Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hari Waisak 2018, Ini 9 Tradisi Umat Buddha Rayakan Waisak

image-gnews
Sejumlah Biksu membawa kendi berisi air suci yang diambil dari Umbul Jumprit Temanggung melakukan Pradaksina atau mengelilingi candi saat prosesi penyemayaman Air Suci Waisak di Candi Mendut, Magelang, Jawa Tengah, 28 Mei 2018. Prosesi penyemayaman air suci yang menjadi simbol pembersih diri dan sumber kehidupan itu merupakan rangkaian pertayaan Tri Suci Waisak 2562 BE/2018. ANTARA
Sejumlah Biksu membawa kendi berisi air suci yang diambil dari Umbul Jumprit Temanggung melakukan Pradaksina atau mengelilingi candi saat prosesi penyemayaman Air Suci Waisak di Candi Mendut, Magelang, Jawa Tengah, 28 Mei 2018. Prosesi penyemayaman air suci yang menjadi simbol pembersih diri dan sumber kehidupan itu merupakan rangkaian pertayaan Tri Suci Waisak 2562 BE/2018. ANTARA
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Hari Waisak dirayakan oleh seluruh umat Buddha di dunia, dan juga menjadi penghormatan akan tiga peristiwa penting dari kehidupan Buddha. Hari istimewa ini menandai hari kelahiran Buddha dan pencapaian pencerahannya serta memperingati hari kematian Buddha menuju nirvana. Hari ulang tahun Buddha ini juga dianggap hari untuk membawa kebahagiaan bagi orang lain.

Dilansir dari The Star, berikut ini beberapa ritual yang dijalankan saat hari Waisak menurut beberapa ahli agama Buddha di Thailand.

1. Doa dan merenung dengan tenang
Saat hari Waisak, umat Buddha akan mengunjungi kuil-kuil lokal ataupun kuil besar untuk melakukan doa. Umat Buddha juga umumnya melakukan perenungan akan diri dan kehidupan secara tenang. Kuil-kuil dari berbagai wilayah biasanya memiliki program tersendiri untuk memperingati Hari Waisak. Baca: Kesalahan Orang Tua Saat Kenalkan Jajanan Pasar ke Anak

2. Mengenakan pakaian putih
Walaupun tidak ada pengkhususan warna yang dikenakan seseorang saat pergi ke kuil di Hari Wesak, para ahli mengungkapkan bahwa para penyembah dianjurkan untuk memakai pakaian putih. Hal ini karena warna putih dianggap mencerminkan kemurnian. Maka, menggunakan pakaian putih disarankan ketika berdoa ke kuil.

3. Menerapkan kelima sila
Kebanyakan umat Buddha sudah mempraktekkan lima sila ajaran Buddha dalam kehidupan sehari-harinya. Kelima sila itu adalah tidak melakukan pembunuhan, pencurian, pelecehan seksual, berbohong dan mengonsumsi minuman keras. Umat Buddha juga diajarkan untuk menahan diri dari berbicara buruk tentang orang lain. Serta tidak terlibat dalam kegiatan negatif.

Sejumlah perwakilan umat Budha mengambil Api Dhamma menggunakan obor dari sumber Api Abadi Mrapen, di desa Manggarmas, Godong, Grobogan, Jawa Tengah, 27 Mei 2018. Prosesi pengambilan api Dhamma atau api abadi yang kemudian disemayamkan di Candi Mendut dan akan dibawa menuju altar utama di Candi Borobudur pada puncak prosesi tersebut merupakan rangkaian dari ritual jelang hari raya Waisak 2562 BE/2018. ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho

4. Lampu minyak atau lilin
Menyalakan lampu minyak selama Hari Waisak adalah pemandangan yang umum. Lampu minyak dianggap mengusir kegelapan dan juga melambangkan penerangan bagi kehidupan seseorang. Untuk yang menggunakan lilin, biasanya berbentuk bunga lotus. Bunga lotus memiliki arti tersendiri. Bunga ini tumbuh di air yang keruh, sehingga melambangkan mekarnya keindahan dari dunia yang berantakan. Menurut mitosnya, Sang Buddha juga muncul secara magis dari bunga tersebut. 

