambil.

Baca Selengkapnya

5 Bukti Seseorang Jadi Orang Tua yang Baik

27 September 2023

5 Bukti Seseorang Jadi Orang Tua yang Baik

Peran orang tua sangat penting bagi tumbuh kembang anak, terutama untuk mendidik dan menjadi teladan yang baik.

Baca Selengkapnya

Mengenal Pola Parenting Asah Asih Asuh pada Anak dan Manfaatnya

30 Agustus 2023

Mengenal Pola Parenting Asah Asih Asuh pada Anak dan Manfaatnya

Kenali pola parenting asah, asih, asuh yang wajib dipenuhi orang tua pada anak dan manfaatnya kini dan kelak.

Baca Selengkapnya