TEMPO.CO, Jakarta - Semua orang tahu bahwa kesehatan itu penting dan mahal harganya. Namun, masih banyak dari kaum pria yang salah paham akan gaya hidup mereka. Kesalahpahaman ini dapat membuat penyakit serius tidak terdeteksi. Studi menemukan bahwa pria cenderung lebih mengabaikan kepentingan medis dibandingkan wanita.
Berikut adalah 10 kebiasaan buruk pria mengacuhkan masalah kesehatan: Baca: Kim Jong Un Ganti Gaya Busana di 2018? Hitam atau Abu Monokrom?
1. Menghindari Dokter
Pria cenderung sulit menemui dokter untuk pemeriksaan rutin. Mereka cenderung meremehkan gejala-gejala penyakit yang dirasakan dan mengganggu keseharian. Penting bagi kaum pria untuk menjadwalkan pemeriksaan rutin ke dokter minimal satu tahun sekali.
2. Meremehkan Mendengkur
Seberapa keras dengkuran Anda saat tidur, penting untuk memeriksanya ke dokter. Mendengkur adalah tanda bahwa pernapasan seseorang tidak berfungsi dengan baik. Pendengkur kronis atau penderita sleep anea juga berhubungan dengan penyakit jantung dan tekanan darah tinggi.
Mendengkur
Baca Juga:
3. Berpikir Tidak Akan Mengalami Serangan Jantung
Ancaman serangan jantung juga kini sering bagi pria yang jauh lebih muda. Jika riwayat penyakit jantung berada dalam keluarga, maka serangan jantung dapat datang sedini mungkin. Menjaga kesehatan jantung harus dimulai sejak usia muda. Baca: Berutang demi Pernikahan Impian? No Way! Cek Solusinya
4. Kebiasaan Makan Tidak Sehat
Studi menemukan bahwa kaum pria lebih sering mengunjungi restoran cepat saji dibandingkan rekan wanita mereka. Sekarang jarang ditemukan kaum pria yang sadar akan pentingnya asupan sayur dan buah. Mengonsumsi makanan sehat dapat menurunkan risiko stroke, kanker, dan penyakit pencernaan lainnya.
5. Tidak Mengaplikasikan Sunscreen
Kanker kulit adalah kanker yang paling umum ditemukan pada kaum pria. Penyakit ini dapat dicegah dengan pemakaian sunscreen dengan produk mengandung SPF 30 atau lebih. Aplikasikan pada wajah dan permukaan kulit yang terpapar sinar matahari.
6. Menghindari Berbicara tentang Perasaan
Seringkali, depresi yang dialami oleh pria tidak terdeteksi jika tidak diberikan diagnosis oleh dokter. Hasilnya, banyak pria yang beralih kepada obat-obatan dan alkohol untuk menenangkan masalah pada mental mereka. Untuk mencegah penyalahgunaan zat-zat tersebut, kunjungilah dokter dan ceritakan masalah dan perilaku yang mengganggu. Baca: Kim Jong Un, Ada Toilet di Mobil Dinasnya? Alasan Kesehatan?
7. Menolak Bantuan untuk Impotensi
Impotensi lebih sering berkaitan dengan jantung daripada mental, yaitu masalah aliran darah ke penis. Pembuluh darah yang rusak adalah tanda awal kerusakan pembuluh darah jantung. Lakukan pemeriksaan yang mencakup penilaian kesehatan jantung secara menyeluruh.
Petugas kesehatan menunjukkan layanan pemeriksaan gigi saat peluncuran kereta api kesehatan (Rail Clinic) pertama Indonesia di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, 12 Desember 2015. Rail Clinic tersebut dilengkapi ruangan monitor dokter, ruang tindakan, ruang pemulihan, ruang pemeriksaan gigi serta laboratorium untuk memberikan layanan kesehatan masyarakat secara gratis. ANTARA/Yudhi Mahatma
8. Menjauhi Dokter Gigi
Banyak penyakit yang dapat dicegah dengan rutin memeriksa kesehatan gigi. Rutin menemui dokter untuk memantau kesehatan gigi dan gusi adalah cara yang baik untuk melacak penyakit sejak dini. Ditambah dengan perawatan yang baik di rumah seperti sikat gigi dan benang gigi secara teratur. Hal ini dapat menurunkan risiko penyakit jantung.
9. Melakukan Aktivitas Berisiko Tinggi
Berhubungan dengan testosteron, pria lebih sering untuk melakukan perilaku berbahaya. Mereka menemukan bahwa hal tersebut menyenangkan dan memacu adrenalin. Aktivitas tersebut dapat menyebabkan cedera atau cacat permanen. Maka pikirkan dua kali sebelum melakukan hal yang membahayakan kesehatan. Baca: Kelainan Genetik Langka Anak Joanna Alexandra, Ini Kata Dokter
10. Melacak Frekuensi ke Kamar Mandi
Pria harus melacak berapa kali dalam sehari mereka pergi ke kamar mandi untuk buang air kecil. Jika frekuensinya mencapai lebih dari 8 kali pada siang dan lebih dari 2 kali pada malam, dikhawatirkan ada gangguan kesehatan yang dialaminya. Bisa jadi frekuensi tinggi ke belakang itu merupakan gejala pembesaran prostat, kandung kemih terlalu aktif atau pertanda kanker.
WEBMD | REALBUZZ | BESHEALTHMAG | ANGGIANDINI PARAMITA MANDARU