5. Pohon Bodhi
Pohon Bodhi adalah tempat Buddha duduk bermeditasi di Bodh Gaya, India. Di pohon inilah juga Buddha mencapai pencerahannya. Umat Buddha sangat menghormati pohon Bodhi dan berdoa disana. Para pengikut Buddha juga percaya bahwa ada dewa, makhluk spiritual yang baik, mengelilingi pohon-pohon tersebut. Namun, pada saat yang sama, para ahli agama mengingatkan adalah baik untuk berdoa dan mencari keberkahan dari situ. Tetapi, umat Buddha tidak boleh bergantung padanya. Baca: Bedanya Tujuan Pria dan Wanita Lakukan Kencan Online

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

6. Menjadi vegetarian
Menjadi pemandangan umum untuk melihat makanan vegetarian yang disajikan di kuil-kuil pada Hari Waisak. Banyak umat Buddha percaya bahwa merupakan suatu kebaikan untuk memulai hari dengan pemurnian. Di mana hal ini berarti tidak melakukan pembunuhan, bahkan terhadap hewani.

7. Mengibarkan bendera Buddha
Bendera Buddha memiliki enam garis vertikal berwarna biru, kuning, merah, putih dan oranye. Bendera ini dirancang oleh J.R. de Silva dan Kolonel Henry S. Olcott pada tahun 1800-an. Banyak kuil yang membagikan bendera secara gratis kepada para umat. Dan bertujuan agar para pengikut Buddha menggantung dan mengibarkannya di rumah selama hari Waisak.

Sejumlah biksu melaksanakan prosesi Pindapata atau mengumpulkan sumbangan dari warga di sepanjang Jalan Pemuda, Magelang, Jawa Tengah, 28 Mei 2018. Prosesi Pindapata merupakan rangkaian dari perayaan Tri Suci Waisak 2562 BE/2018 yang puncaknya jatuh pada Selasa (29/5) dan dipusatkan di Candi Borobudur. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah

8. Menawarkan sedekah
Menawarkan sedekah kepada para biarawan dapat berupa makanan atau kebutuhan dasar, seperti perlengkapan mandi dan persediaan medis. Para bhikkhu melakukan kegiatan makan hanya satu kali sehari (pada siang hari). Sehingga, banyak umat yang datang ke kuil menjadikan hari Waisak juga sebagai kesempatan relawan dalam persiapan makanan. Baca: Waspadai 6 Kandungan Berbahaya Pada Kosmetik

9. Mandi ‘Sang Buddha’
Para umat yang datang ke kuil saat hari Waisak sebagian banyak yang langsung melakukan ritual suci ini. Menurut para ahli agama, mandi Buddha adalah ritual yang sangat populer. Hal ini karena kegiatan tersebut dianggap akan memurnikan hati dan pikiran dari keserakahan, kebencian dan ketidaktahuan. Praktik mandi Buddha lainnya di daerah Thailand melaksanakan kegiatan berbeda. Para umat juga menempelkan daun emas ke Phra Phom, dewa berwajah empat, dan juga patung Luang Phor Tuad, seorang biarawan terhormat dari Thailand.

THESTAR | BUDDHAWEEKLY

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Puluhan Biksu akan Jalan Kaki dari Semarang menuju Candi Borobudur untuk Rayakan Waisak

2 jam lalu

Puluhan bikkhu (biksu) yang akan melaksanakan ritual thudong disambut dan dilepas di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Cipayung, Jakarta Timur, Selasa (14/5/2024). Puluhan biksu itu akan menjalani ritual thudong dari Semarang menuju Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. ANTARA/Syaiful Hakim
Puluhan Biksu akan Jalan Kaki dari Semarang menuju Candi Borobudur untuk Rayakan Waisak

Thudong atau jalan kaki dilakukan para biksu dari berbagai negara akan dimulai dari Semarang menuju Candi Borobudur untuk merayakan waisak.


Usai Libur Panjang Kenaikan Isa Almasih, PT KAI Tambah Armada Hadapi Libur Waisak

2 hari lalu

Penumpang Kereta Api Sawunggalih dari Kutoarjo saat tiba di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Sabtu, 13 April 2024. Arus Balik Lebaran 2024 sebanyak 46.474 penumpang tiba di Jakarta dengan rincian turun di Stasiun Pasar Senen 17.000 penumpang, Stasiun Gambir 15,500 penumpang, Bekasi 6.600 penumpang dan sisanya turun di beberapa stasiun Jakarta. Puncak arus balik lebaran 2024 sendiri diprediksi pada tanggal 13, 14, dan 15 April 2024. TEMPO/M Taufan Rengganis
Usai Libur Panjang Kenaikan Isa Almasih, PT KAI Tambah Armada Hadapi Libur Waisak

PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI mencatat 854.728 penumpang selama libur panjang Kenaikan Isa Almasih dan cuti bersama periode 8 sampai 12 Mei 2024


