MSD Indonesia Rilis Pemproblizumab, Obat Kanker Stadium Lanjut

Reporter

Senin, 19 Juni 2017 17:03 WIB

Ilustrasi pria sakit. Nbc.news.com

TEMPO.CO, Jakarta - Kanker merupakan penyebab kematian nomor dua di dunia, dan bertanggungjawab atas 8,8 juta kematian pada 2015. Secara global, hampir 1 dari 6 kematian disebabkan oleh kanker.

Kanker paru merupakan kontributor yang signifikan sebagai kanker utama penyebab kematian baik bagi laki-laki maupun perempuan di seluruh dunia. Berdasarkan Globocan 2012, kanker paru merupakan kanker yang paling umum secara insiden, dan paling banyak menyebabkan mortalitas pada laki-laki maupun perempuan di Indonesia.

MSD Indonesia, yang bergerak di bidang riset dan pengembangan onkologi meluncurkan obat imunoterapi untuk pasien kanker paru stadium lanjut di Indonesia. Obat imunoterapi anti-PD1 itu adalah Pembrolizumab, yang sudah mendapat persetujuan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan untuk pengobatan kanker paru stadium lanjut atau metastatik, setelah gagal dengan pengobatan lini pertama.

Dokter spesialis paru dari Rumah Sakit Persahabatan, Sita Laksmi Andriani, mengatakan Pembrolizumab memiliki potensi untuk menjadi bagian dalam keutuhan pengobatan kanker. Sebab, imunoterapi telah menjadi bagian penting dalam pengobatan kanker.

"Imunoterapi mungkin memiliki potensi yang lebih besar ketimbang pendekatan pengobatan yang ada sekarang, untuk melawan kanker," kata Sita di Jakarta, Junat, 16 Juni 2017.

Menurut Sita, respon yang ditawarkan dari imunologi pun lebih bertahan lama dan efek sampingnya lebih sedikit. "Imuno-onkologi menyimpan potensi besar untuk meningkatkan kesintasan jangka panjang dan memperbaiki kualitas hidup pasien kanker," ujarnya.

Imunoterapi yang disebut immune checkpoint inhibitors adalah sebentuk pengobatan kanker yang mencegah interaksi antara sel T milik sistem imun dan tumor. Saat tumor dan sel T berinteraksi, sebuah protein di tumor yang disebut Programmed Death-Ligand 1 (PD-L1) melumpuhkan sel T sehingga sel-sel imun ini tidak dapat mengenali dan membunuh sel-sel kanker. Melalui imunoterapi, interaksi ini bisa diblok (dihambat) sehingga sel T bisa mendeteksi dan membasmi sel-sel kanker.

President Director of MSD Indonesia, Ashish Pal mengatakan MSD telah mendedikasikan sumber daya untuk mengembangkan obat-obatan onkologi yang inovatif. "Pemproblizumab mendorong usaha riset kami untuk memahami peranan sistem imun dan jalur PD-L1 dalam pengobatan kanker," kata Ashish.

Selama ini, menurut Ashish, harapan hidup pasien kanker paru sangat rendah, karena umumnya ditemukan pada stadium lanjut dan respon kanker terhadap obat-obatan kemoterapi kurang baik. "Dengan imunoterapi Pembrolizumab yang akhirnya tersedia di Indonesia, pasien yang didiagnosis kanker paru stadium lanjut atau metastatik kini memiliki harapan baru untuk hidup lebih lama," ujarnya.

AFRILIA SURYANIS

Berita terkait

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

1 hari lalu

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel

Baca Selengkapnya

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

2 hari lalu

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

Waktu konsultasi yang terbatas menyebabkan pasien kanker sering merasa bingung untuk memahami betul penyakitnya.

Baca Selengkapnya

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

5 hari lalu

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

Pemenang lotere jackpot bersejarah Powerball Amerika Serikat senilai lebih dari Rp21 triliun adalah seorang imigran dari Laos pengidap kanker

Baca Selengkapnya

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

5 hari lalu

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

Dokter menjelaskan cara mengendalikan nyeri pada pasien kanker. Berikut yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

8 hari lalu

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

11 hari lalu

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.

Baca Selengkapnya

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

13 hari lalu

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

Dokter menjelaskan metode penyembuhan kanker darah dengan melakukan transplantasi sel punca atau stem cell. Simak penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

13 hari lalu

Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

Masyarakat diminta menghindari paparan zat asing demi mencegah risiko kanker darah. Apa saja yang dimaksud?

Baca Selengkapnya

Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

15 hari lalu

Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

Hati-hati, asap rokok dapat meningkatkan 20 kali risiko utama kanker paru, baik pada perokok aktif maupun pasif. Simak saran pakar.

Baca Selengkapnya

Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

18 hari lalu

Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

Peradangan yang terlalu sering berbahaya bagi kesehatan dan kita kerap mengabaikan dampaknya, yakni penyakit kronis.

Baca Selengkapnya