Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Waspada Jejak Digital di Medsos, Karier Bisa Terancam

Reporter

Editor

Susandijani

image-gnews
Ilustrasi Media Sosial. Kredit: Forbes
Ilustrasi Media Sosial. Kredit: Forbes
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Media sosial atau medsos sepertinya diam-diam sudah mencatat setiap aktivitas Anda di dunia maya. Jika jejak yang Anda tinggalkan baik-baik saja, mungkin tidak akan masalah. Nah, jika jejak digitalnya buruk? Berhati-hatilah.

Baca juga: Kasus Augie Fantinus, Pengamat Sebut Medsos Bak Hutan Belantara

Praktisi Komunikasi Bagus Sudarmanto dalam Seminar Cerdas Bermedia Sosial di Jakarta, 17 Oktober 2018, menyampaikan materi bertajuk waspada dengan jejak digital Anda.

Apa sih yang disebut jejak digital? Dalam materinya, Bagus menyebutkan bahwa jejak digital adalah arsip, data, riwayat atau profil perilaku digital yang dapat dicari dan dibagikan.

Contohnya, antara lain, upload video di YouTube, memberikan komen di berbagai media sosial termasuk blog, menjadi Facebooker, mencuit di Twiitter, skyping, kirim email, kirim attachment, bahkan sampai searching di Google.

Bagus juga menyebutkan bahwa jejak digital ini akan tersimpan di tempat terpencil dan tak bisa dihapus. Sehingga bisa menjadi informasi tersembunyi tentang seseorang itu. Tak heran jika kemudian jejak digital ini dapat membantu atau merusak reputasi yang bersangkutan. Selanjutnya berpotensi menghambat karir dan masa depan. 
ilustrasi sakit kepala (pixabay.com)
Terkait karir dan masa depan, Bagus juga menyampaikan data bahwa 70 persen perusahaan melakukan penelitian online saat merekrut pegawai. Dan 66 persennya melihat jejak digital kandidat di Facebook.

Kemudian 70 persen manajer menolak kandidat berdasarkan informasi di online. Sementara itu 85 persen manajer dipengaruhi jejak digital positif saat mengambil keputusan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Di dunia pendidikan, sekitar 38 persen jejak digital negatif tutup peluang masuk perguruan tinggi pilihan, dan 33 persen perguruan tinggi meneliti jejak digital calon mahasiswa.

Nah, meski sudah ada pengendalian jejak digital, yaitu dengan UU ITE no 19/2016, masih kah Anda berminat untuk sembarang melakukan aktivitas digital? Yang pasti menurut Bagus, dunia medsos adalah kehidupan maya yang berdampak nyata. Jejak negatif digital maya mengancam reputasi dan masa depan.  

Agar tak tersandung urusan jejak digital, Bagus menyarankan pencegahan dengan memasyarakatkan jurnalisme kepada warga medsos. Yaitu dengan memasyarakatkan bahasa dan kode etik jurnalistik . Jurnalisme mengabarkan kebenaran, ungkapnya menutup sesi pembicaraan.

Baca juga: Ini Cara Hapus Cuitan Lama Kita di Twitter

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


96 Isu Hoaks Pemilu Ditemukan di Medsos, Kominfo: Terbanyak di Facebook

1 hari lalu

Ilustrasi hoax atau hoaks. shutterstock.com
96 Isu Hoaks Pemilu Ditemukan di Medsos, Kominfo: Terbanyak di Facebook

Hingga November 2023, Kominfo mengungkap ada 96 isu hoaks terkait Pemilu yang beredar di media sosial.


Gimik Kampanye Politik Tidak Melulu Efektif, Analis Politik UNY: Waspada Jebakan Eco Chamber

2 hari lalu

Fikri Disyacitta, M.A. Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Negeri Yogyakarta. Foto dok. Pribadi
Gimik Kampanye Politik Tidak Melulu Efektif, Analis Politik UNY: Waspada Jebakan Eco Chamber

Analis politik UNY mengingatkan semua capres-cawapres mengenai bahaya jebakan echo chamber di media sosial, karena umbar gimik dalam kampanye politik.