Perayaan Waisak di Candi Borobudur Diprediksi Dihadiri 50.000 Pengunjung

7 hari lalu

Bhikhu berdoa bersama saat perayaan hari raya Magha Puja 2024 di pelataran Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Sabtu 8 Maret 2024. Hari raya Magha Puja diperingati setiap bulan purnama di bulan ketiga kalender Buddha untuk mengenang Sang Buddha saat membabarkan Dharma pentingnya umat menghindari perbuatan jahat, menambah kebajikan, kesucian hati dan pikiran. ANTARA FOTO/Anis Efizudin
Perayaan Waisak di Candi Borobudur Diprediksi Dihadiri 50.000 Pengunjung

Perayaan Waisak di Candi Borobudur bukan sekadar wisata, melainkan mengutamakan kesakralan ibadah.


Heru Budi: Perayaan Waisak Cermin Jakarta Mampu Jadi Rumah yang Aman Damai

1 Juli 2023

Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono ziarah ke Taman Pemakaman Umum Karet Bivak setelah menggelar upacara di Taman Makam Pahlawan Utama Kalibata dalam Rangka Peringatan Hari Ulang Tahun ke-496 Kota Jakarta, Sabtu, 17 Juni 2023. Tempo/Mutia Yuantisya
Heru Budi: Perayaan Waisak Cermin Jakarta Mampu Jadi Rumah yang Aman Damai

Heru Budi mengapresiasi umat Buddha dapat mengikuti puncak rangkaian perayaan Waisak Nasional melalui kegiatan Dharmasanti.


Ritual Thudong Biku Buddha demi Perayaan Waisak di Candi Borobudur

9 Juni 2023

Tempo sajikan kisah para banthe menjalani ritual thudong dari Thailand hingga ke Candi Borobudur dalam rubrik Selingan.
Ritual Thudong Biku Buddha demi Perayaan Waisak di Candi Borobudur

Tempo memotret kisah para bikhu buddha menjalani ritual thudong dari Thailand hingga ke Candi Borobudur untuk merayakan Hari Suci Waisak.


Tuntas Laksanakan Ritual Thudong dan Waisak, 32 Biksu Kembali ke Negaranya

6 Juni 2023

Para biksu Thudong saat hendak kembali ke Thailand. Dok. Humas Waisak
Tuntas Laksanakan Ritual Thudong dan Waisak, 32 Biksu Kembali ke Negaranya

Para biksu thudong diantar oleh sejumlah umat Buddha dan panitia perayaan Waisak 2023.


Selama Waisak, Pedagang Souvenir Candi Borobudur Alami Untung Hingga Rp 2 Juta per Hari

5 Juni 2023

Pedagang souvenir ramai dikunjungi pembeli saat rangkaian Waisak. Tempo/Arimbi Haryas Prabawanti
Selama Waisak, Pedagang Souvenir Candi Borobudur Alami Untung Hingga Rp 2 Juta per Hari

Wisatawan menyesaki Candi Borobudur dan berburu souvenir terutama sejak para biksu dari Thailand datang untuk memperingati Waisak,


Hadir di Penerbangan 1.000 Lampion Waisak, Erick Thohir Bawa Pesan Perdamaian

5 Juni 2023

Menteri BUMN Erick Thohir saat menghadiri penerbangan 1.000 lampion Waisak di Candi Borobudur. TEMPO/ Arimbi Haryas Prabawanti
Hadir di Penerbangan 1.000 Lampion Waisak, Erick Thohir Bawa Pesan Perdamaian

Erick Thohir yang datang didampingi putranya, Mahendra Agakhan Thohir memberikan pesan perdamaian di acara puncak Waisak menerbangkan seribu lampion.


Jokowi di Hari Waisak: Semoga Semua Makhluk Berbahagia

4 Juni 2023

Ribuan umat buddha mengikuti detik-detik  waisak di Candi Borobudur Zona 1 Taman Kenari. TEMPO/Arimbihp
Jokowi di Hari Waisak: Semoga Semua Makhluk Berbahagia

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mendoakan semua makhluk dapat hidup berbahagia di peringatan Hari Waisak.


Ribuan Umat Buddha Mengikuti Detik-Detik Waisak di Candi Borobudur

4 Juni 2023

Ribuan umat buddha mengikuti detik-detik  waisak di Candi Borobudur Zona 1 Taman Kenari. TEMPO/Arimbihp
Ribuan Umat Buddha Mengikuti Detik-Detik Waisak di Candi Borobudur

Tak hanya umat, Detik-detik Waisak 2023 juga diikuti 32 biksu Thudong yang datang dengan berjalan kaki dari Thailand.