Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Konten dan Tayangan Edukatif Belum Tentu Baik untuk Balita

Reporter

Editor

Praga Utama

image-gnews
Ilustrasi anak menonton televisi. Shutterstock.com
Ilustrasi anak menonton televisi. Shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Konten dan tayangan edukatif yang banyak tersebar di situs berbagi video seperti YouTube ataupun televisi rupanya tak banyak membantu perkembangan kemampuan motorik dan sosial balita.

Justru, terlalu banyak menonton konten YouTube atau tayangan televisi bisa mengganggu perkembangan keterampilan sosial, komunikasi, pemecahan masalah, dan skill motorik anak-anak ketika usia mereka bertambah.

Baca juga: Baby-Led Parenting Vs Parent-Led Parenting, Mana Lebih Baik?

Hal ini terungkap dalam hasil penelitian Universitas Calgary dan Rumah Sakit Anak-anak Alberta, Kanada, yang dirilis pada awal pekan lalu.

“Kebiasaan menonton tayangan melalui layar digital (screen time) cenderung membuat anak-anak bersikap pasif dan tak memberi banyak peluang agar mereka mempelajari hal baru,” kata penulis dan peneliti utama riset tersebut, Sheri Merdigan, seperti dikutip dari Reuters, kemarin.

Sheri dan koleganya meneliti 2.441 ibu yang memberikan ponsel, tablet, dan televisi untuk anak-anak balitanya. Lambatnya perkembangan kemampuan motorik dan sosial balita itu terjadi pada mereka yang dianggap kelebihan durasi screen time.

Hasil studi mengungkapkan, saat berusia 1 tahun, mereka punya kebiasaan menonton selama 17 jam seminggu atau hampir 2,5 jam per hari.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dosis kebiasaan menonton itu meningkat seiring dengan pertambahan umur mereka. Banyak ibu yang membiarkan anak-anaknya yang masih berusia tiga tahun menonton selama 25 jam seminggu, atau 3,5 jam sehari. Jumlah ini jauh melebihi batas harian satu jam yang direkomendasikan oleh American Academy of Pediatrics.

Dengan batas satu jam sehari, menurut lembaga itu, para balita punya waktu yang cukup untuk bermain kreatif dan berinteraksi dengan pengasuh atau teman sebayanya.

Dibandingkan dengan balita yang lebih jarang menghabiskan waktu di depan layar, anak berusia dua tahun yang punya screen time lebih banyak cenderung mencetak skor lebih rendah pada tes skrining perkembangan yang mengukur kemampuan komunikasi, keterampilan motorik halus dan kasar, pemecahan masalah, serta keterampilan sosial.

Pola yang sama terlihat pada anak berusia tiga tahun. Semakin banyak screen time mereka, semakin buruk skor pada tes perkembangan ketika mereka mencapai usia lima tahun.

Menurut Sheri, konten yang tersedia di layar televisi dan gawai tak banyak membantu balita menerapkan informasi dan pelajaran ke dalam kehidupan tiga dimensi. Sebagai ilustrasi, tayangan permainan menyusun balok tak otomatis membuat balita yang menontonnya bisa melakukan permainan serupa di kehidupan nyata.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kembali Aktif Ngonten di Akun YouTube Pribadinya, Apa Saja yang Dibicarakan Ahok?

16 jam lalu

Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok memberikan keterangan kepada awak usai menghadiri deklarasi Ahokers untuk calon presiden dan calon wakil presiden Ganjar Pranowo-Mahfud Md. Deklarasi itu dilaksanakan di Rumah Aspirasi Relawan Ganjar-Mahfud TKRPP, Jl Diponegoro 72, Jakarta Pusat, pada Ahad, 4 Februari 2024.  Tempo/ Adil Al Hasan
Kembali Aktif Ngonten di Akun YouTube Pribadinya, Apa Saja yang Dibicarakan Ahok?

Ahok kembali aktif di akun YouTube pribadinya dengan membuat konten yang membahas permasalah di Jakarta hingga sosok pemimpin yang ideal.