4 Jenis Propaganda, Salah Satunya Kerap Digunakan Saat Pemilu

3 hari lalu

Ilustrasi hoax atau hoaks. shutterstock.com
4 Jenis Propaganda, Salah Satunya Kerap Digunakan Saat Pemilu

Pemilu Malaysia dan Filipina merupakan contoh propaganda dapat menimbulkan konflik, sesuatu yang perlu diantisipasi pada Pemilu 2024 di Indonesia


Begini Cara Menghapus Jejak Digital di Google

5 hari lalu

Ilustrasi Media Sosial. Kredit: Forbes
Begini Cara Menghapus Jejak Digital di Google

Hampir semua orang meninggalkan jejak digital yang mengancam keamanan data pribadi di internet, termasuk di Google. Begini cara menghapusnya.


Cara Bikin Konten Media Sosial Berkualitas, Dosen UM Surabaya Paparkan 6 Hal Ini

6 hari lalu

Ilustrasi bermain media sosial. (Unsplash/Leon Seibert)
Cara Bikin Konten Media Sosial Berkualitas, Dosen UM Surabaya Paparkan 6 Hal Ini

Membuat konten yang berkualitas merupakan hal yang sangat penting agar konten yang disampaikan di media sosial dapat menarik pengguna media sosial.


Tips Psikolog untuk Atasi Emosi Negatif Akibat Kampanye di Media Sosial

6 hari lalu

Ilustrasi aplikasi media sosial di telepon genggam/hyppe
Tips Psikolog untuk Atasi Emosi Negatif Akibat Kampanye di Media Sosial

Psikolog membagi tips agar tak mudah tersulut emosi saat melihat unggahan media sosial kala kampanye Pemilu 2024.


Dosen Psikologi UGM Bagi Tips Tak Mudah Emosi pada Unggahan Kampanye di Media Sosial

6 hari lalu

Kampanye Pemilu 2024 Dimulai, Ini Sejumlah Larangan yang Tak Boleh Dilakukan
Dosen Psikologi UGM Bagi Tips Tak Mudah Emosi pada Unggahan Kampanye di Media Sosial

Dosen Psikologi UUGM Novi Poespita Candra membagikan sejumlah tips agar masyarakat tidak mudah tersulut emosi pada unggahan kampanye Pemilu 2024.


Hari Pertama Kampanye, Ini Kata Wamendag soal Dampaknya ke UMKM

7 hari lalu

Ketua Dewan Pimpinan Pusat Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (DPP AMPI) Jerry Sambuaga saat ditemui usai acara Rapat Pleno AMPI di Hutan Kota, Jakarta pada Kamis, 19 Oktober 2023. TEMPO/Amelia Rahima Sari
Hari Pertama Kampanye, Ini Kata Wamendag soal Dampaknya ke UMKM

Hari ini menjadi hari pertama dimulainya kampanye Pilpres 2024. Bagaimana dampaknya terhadap pelaku UMKM?


Arti Salam 3 Jari Ganjar Pranowo, Mirip Adegan di Film The Hunger Games

12 hari lalu

Calon presiden (capres) nomor urut tiga Ganjar Pranowo (ketiga kanan) berswafoto dengan peserta usai menghadiri diskusi interaktif Capres 2024 di Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu 18 November 2023. Diskusi yang digelar melalui sarasehan Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Universitas Negeri Makassar (UNM) tersebut untuk mendengarkan gagasan para capres tentang demokrasi dan ekonomi yang dihadiri oleh Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan, sementara Prabowo Subianto berhalangan hadir.  ANTARA FOTO/Arnas Padda
Arti Salam 3 Jari Ganjar Pranowo, Mirip Adegan di Film The Hunger Games

Salam tiga jari yang dilakukan Ganjar Pranowo memiliki makna tersendiri.


Batal Diskusi di Muhammadiyah, Tagar Prabowo Gibran Takut Debat Menggema di X

12 hari lalu

Pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka usai menjalani pemeriksaan kesehatan di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta, Kamis, 26 Oktober 2023. TEMPO/Han Revanda Putra.
Batal Diskusi di Muhammadiyah, Tagar Prabowo Gibran Takut Debat Menggema di X

Tagar PrabowoGibranTakutDebat menjadi trending topic di media sosial X (dulu Twitter) pada Kamis, 23 November 2023.