TEMPO.CO, Jakarta - Jenama celana jeans Lee meluncurkan koleksi golf pertama untuk pria. Laporan Fashion Network, Sabtu, 4 Mei 2024, dikutip Antara, koleksi ini menampilkan rangkaian atasan dan bawahan yang dirancang untuk pegolf maupun penggemarnya. Koleksi terdepannya celana panjang dan celana pendek, dengan teknologi karet pinggang fleksibel gerak dan gripper kemeja dari Lee untuk meningkatkan performa di lapangan.
Tentang Lee
Lee menjadi salah satu produk dalam mode selama lebih dari satu abad. Dikutip dari situs web Lee Jeans, pada 1889, Henry David Lee, bersama dengan empat mitra bisnisnya, mendirikan The H.D. Perusahaan Lee Mercantile di Kansas. Mulanya, perusahaan ini berfokus distribusi bahan makanan dan bahan pokok lainnya ke toko-toko lokal dengan merek Lee.
Seiring bertambahnya permintaan pasar yang meningkat, Lee mulai memperluas penawarannya untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Mereka tidak hanya menyediakan bahan makanan, tetapi juga menyediakan berbagai barang dari senapan angin hingga perlengkapan alat tulis. Pada 1900 dan 1909, Lee mendirikan berbagai perusahaan, termasuk pabrik garmen pertamanya.
Pencapaian Lee membuat pakaian kerja berkualitas membawa perubahan besar dalam fokus perusahaan dari distributor grosir menjadi manufaktur pakaian jadi. Pada 1913, Lee membuat coverall one-piece pertama yang ikonik, dikenal sebagai Union-Alls.
Popularitas Union-Alls membawa perusahaan untuk memperluas produksi mereka. Dari tahun 1917 hingga 1919, Lee meningkatkan kemampuan manufakturnya dengan membuka pabrik baru di beberapa lokasi di seluruh Amerika Serikat.
Pada 1921, Lee memperkenalkan boneka Buddy Lee sebagai juru bicara produk mereka. Meskipun awalnya direncanakan sebagai mainan promosi, namun boneka ini terlaris kedua di Amerika Serikat pada 1962.
Dikutip dari Brag Vintage, pada 1926, Lee memperkenalkan jeans zip fly pertama, yang disebut 101Z, yang kemudian menjadi alternatif populer dari button fly. Beberapa tahun setelahnya, tepatnya pada 1928, pendiri H.D. Lee meninggal karena serangan jantung.
Pada era 1930-an dan 1940-an, Lee mendominasi pasar pakaian kerja dengan produk-produk unggulannya. Pada 1950-an, Lee ekspansi besar-besaran ke seluruh dunia ketika mereka mulai memasuki pasar pakaian kasual, karena denim semakin populer sebagai pakaian sehari-hari.
Hal ini didukung bintang-bintang seperti Marilyn Monroe dan Bing Crosby, meskipun awalnya denim dianggap tidak pantas untuk dikenakan di tempat-tempat formal. Lee juga memperkenalkan Cowboy Waist Overalls, yang kemudian dikenal sebagai Lee Riders, yang dirancang khusus untuk para koboi dan pengendara rodeo.
Pada abad ke-21, Lee terus berinovasi dan menyesuaikan diri dengan tren mode yang berubah. Mereka memperkenalkan teknologi baru seperti denim stretch dan terus mengembangkan produk-produk yang sesuai dengan kebutuhan konsumen. Setelah lebih dari satu abad berada di Kansas, kantor pusat Lee kemudian dipindahkan ke Carolina Utara sebagai bagian dari restrukturisasi perusahaan.
Pilihan Editor: 7 Model Celana yang Diprediksi jadi Tren Fashion 2024