Twitch Meluncurkan Umpan Penemuan seperti TikTok

3 hari lalu

Twitch. Kredit: Variety
Twitch Meluncurkan Umpan Penemuan seperti TikTok

Twitch meluncurkan umpan penemuan baru yang mirip seperti TikTok untuk semua penggunanya


Galih Loss Mengaku Buat Konten yang Diduga Menistakan Agama untuk Menghibur

11 hari lalu

Tersangka Galih Loss (tengah) dihadirkan saat keterangan pers pegungkapan kasus penistaan agama atau ujaran kebencian oleh konten kreator Galih Nova Aji di Direktorat Reserse Kriminal (Ditreskrimsus) Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat, 26 April 2024. Tersangka Galih Nova Aji atau pemilik akun sosial media Galih Loss ditahan karena kasus pendistribusian konten vidio yang menyinggung SARA dan menimbulkan rasa kebencian dengan ancaman hukuman 6 tahun penjara. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Galih Loss Mengaku Buat Konten yang Diduga Menistakan Agama untuk Menghibur

Niat itu kini berujung penahanan Galih Loss di Rumah Tahanan (Rutan) Polda Metro Jaya.


Diprediksi Saingi Instagram, Ini 4 Kelebihan TikTok Notes

14 hari lalu

Ilustrasi TikTok. shutterstock.com
Diprediksi Saingi Instagram, Ini 4 Kelebihan TikTok Notes

TikTok Notes menjadi fitur baru yang akan menyaingi Instagram Notes dengan beberapa kelebihan. Lantas, apa kelebihan TikTok Notes?


YouTube Uji Algoritma Baru, Konten Relevan Bakal Ditampilkan Paling Awal

19 hari lalu

Logo YouTube. (youtube.com)
YouTube Uji Algoritma Baru, Konten Relevan Bakal Ditampilkan Paling Awal

Pengguna yang terpilih bakal mendapatkan pembaruan tampilan di YouTube.


Begini Cara Menjadwalkan Unggahan di Instagram

19 hari lalu

Logo Instagram. Kredit: TechCrunch
Begini Cara Menjadwalkan Unggahan di Instagram

Instagram dapat mengatur jadwal unggahan Reels, Story, dan postingan lain secara otomatis. Begini caranya.


Pengadilan Rusia Tolak Banding Google Atas Denda US$50 Juta Soal Konten Ukraina

27 hari lalu

Logo Google. REUTERS
Pengadilan Rusia Tolak Banding Google Atas Denda US$50 Juta Soal Konten Ukraina

Pengadilan Rusia menolak banding Google Alphabet terhadap denda 4,6 miliar rubel atau sekitar US$49,4 juta terkait konten perang di Ukraina


Cegah Penularan Flu Singapura, Hindari Cium dan Pegang Balita Saat Silaturahmi Keluarga

30 hari lalu

Ilustrasi balita bantu orang tua. Foto : Fatherly
Cegah Penularan Flu Singapura, Hindari Cium dan Pegang Balita Saat Silaturahmi Keluarga

Orang dewasa harus menghindari mencium balita ketika berkumpul bersama keluarga di momen Lebaran demi mencegah anak tertular flu singapura.


Bawa Balita saat Mudik? Perhatian Tips Ini Demi Kesehatannya

30 hari lalu

Ilustrasi balita mudik. shutterstock.com
Bawa Balita saat Mudik? Perhatian Tips Ini Demi Kesehatannya

Pakar kesehatan mengingatkan orang tua untuk memperhatikan daya tahan tubuh balita saat mudik mengingat kondisi cuaca yang sedang tak baik.


Konten Kuliner Bermunculan saat Ramadan, Ini Komentar MUI

36 hari lalu

Ilustrasi berbagi foto kuliner di media sosial. Digitalcoco.com
Konten Kuliner Bermunculan saat Ramadan, Ini Komentar MUI

Bolehkah mengunggah konten atau foto-foto makananan dan kuliner saat orang tengah berpuasa Ramadan? SImak penjelasan berikut.